Enam belas

2.2K 60 2
                                    

"Nad, itu David yang gue bicarain biasanya.." kata Ratu dengan Nada, jujur dia kaget banget David pindah.

"Ehh sumpah kece bangett woii,,aduhh lo ga bilang orang nya seganteng ini..tajir lagi" cerocos Nada dengan semangatnya 45 nya.

"Ada pertanyaan?" Kata bu Reno.

"Line lo apa?"

"Instagram lo apaan, follow followan boleh dong"

"Ko lo ganteng"

"Pasti tajir deh"

"Duduk belakang gue yuk"

Dan berbagai pertanyaan aneh keluar dari para cewe jones kelas, Sukur nya David cuma membalas senyuman aja.

"Pertanyaan nggak bermutu tau ga?" Kata Bu Reno.
"Yaudah kamu duduk di..." kata kata Bu Reno terpotong, karna sedang memilih tempat duduk yang pas untuk David.
"Kamu duduk di belakang Ratu aja ya.." kata Bu Reno lagi.

Lalu David berjalan menuju kursinya, saat David melewati Ratu, dia tersenyum, aduhh iya tau lo ganteng, gausah tebar pesona.

"Haii Ratu ketemu lagi, eh kita bakal ketemu tiap hari ya dari sekarang" katanya dengan nada suara sok kenal sok dekat.

"Kita? Haha jangan terlalu ngarep deh lo" balas Ratu acuh.

"Oke anak anak sekarang mau tau ga kabar bad nya apa?" Kata Bu Reno, membuat seisi kelas ribut karna penasaran.

"Beberapa hari yang lalu sekolah kehilangan berkas soal kelas 12" kata Bu Reno.
"Dan bakal ada razia besar besaran, dan sekarang kalian keluar, dan jangan menyentuh tas atau loker meja kalian,SEKARANG!" Teriak Bu Reno.

"Bu dadakan banget sih" gerutu Salah satu murid.

"Mana ada razia dikasih tau duluan, cepat keluar." Jawab Bu Reno tegas.

Ratu dan Nada segera keluar, David? Dia udah ngacir ntah kemana. Koridor sudah penuh dengan murid murid yang menunggu razia selesai, Ratu dan Nada memutuskan kekantin karna sama sama belum sarapan tadi pagi.
Sambil nunggu makanan mereka ngobrol ngga jelas dari supir taksi nyampe ke oppa oppa korea. Sampai akhirnya obrolan mereka menjadi sedikit serius.

"Ra lo kan liat orang yang ngilangin berkas itu?" Kata Nada dengan nada bicara yang lumayan serius.

"Iya, terus kenapa?"

"Lo ga mau laporin?"

"Ngga"

"Kenapa?"

"Gue ga liat mukanya Nad, lagian nih malem itu gelap banget ya gakal keliatan lah"

"Iya juga sih, gabakal jadi petunjuk karna lo cuma ngeliat celananya doang"

Ngga lama makanan datang.

"Eh ngomong ngomong gue ga liat Dhirga deh semingguan ini, dia kemana ya?" Kata Ratu, Dhirga ga keliatan batang hidungnya, kayak di telen bumi tuh anak, tiba tiba ngilang.

"Iya juga ya, dia ngilang" kata Nada.

Lalu setelah selesai makan mutusin kembali kekelas, Bu Reno masih ada, diatas meja banyak barang barang yang ngga seharusnya ada di tas anak SMA, salah satunya Make up anak cewe, banyak banget Make up dari lipstik nyampe parpum lengkap semua.

"Oke ibu ngga ada nemuin tanda tanda ada berkas atau kertas kertas aneh di tas kalin, ibu senang itu ngga ada, tapi ibu kaget plus kecewa karna ibu nemu ini" Bu Reno memperlihatkan tabloit cewe hot koleksi anak cowo.
"Ibu ngga nyangka deh kalian itu baru SMA belum saatnya mengenal ini" kata Bu Reno lagi. Ngga lama Bu reno kaluar tanpa kata kata, membuat ketua kelas marah dan ingin tahu siapa pemilik tabloit itu.

"Siapa pemilik tabloit itu?" Teriak ketua kelas.
"Ngaku nggak lo?" Katanya lagi.
"Malu maluin kelas aja" setelah itu dia keluar dari kelas dan membanting pintu.

"Dasar cowok" kata Nada.

"Yeee cowo mah wajar kali" sahut Ratu sambil cekikikan.

"David mana? Gabalik ke kelas?" Kata Nada, sambil menatap meja David yang kosong.

"Tau deh mana gue peduli".

*

Ratu keluar kelas berdiri di koridor sambil melihat lapangan yang di penuhi cowo main basket di bawah sana.

'Biasa nya lo main disana kan' gumam Ratu pelan.
'Haha sekarang udah gabisa lagi ya karna harus ladenin pacar lo' nyesek banget deh rasanya.

Baru aja di bayangin, orangnya lewat jelas banget mata Ratu nangkepnya, iya dia sama pacarnya, Talita, udahlah mereka itu udah beneran pacaran, gausah ngarep lagi Ratu Ananda.

"Lo liatin terus tambah sakit Ra" suara cewe familiar ini siapa lagi kalo bukan Nada.

"Emang mereka beneran pacaran ya Nad? Ko gue nyesek gini ya?" Kata Ratu dan masih memperhatikan mereka di bawah sana.

"Karna lo udah jatuh Ra, jatuh ke lubang yang seharusnya lo ga disana, dan ga seharusnya lo diam dan betah di lubang itu" kata Nada, kata kata yang membuat Ratu tambah ketusuk, Ratu emang bodoh ya, kenapa dia bertahan?.

TENGG..TENGG

bel pulang berbunyi, menandakan semua diperbolehkan pulang, Ratu udah ngeberesin tasnya dan udah siap pulang sedangkan Nada dia masih betah di tugas fisika yang di kasih Bu Fina.

"Lo ga pulang Nad?" Tanya Ratu ke Nada yang udah siap mau keluar kelas.

"Bentar lagi gue pulang, lo duluan aja" kata Nada bahkan tidak melirik kearah Ratu.

"Yaudah byee hati hati yaa.." Ratu keluar dari kelas lalu pulang kerumah.

*
Nada Masih saja berkutat dengan tugas fisika, dia memang gila fisika, bisa dibilang master fisika.

"Nad.." panggil seseorang.

Nada kenal suara itu, suara yang mungkin tidak ingin dengar teman yang duduk di sebelahnya.

"Eh Talita kenapa?"

"Ratu mana?"

"Udah pulang"

"Gue mau ngomong kalo lo ada waktu"

"Adakok, kita ke cafe depan sekolah aja"

"Yaudah ayo"

Setelah itu mereka langsung pergi, dan ngomong dengan serius di cafe itu.

"Langsung to the poin aja Tal" kata Nada tanpa mau basa basi dan ngomong lama dengan Talita.

"Sebenernya gue mau lo tau hubungan gue sama Iqbal yang sebenernya" ucap Talita dengan hati hati.

*
*
*

Nobody HurtWhere stories live. Discover now