28| ^Duo^

1.1K 151 2
                                    

Dimohon untuk para pembaca untuk menekan tombol bintang di bagian kiri bawah ^_^

Maaf banyak typo say..

Selamat Membaca!!!

Naira Andriani Wijaya, ia sekarang sedang bergelung di kasurnya, menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhnya tidak memperdulikan kalau ini masih siang menjelang sore. Ia sedang meringkuk seperti anak bayi dalam kandungan. Menyesali kenapa ia bilang kepada bundanya. Ia kan tidak ingin apa yang ia katakan membuat bundanya cemas padanya.

"Aish!!" menggerutu lalu mengacak-acak rambutnya yang memang sudah acak-acak dari tadi.

Line

Davin: Keluar sekarang dek!!

Mendengar bunyi notif dari ponselnya, Naira membukanya. "Kak davin?!" gumamnya.

Naira: Mager kak!!---(malas gerak).

Davin: Keluar gih, jangan ngurung melulu!

Naira mengerucutkan bibirnya melihat balasan Davin, ia pun dengan malas turun dari tempat tidur lalu menuruti perintah Kakak angkatnya.

Naira membuka pintu kamar dan dikagetkan oleh Kakak angkatnya yang sudah di depan pintunya sembari melipat kedua tangan di dada.

"Astaga kakak, jangan ngagetin Ira dong!!" seru Naira mengusap dadanya sedangkan Davin hanya cengengesan gak jelas.

"Hehe.. Sorry dek, gue mau bicara bentar sama lo! Bisa gak?" tanya Davin dibalas anggukan Naira.

"Dimana kak?" tanya Naira.

"Dikamar lo aja dek!" seru Davin mau nyelonong tapi ditahan Naira.

"Eits, gak! Jangan dikamar, nanti timbul fitnah yang enggak-enggak!" ucap Naira menggeleng-gelengkan telunjuk jarinya.

"Elah, gue kan kakak lo jadi gak mungkin mereka mikir aneh-aneh!" ucap Davin menyakinkan kembali tapi Naira dengan keukeh menggeleng.

"No! Kalo mau ngobrol kita ke taman belakang aja!" ajak Naira lalu menyeret Kakak angkatnya.

Sesampainya di taman belakang yang gak luas maupun gak sempit ini, mereka lalu duduk diatas kursi yang tersedia disana.
"Jadi, mau ngomong apaan?!" tanya Naira menatap kakak angkatnya.

"Eum, apa ya? Gue juga bingung mau apaan, ehehe!!" ucap Davin cengengesan.

Gubrak!

Naira menepuk jidatnya, kakak angkatnya ini gini amat sih! Tadi mau ngomong, sekarang bingung ngomong apaan. Hadeh... ganteng-ganteng somplak nih kakak angkat Naira.

Sebenarnya Davin hanya ingin berbicara santai aja dengan Naira mengingat adik angkatnya ini sedang dalam tingkat badmood. Jadi ia berbicara begitu, hah ia juga bingung kok apa yang ingin dibicarakannya. Turun deh tingkat wibawanya sebagai kakak terganteng.

"Et dah, kirain mah mau ngomong hal penting! Ah kakak gak bermutu nih!" seru Naira lalu ingin beranjak dari situ tapi tangannya di cengkram Davin.

"Jangan pergi dulu geh dek, selow.. Gue sebenarnya mau ngobrol doang sama lo! Gue pengen ngerasain gimana ngobrol sama adik perempuan, jadi jangan sensi dulu napa.. Lagi pms tah?!" ucap Davin menjelaskan tapi di kalimat terakhir bikin Naira ingin menjitak dahinya karena kesal tapi diurungkan mengingat ia masih menganggap Davin kakaknya.

"Jadi sebenarnya tadi lo kenapa sih?!" Davin membuka pembicaraan yang membuatnya penasaran tadi. Tidak mungkin kan ia menanyakan disaat situasi yang gak memungkinkan tadi.

Mr. Rain [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang