Tidak bisa! Jeritnya dalam hati.

Sosok Jin Wooyoung—Kakeknya dulu itu, kini tersenyum miring sambil menatapnya. Matanya lalu melirik pada sosok lain yang berdiri di hadapan Sihyeon.

Sosok gadis yang sedari tadi sama sekali tidak disadari kehadirannya oleh Sihyeon.

"Wah kalian sangat mirip sekali!" ujar Wooyoung sambil menghirup cerutunya lagi.

"Jaehyun-ah, suruh mereka duduk."

Jung Jaehyun menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan apa-apa seperti anjing peliharaan. Pria itu lantas berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Sihyeon dan sosok lainnya.

Sihyeon sempat menghempaskan jeratan Jaehyun pada pergelangan tangannya. Namun, dalam kondisinya yang sedang syok, hal itu bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan Kekuatan Jaehyun.

"Nah! Kita semua sudah berkumpul disini! Ada yang ingin kalian tanyakan? Atau... Perlukah kita saling memperkenalkan diri? Maksudku, perkenalkan identitas baru kita, bagaimana?"

Tidak ada yang menjawab. Disela-sela rasa sesak dan sakit kepalanya, Sihyeon melirik sosok wanita yang duduk diam disampingnya. Sosok yang rasanya tidaklah asing.

"Jin Sihyeon? Ah! Tidak, maksudku Sihyeon-ah?" katanya dengan nada yang menyebalkan.

Mata Sihyeon melirik sosok pria tua itu sekilas sebelum mengalihkannya kembali dan menarik nafas panjang. Dia ingin pergi dari sini secepat mungkin.

"Kau tidak mengganti namamu ya sepertinya?" tanya Wooyoung dengan mata yang melirik ke arah wanita disamping Sihyeon.

Wanita itu—Jihoo langsung memejamkan matanya erat. Banyak hal yang tidak perlu diungkapkan sekarang. Ini bukan saatnya.

"Wah wah wah, setelah hampir sepuluh tahun kau menelantarkanku, akhirnya kau kembali? Untuk apa? Membuangku lagi?" ujarnya cepat.

Sihyeon menoleh. Sosok wanita yang sedari tadi diam saja mulai bicara sambil menatap malas ke arah Wooyoung.

"Ya! Bocah kurang ajar! Apa maksudmu aku menelantarkanmu?! Aku masih membiayai hidupmu hingga kini!" balas Wooyoung.

Pria tua itu membuat sebuah pergerakan seperti ingin memukul wanita disamping Sihyeon tapi urung.

"Oh ngomong-ngomong, Sihyeon-a kau tidak lupa padaku. Tapi kenapa kau tidak ingat padanya?" tanya Wooyoung pada Sihyeon.

Sihyeon masih terdiam. Lagi pula apa maksud pria tua itu? Tidak tahukah dia jika saat ini Sihyeon sedang berjuang keras menahan dirinya agar tidak menjerit ketakutan.

"Ma-maksudmu anda?" ujarnya terbata-bata.

Wooyoung mendengus kecil. "Lihatlah, anak ini bahkan tidak ingat padamu. Kau masih mau bicara dengannya?"

"Apa yang kau bicarakan? Tolong tutup mulutmu pak tua," ujar Jihoo.

Wooyoung tertawa terbahak. Pria tua itu bahkan memukul-mukul Jaehyun yang tengah duduk di sampingnya.

"Hey Jin Sihyeon!" ujarnya dengan lantang.

Sihyeon mengadahkan kepalanya. Kedua tangannya saling meremas satu sama lain. Keringat dingin mulai mengalir jatuh melalui pelipisnya.

Heal Your Heart | BBH - COMPLETEWhere stories live. Discover now