NORIGAE

BAB 5

Sejak kejadian itu, Tae Sang merasa Ryung Hee dalam bahaya karena Sung Tak sudah mengetahui identitasnya, ia pasti akan mengincar Ryung Hee, maka Tae Sang meminta Ryung Hee dan Sooki tinggal bersama mereka. Tentu saja Hana yang tidak setuju, tapi demi mendapatkan simpati dari Tae Sang maka ia diam saja. Selama berada di perkemahan itu Ryung Hee memakai pakaian yang sama dengan Sooki, meskipun Sooki telah membawakannya pakaian yang lebih bagus namun Ryung Hee menolak, di Hanyang Ryung Hee memang putri bangsawan tapi saat ini mereka sedang berjuang dan tidak tepat jika ia berdandan seperti saat mereka berada di Hanyang, Sooki benar-benar kagum dengan kerendahan hati Ryung Hee.

Dari kejauhan Ryung Hee melihat Tae Sang berdiri menghadap ke laut, ia mengerti pasti berat bagi tunangannya itu untuk menerima kenyataan bahwa musuhnya adalah kakaknya sendiri sedangkan ia tetap harus menjalankan tugas dari Raja. Ryung Hee hendak mendekati Tae Sang, namun Hana sudah lebih dulu mendekatinya, maka ia berhenti dan bersembunyi dibalik sebuah pohon.

"Sunbaenim... sepertinya bukan keputusan yang bijak untuk membiarkan Nona Kim tinggal disini," kata Hana, Tae Sang memandangnya dengan heran, ia tahu Hana tidak nyaman dengan keberadaan Ryung Hee tapi ia berpikir bahwa diluar perkemahan justru bisa semakin berbahaya, dari tempat persembunyiannya Ryung Hee menghela nafas.

"Apa maksudmu Hana? Sung Tak mengetahui identitas Ryung Hee, jika aku tidak berada didekatnya dan melindunginya, maka orang itu bisa melakukan hal yang kejam padanya," kata Tae Sang.

" Nona Kim sendiri yang menginginkan hal ini, seharusnya dia tahu betapa berbahayanya kondisi disini tapi ia tetap memutuskan kemari bahkan mendekati Sung Tak, pikirkan juga kami, teman-temanmu, jika sampai Sunbaenim tertangkap dan tewas oleh Sung Tak, maka perjuangan kita akan sia-sia!" kata Hana.

" Dia benar Daegun Mama..." kata Ryung Hee tepat sebelum Tae Sang menjawab Hana. Ia berjalan mendekati Tae Sang dan Hana, melihat Ryung Hee datang gadis itu mengalihkan pandangannya.

Tae Sang tidak setuju dengan pendapat Ryung Hee, sorot matanya pada Ryung Hee seakan mengatakan ia tidak mau berpisah lagi dengannya, ia ingin melindungi Ryung Hee sekuat tenaganya.

"Tidak Ryung Hee-ah... aku tidak akan meninggalkanmu lagi," kata Tae Sang.

Ryung Hee memegang tangan Tae Sang dengan kedua tangannya sambil menahan air matanya ia berusaha meyakinkan Tae Sang," Daegun Mama... tugas ini sangat penting, jangan hanya karena diriku, perjuangan kalian sia-sia, anda harus menyelesaikan tugas ini, saya akan menunggu anda disini seperti dulu."

Setelah perdebatan yang panjang, Tae Sang pun mau mengikuti saran Hana, ia beserta Hana dan In Sook serta beberapa orang akan pergi ketempat lain, sedangkan Ryung Hee tetap tinggal bersama Sooki dan beberapa penjaga di perkemahan. Sebelum Tae Sang pergi, ia mengajak Ryung Hee berjalan-jalan di tepi pantai, ia melihat Ryung Hee tidak lagi menggunakan bichigae nya, Tae Sang memetik sekuntum bunga dan menyematkannya di rambut Ryung Hee, gadis itu tersenyum dengan perlakuan Tae Sang. Ryung Hee memberikan norigaenya lagi dan meminta Tae Sang mengembalikan padanya setelah semuanya selesai. Tae Sang menerima norigae itu dengan berat hati, ia pun mencium dan memeluk Ryung Hee erat, gadis itu menahan air matanya, ia tidak ingin terlihat rapuh didepan Tae Sang.

Ryung Hee menatap rombongan itu pergi, sebenarnya ia sangat sedih, baru saja mereka bertemu lagi sekarang mereka harus berpisah, Sooki melihat Ryung Hee dengan tatapan sedih. Sooki merasa sejak Raja menurunkan dekrit itu Ryung Hee tidak seceria biasanya, ia lebih sering berdiam diri, terkadang sampai menitikkan air mata. Sooki sangat kesal pada Hana, ia selalu berusaha menjauhkan Tae Sang dari Ryung Hee.

Malam itu beberapa orang berpakaian hitam dan memakai cadar datang ke perkemahan, mereka menculik Ryung Hee saat ia tertidur, bahkan menyekap Sooki di dalam sebuah gudang. Mereka membawa Ryung Hee yang tak sadarkan diri ke tempat tinggal Sung Tak.