BAB : 8

264 13 0
                                    

Ryung Hee berjalan kearah perpustakaan, terlalu lama berdiam dirumah membuatnya bosan, ayahnya sedang bertugas ke luar kota sehingga ia tidak bisa meminjam buku milik ayahnya. Ryung Hee memasuki perpustakaan pusat tanpa Sooki, ia sedang memberi kesempatan pada Sooki untuk liburan setelah apa yang mereka alami di Pulau Ganghwa. Sementara ia melihat-lihat buku yang ingin dibacanya, ia melihat seseorang yang sangat ingin ia temui, kebetulan saat itu Tae Sang sedang duduk membaca sebuah buku, sebenarnya Ryung Hee sangat ingin menghampirinya tapi melihat Tae Sang sangat serius ia mengurungkan niatnya dan berbalik.

"Ryung Hee-ah... itu kau?" sapa Tae Sang.

Ryung Hee berbalik lagi menghadapnya sambil tersenyum ia membungkukkan badan lalu beranjak pergi, tapi Tae Sang menarik tangannya. Melihat Ryung Hee hanya menunduk dan terdiam Tae Sang paham, ia pasti sedang marah karena Tae Sang belum menemuinya sejak mereka tiba di Hanyang, karena itu ia menggandeng tangan Ryung Hee lalu mengajaknya keluar dari perpustakaan.

"Daegun Mama mau membawaku kemana?" tanya Ryung Hee sambil mencoba melepaskan gandengan Tae Sang, tapi pria itu tidak melepaskan genggaman tangannya.

Akhirnya mereka sampai di tepi sungai, disitu pemandangannya indah, Tae Sang bermaksud membuat mood Ryung Hee membaik, ia melihat sebuah kelopak bunga jatuh di kepala Ryung Hee, ia mendekat akan mengambil kelopak bunga itu tapi mendadak Ryung Hee menghadap kearahnya, mereka hanya terdiam karena terkejut dan saling memandang dari jarak yang sangat dekat. Ryung Hee terbelalak, jantungnya berdegup kencang, mendadak ia tidak bisa bergerak, yang bisa ia lakukan hanya mendekap jangot nya erat-erat. Tae Sang memegang lengan Ryung Hee dengan lembut dan menariknya untuk lebih mendekat, Ryung Hee menutup mata rapat-rapat dan tangannya mencengkeram jangot nya karena gemetar. Tapi mendadak mereka mendengar ada beberapa orang yang hendak lewat disitu, lalu mereka memisahkan diri.

Ryung Hee tersipu malu, pipinya pasti semerah apel saat itu, ia hanya bisa menunduk sedangkan Tae Sang tertawa geli. Ryung Hee cemberut dan melirik galak kearahnya.

"Apa yang Daegun Mama tertawakan?" kata Ryung Hee ketus, ia masih mencoba mengatur nafasnya yang naik turun karena berdebar-debar.

"Ryung Hee-ah..."

"Mengapa Daegun Mama tidak menepati janji? Anda berjanji menemuiku dan mengembalikan norigae itu setibanya di Hanyang, tapi ini sudah seminggu berlalu sejak kita tiba di Hanyang, Daegun Mama juga tidak memberi kabar apapun, aku tidak mau hadiah itu, yang kubutuhkan bukan hadiah itu tapi kehadiran Daegun Mama," protes Ryung Hee.

Tae Sang terkejut, ia hanya memanggil nama Ryung Hee tapi justru omelan yang didapatnya," Maafkan aku Ryung Hee-ah..." ia menghadapkan Ryung Hee padanya dan menatapnya lembut.

Ryung Hee bisa menebak dari tatapan Tae Sang ia sedang menghadapi masalah yang belum terpecahkan, ia pun merasa bersalah telah marah-marah pada tunangannya itu.

"Karena masalah Selir Cho bukan?"

Ryung Hee menatap Tae Sang dengan matanya yang jernih, ia seakan tahu apa yang ada dalam pikiran Tae Sang, Ryung Hee pun menawarkan bantuannya pada Tae Sang jika memang ia membutuhkan bantuan. Tae Sang menghela napas, Ryung Hee telah banyak membantunya bahkan berkorban untuk dirinya, ia tidak ingin membebani Ryung Hee, ia ingin melihat tunangannya itu hidup tenang dan bahagia, ia ingin melihat senyum manis dan tawa yang ceria keluat dari mulut Ryung Hee seperti saat mereka kecil dulu. Tae Sang menggenggam tangan Ryung Hee ia tidak akan bisa melewati semua ini jika tanpa kehadiran gadis keras kepala di hadapannya itu.

Dayang Utama Yun menghadap Ratu Dong Ae di kediamannya, ia telah mendapatkan informasi bahwa Pangeran Tae Sang mengetahui tentang Selir Cho dari Ryung Hee. Ratu Dong Ae terlihat tidak menyukai hal itu, sejak Ryung Hee kembali dari Pulau Ganghwa ia merasa bahwa putri tunggal Perdana Menteri itu terlalu mencampuri urusan Tae Sang, meskipun mereka telah bertunangan, Ratu Dong Ae merasa belum waktunya Ryung Hee ikut mengurusi masalah Kerajaan. Dayang Utama Yun juga menceritakan tentang Yoo Hana, seorang putri pedagang di Pulau Ganghwa yang telah menyelamatkan nyawa Pangeran Tae Sang, dan membantunya dalam perjuangannya untuk melawan Sung Tak.

NORIGAEKde žijí příběhy. Začni objevovat