BAB : 2

564 21 0
                                    

Sooki berlari menyusuri koridor kediaman keluarga Kim, ia membawa sebuah kotak, wajahnya terlihat pucat nafasnya terengah-engah karena berlari.

"Ada apa Sooki?" tanya Ryung Hee yang sedang memberi makan ikan Koinya, ia heran melihat Sooki berlari sampai terengah-engah.

"Ryung Hee-ssi..." Sooki membungkuk dan menata nafasnya yang terengah-engah, tangannya gemetar saat memberikan kotak kecil itu pada Ryung Hee.

Ryung Hee memandang kotak berwarna biru ditangan Sooki, perasaannya menjadi tidak enak, perlahan ia mengambil kotak itu, Sooki menundukkan kepala tidak berani memandang Ryung Hee. Ia membuka kotak itu dan melihat norigae yang telah diberikannya pada Tae Sang bulan lalu.

"Putra Mahkota telah kembali? Dimana dia?" tanya Ryung Hee dengan gembira, tapi Sooki hanya menunduk, Ryung Hee berlari keluar rumahnya, Sooki mengikuti dari belakang.

Di luar rumahnya terlihat banyak orang menuju ke Istana, beberapa dari mereka yang melihat Ryung Hee lalu menundukkan kepala, ada pula yang berbisik-bisik. Ryung Hee merasa ada yang tidak beres, apalagi ketika ia hendak keluar rumah Sooki menghalanginya dan memintanya untuk menunggu orang tuanya pulang. Dengan menggenggam norigae nya ia berlari menuju Istana mengikuti orang-orang itu, ia tidak peduli dengan Sooki yang memanggil namanya.

Benar saja, di halaman Istana banyak orang berkerumun, gadis-gadis menangis, mereka memandang iba kearah Ryung Hee, tapi ia tidak memperdulikan itu, ia terus berjalan perlahan menerobos kerumunan hingga ia sampai di barisan paling depan. Dilihatnya ayahnya menundukkan kepala, didepannya terdapat sebuah peti, ia menggenggam erat norigae nya. Ibu Suri Dong Ae keluar dari Istana dan membuka peti itu lalu jatuh lemas, terlihat Nyonya Kim memapah Ibu Suri. Air mata Ryung Hee mengalir saat mendengar Ibu Suri memanggil nama Tae Sang.

"Daegun Mama !" Ryung Hee jatuh lemas dan menangis sambil terus memanggil tunangannya itu, Sooki pun ikut menangis sambil memeluk majikannya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Daegun Mama !" Ryung Hee jatuh lemas dan menangis sambil terus memanggil tunangannya itu, Sooki pun ikut menangis sambil memeluk majikannya itu.

Perdana Menteri Kim mendatangi putrinya, ia menenangkan Ryung Hee yang terus memanggil Tae Sang.

"Aboji... Mengapa ini terjadi padaku?" kata Ryung Hee sambil menangis, lalu ia jatuh pingsan.

Ryung Hee berdiri di tepi sungai menaburkan bunga untuk mengenang Tae Sang, ia mengenang saat-saat terakhirnya bertemu Tae Sang. Seharusnya saat Tae Sang pulang, mereka akan menikah, tapi saat ini berbeda.

"Daegun Mama... kenapa anda tidak menepati janji? Seharusnya anda datang dan mengembalikan norigae padaku, lalu kita menikah," gumam Ryung Hee, Sooki menangis dari kejauhan melihat Ryung Hee.

Saat mereka berjalan melewati pasar, Ryung Hee mendengar beberapa wanita membicarakan dirinya.

"Kasihan sekali Nona Kim, sebenarnya mereka akan menikah saat Pangeran tiba di Hanyang."

NORIGAEWhere stories live. Discover now