10. Pengganggu!

148 38 39
                                    

🐲🐲🐲

Author Pov

Sea dan kedua temannya tengah menikmati makanan yang telah tersedia di meja.
Kantin sekolah yang ramai tak membuat mereka bertiga jaim untuk makan. Apalagi Sea, dia yang tak sempat sarapan, mencoba balas dendam. Lebih baik jangan mengganggunya disaat seperti ini.

"Lo apain Sky gue sampe dia gak masuk sekolah sudah 2 hari?"

"Apa sih lo? Apa urusannya Sky sama gue?" balas tanya Sea ke Karin.

"Semenjak dia pergi sama lo, sejak itu Sky gak ke sekolah lagi.."

"Hah? Lo pergi ke mana sama Sky?" raut muka Fila terlihat begitu kepo.

Sea menatap Karin dengan benci. Karena dia, Sea harus susah-susah menjelaskan pada Fila, padahal dia berencana untuk menyimpannya sendiri.

Semenjak kejadian 2 hari yang lalu itu, Sky tidak masuk sekolah. Tidak ada keterangan jelas yang seharusnya menurut peraturan sekolah haruslah ada.

Kenapa?
Apa dia menyesal?
Apa dia malu bertemu Sea?
Atau jangan-jangan Sea sudah melenyapkannya?!!!!

Mengingat sudah berapa hari ini Sea selalu mengumpat, mencaci Sky walau sedang bicara hal lain dengan Fila atau Lovi.

"Gue gak tahu. Udah gue mau makan!" Sea menyuapi mulutnya dengan banyak makanan sampai mulutnya penuh dan hampir bulat sempurna.

"Awas aja sampe terjadi apa-apa sama Sky." buset! "Yuk guys let's go. Males gue ngomong sama orang-orang norak.."

"Yee.. Si pensil alis.." celetuk Fila kesal.

"Sumpah demi nama gue, gue laper banget. Bodo amat sama apapun, pokoknya gue cuman mau makan." sergah Sea.

Akhirnya mereka makan lagi. Walau Fila masih menyimpan pertayaan yang sudah tak sabar ia curahkan.

"Sey, tuh ada yang perhatiin lu dari tadi.."

Hadeh.. apa lagi ini???

Mata Sea dan Fila mengikuti arahan bola mata Lovi.

"Gila, itukan Red!!!"

"Terus?" Sea tetap fokus pada Mie Baksonya yang super pedas.

Mau Red ke, green ke, Yellow ke. Bodo amat. Batin Sea. Mau rambu lalu lintas juga bodo amat.

"Sey, lo jangan cari gara-gara ya sama tuh anak.." tekan Fila.

"Kenapa?" lagi tanya Sea malas.

"Yah lihat aja gayanya kayak orang psikopat gitu.." jawaban polos Lovi berhasil membuat Sea dan Fila tertawa. Sea bahkan tak mampu mengunyah makanannya karena tertawa tanpa suara.

"Tapi gue serius nyet, lo lebih baik gak cari masalah sama dia.." walau masih dalam tertawa, namun Fila menekan perkataannya dengan serius.

"Eee.. Kalo dia yang lebih dulu cari gara-gara?" Sea teringat kejadian 2 hari yang lalu itu, di mana dia menampar Red dan mengatainya.

"Sey... Lo gak lagi dalam masalah kan?"

"Hemm.." Sea hanya tersenyum menatap Fila.

"Bahaya nih cewek." ucap batin Fila sambil mengelengkan kepala. Sedangkan Lovi hanya mengumbar senyum sedari tadi seperti biasanya.

🐲

Sea Pov

Red emang semengerikan itu? Mana gue udah.. Ah sudahlah, toh dia juga kan yang gak sopan duluan? Ehh.

"Hai Lovi.. Makin cantik deh. Hai Sea kamu juga gak kalah cantik..."

"Makasi Wa.."

"Ehhh toge busuk.. Ngapain lo duduk di sini?? Pergi lo.." usir icul yang bersamaan dengan ucapan terima kasih Lovi.

Icul memamg hebat hahah..

"Yee batok kelapa.. Lo kesel yah gue gak nyapa lo."

"Najis banget lo.."

"Sama-sama Lovi..." balas Dewa untuk ucapan Lovi yang sebenarnya sudah terlambat beberapa menit.

"Udah yah.. udah.. Ayo makan. Makan!" gue harus segera bertindak karena terganggu banget sama bacot Icul dan Dewa.

"Hahh.." gue bernapas lega ketika melihat suasana sudah nyaman kembali. Saatnya gue makan dengan tenang.

...

"Woyy..." teriak Red dibarengi pukulan keras di meja.

Njing... -_-

Red super duper kampret lo.

Gue sampe tersedak karena kaget.

"Ngapain lo duduk di sini?? Haaa???" sambungnya sambil menatap tajam Dewa.

"Suka-suka gue lah.." jawab Dewa sok berani.

"Lo mau gue hajar dengan suka-suka gue?" Red memegang kerak samping seragam Dewa.

Sakit jiwa nih orang.

"Apaansih lo??? Emang ini tempat duduk lo? Yah emang suka-suka dia mau duduk di mana dan sama siapa. Lo tukang parkir orang di kantin? Cari job lain deh..." sumpah gue benci banget sama Red ini, "Haiss ganggu makan gue aja tau gak." lanjut gue sambil melirik makanan lesat itu.

Dan gue gak tau kenapa Icul, Opi dan Dewa diam kayak orang bego. Eh, emang mereka bego sih.

"Berdiri lo..." dengan marahnya Red menarik Dewa dan langsung memukul wajah Dewa.

Opi berteriak terkejut dan dengan reflek menutup mulutnya dengan kedua tangan. Sedangkan teman-teman Red hanya tertawa. Mereka kan sama-sama kampret.

Icul pasti bersorak-sorai gembira nih dalam hati melihat Dewa dipukul kayak gitu.

Dan gue gak tinggal diam melihat ini. Dengan berani gue mendorong tubuh Red dengan harapan Red bakal berhenti. Ini sudah keterlaluan.

Kantinpun langung ramai. Mereka yang tadinya makan langsung mendekat ke tkp untuk melihat secara dekat pertunjukan sialan ini.

"Gara-gara lo, gue dibuat terhina di depan umum.."

Lah, emang ini salahnya dia kan?

Bukk..

Red menonjok Dewa lagi tanpa ada perlawanan dari Dewa.

Hadeh Dewa..

Dewa macam apa dia? Dewa yang hanya berani adu mulut dengan perempuan? Cks!

Dan kenapa tidak ada yang berani menghentikan Red??

Ok ada. Gue! Gue berani menapar wajahnya sekali lagi.


🐲🐲🐲

GUE CUMAN MAU MAKAN!!!! (╥_╥)

Jangan lupa Votmment yaa💙
Makasi^^

Part selanjutnya segera dipublish:)

Sky And SeaWhere stories live. Discover now