BAB : 14

276 14 0
                                    

Tae Sang mengantarkan Ryung Hee sampai ke depan pintu masuk rumahnya, ia pun meminta Ryung Hee segera masuk karena sudah semakin malam.

"Aku tidak akan masuk sebelum Daegun Mama pulang," kata Ryung Hee.

"Tidak, kau masuk dulu baru aku akan pulang, tempat tinggalku kan tidak jauh dari sini, masuklah!" jawab Tae Sang.

"Daegun Mama... tidak penasaran dengan apa yang kubicarakan bersama Raja?" tanya Ryung Hee sambil mengangkat sebelah alisnya, ia heran selama berjalan bersamanya Tae Sang tidak bertanya apapun tentang hal itu.

Tae Sang membungkukkan badannya sehingga wajahnya tepat didepan wajah Ryung Hee,"Apa aku perlu menanyakan hal itu? Aku tahu kau membujuk Jeonha untuk mengampuni Omamama bukan?" bisik Tae Sang sambil tersenyum, melihat wajah Tae Sang sedekat itu pipi Ryung Hee terasa panas, ia pun memalingkan wajahnya.

"Baiklah aku masuk sekarang!" seru Ryung Hee sambil buru-buru melangkah pergi," Mengapa dia selalu menggodaku begitu," gerutu Ryung Hee, Tae Sang tertawa geli melihat Ryung Hee yang salah tingkah.

Raja Kwan Jin Soo akhirnya mencabut keputusannya, ia mengijinkan Ratu Dong Ae tetap tinggal di Istana dan memberikan bantuan untuk para korban penangkapan di Ganghwa. Ratu mendengar bahwa Ryung Hee juga telah menemui Raja untuk mempertimbangkan lagi keputusan itu.

"Kim Ryung Hee... yang telah kau kirimkan ke Pulau Ganghwa untuk menjauhkannya dari Putra Mahkota, bahkan menemuiku dan membujukku untuk menarik kembali keputusan ini, ia tidak melakukan ini demi menarik simpati dari siapapun, tapi ia benar-benar memikirkan tentang masa depan Putra Mahkota," kata Raja.

"Kim Ryung Hee... bolehkah saya mengundangnya, Jeonha?" pinta Ratu Dong Ae.

Ryung Hee berjalan menuju Istana Ratu, pagi itu Ratu Dong Ae mengundangnya ke Istana untuk minum teh bersama dengannya. Sesampainya di depan Istana Ratu, ia menyerahkan jangotnya pada Sooki dan memintanya menunggu disitu, setelah Ratu mengijinkannya masuk, ia memberi penghormatan didepan Ratu. Ratu Dong Ae sepertinya telah terlihat lebih baik, senyum mengembang menghiasi wajahnya yang cantik.

Ratu beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Ryung Hee, ia sangat berterimakasih pada Ryung Hee, ia juga sangat menyesal karena telah membuat Ryung Hee mengalami kesuliatan beberapa waktu yang lalu, ia tidak menyangka Ryung Hee justru memberanikan diri menemui Raja untuk membujuknya mencabut keputusan itu. Ratu Dong Ae mengisyaratkan para pelayan agar membawa masuk hadiah untuk Ryung Hee. Ratu menghadiahkan banyak sekali barang, mulai dari pakaian dengan kain kualitas terbaik hingga perhiasan, Ryung Hee merasa tidak enak hati, ia sungguh-sungguh melakukannya untuk kebaikan Tae Sang dan Kerajaan, ia sama sekali tidak menginginkan hadiah karena selama ini kedua orang tuanya sudah sangat memanjakannya dengan pakaian dan barang-barang yang bagus, namun Ratu tetap bersikeras memberikannya untuk Ryung Hee.

"Omamama... saya mengetahui informasi itu dari Hana, dia sangat peduli terhadap Keluarga Kerajaan, akan sangat tidak adil jika saya menerima ini semua sedangkan Hana..."

"Aku tahu hal itu, aku pun telah menyiapkan hadiah untuknya," jawab Ratu Dong Ae. Sepanjang hari Ryung Hee menghabiskan waktu bersama Ratu, mereka membicarakan hari pernikahan untuk Tae Sang dan Ryung Hee minggu depan.

Sore itu Ryung Hee berjalan melalui tepi sungai di dekat Istana, ia tersenyum mengingat saat-saat ia dan Tae Sang kecil menyelinap keluar Istana untuk bermain, tiba-tiba ia mendengar suara yang tidak asing didekat tempat itu, ia dan Sooki melihat dari balik sebuah pohon, ternyata benar Tae Sang sedang berdiri di tepi sungai dengan Hana berdiri di belakangnya.

NORIGAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang