Chapter 20 - Do You Have Boyfriend?

7.6K 423 33
                                    


Hi guys,

Before read this chapter, I'd like to say thank you, to all of you. Cerita "the enemy in my bed" is at number 12 in action..amazing😘😘😘

Thanks sudah read, vote and comment this story.
xoxo, io

xoxo, io

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Chloe

Red lotus.

Bunga cantik yang terlihat begitu jelas sekarang di dada kiriku, tattoo, entah apa namanya, yang pasti membuatku ketakutan sekarang. Tristan masih terdiam, masih menatapku, begitu juga denganku yang sedari tadi menatapnya tanpa henti.  

"Tristan?"

"Tattoo, ya, tattoo."

Sesaat aku tertawa kecil. Yakin, aku sangat yakin Tristan sedang meenyembunyikan sesuatu sekarang, tentu saja dengan satu tujuan, tidak ingin menakutiku,  "tattoo apa? Apa ini, hmm, berbahaya?" tanyaku sedikit berhati-hati.

"Aku tidak yakin."

Fine. I'm okay. Mungkin Tristan mungkin punya pemikiran sendiri. Mungkin nanti, Dia akan   mengatakannya padaku, jika dia sudah yakin, tentu saja. 

"Hmm, apa mereka mengatakan sesuatu? Sebelum aku menembak mereka?"

Oops, kalimat tanya yang panjang. Ganti tema, okay, fine. Itu lebih baik. Aku yakin yang Tristan maksud adalah dua orang yang sedari tadi ingin aku tanyakan padanya. Ceritakan semuanya, itu yang aku lakukan. Tidak ingin rasa penasaranku terus menguasaiku nantinya.

"Mereka mempunyai foto kita," ucapku pelan, "foto saat kamu membopongku di restoran itu. Foto yang terlihat begitu jelas."

Belum ada kalimat dari Tristan, dia masih menatapku, menunggu kalimatku berikutnya, itu yang aku lihat dari ekspresi datarnya.

"Mereka menanyakan di mana keberadaanmu, berapa nomor ponselmu, hmm, hanya itu."

"Kamu tidak memberitahu mereka, hmm, nomor ponselku itu?"

Sesaat aku hanya menggeleng dan mengalihkan pandanganku ke jalanan di depanku.

"Why?"

"Aku tidak tahu," lagi, aku mengalihkan pandanganku ke arah Tristan, "aku hanya tidak ingin memberitahu mereka."

Hening, tidak ada kalimat dari Tristan. Sesat aku melihat tenggorokannya bergerak ke bawah, tanpa sadar aku melakukan hal yang sama.

"Chloe," Tristan kembali bersuara.

"Ya."

"Hmm, boleh aku memeriksa tattoo itu?"

Memeriksa, bukan melihat, aku tahu dengan jelas apa bedanya. Belum sampai aku menjawab kalimatnya, kurasakan mobil ini berjalan melambat, semakin lama semakin lambat hingga menepi dan berhenti di pinggir jalan. Tanpa sadar aku memutar bola mataku, sedikit bingung lebih tepatnya.

The Enemy in My Bed - #hackerseries 2.0 [✅] 🔚Where stories live. Discover now