Ch. 33 - Festival Budaya

4.5K 429 48
                                    

Musim gugur di bulan September—setelah liburan musim panas berakhir—SMA Subarashii selalu mengadakan acara rutinan setiap tahunnya. Acara tahunan ini sangat dinantikan semua siswa di SMA Subarashii. Selain ajang pengembangan diri, tentu saja sebagai ajang refreshing sebelum memulai kembali kegiatan persekolahan di semester kedua.

Acara apakah itu?

Yap! Festival Budaya.

Di UAS Semester 1 kemarin, tiga murid dari Kelas 1-F berhasil masuk ke dalam 10 besar rangking umum. Berikut ini hasilnya:

1. Sera (Kelas 1-F) = 493 Point

2. Mindy (Kelas 1-A) = 490 Point

3. Kamiya (Kelas 1-A) = 488 Point

4. Daniel (Kelas 1-A) = 479 Point

5. Megumi (Kelas 1-A) = 472 Point

6. Kazuma (Kelas 1-A) = 467 Point

7. Hiroki (Kelas 1-A) = 461 Point

8. Akemi (Kelas 1-F) = 460 Point

9. Yuka (Kelas 1-C) = 454 Point

10. Rock (Kelas 1-F) = 451 Point

Seharian ini, Sera senyum-senyum sendiri karena berhasil mengalahkan Akemi dalam persaingan mendapatkan rangking teratas. Nilai Akemi jatuh di pelajaran Fisika, nilainya sangat pas-pasan. Sera memasang wajah bangga di depan Akemi, sedangkan Akemi pura-pura bersikap biasa. Padahal aslinya kecewa berat.

Yang paling mengejutkan adalah Rock. Anak berwajah berandalan itu mendapat rangking 10 umum. Semua ini karena kekuatan aneh Kensel yang setiap hari memberikan Rock tambahan kepintaran. Apalagi saat ujian, meja Rock masih bersebelahan dengan Kensel, wajar saja otak Rock jadi encer.

Ya... UAS semester 1 telah berakhir. Kabar baiknya, murid-murid Kelas 1-F berhasil mendapat nilai yang cukup baik. Meskipun ada beberapa anak yang harus mengikuti kelas tambahan.

***

"Oke teman-teman, sekarang aku akan membahas tentang festival budaya kelas kita. Semuanya tolong perhatikan aku," instruksi Roman di depan kelas.

Semua anak menurut dan segera fokus memperhatikannya.

"Akemi, jangan nangis terus, ya. Semangat!" Roman menyemangati Akemi.

"Aku gak nangis!" balas Akemi dengan wajah cemberut.

"Sera, kamu juga jangan senyum-senyum terus. Ayo fokus!" ucap Roman lagi.

"Iya iya..." Sera masih senyum-senyum sendiri. Hari ini dia terlalu senang.

"Oi Rock, mukanya biasa aja. Jangan berlaga kayak orang pinter!" Roman meledek.

Hari ini Rock memang agak sedikit salting. Dia masih tidak percaya bisa masuk 10 besar rangking umum.

"Roman, cepetan bahas festivalnya, jangan ngoceh terus!" Maggiana sudah tidak sabar.

"Hahaha, maaf-maaf." Roman berhenti mengoceh dan langsung membicarakan festival budaya.

"Oke. Sudah diputuskan, kelas kita akan mengadakan maid café. Yang setuju angkat tangan!" Roman mengangkat tangan.

Roman tidak mendiskusikannya sama sekali, dia langsung saja memutuskan kalau Kelas 1-F akan mengadakan maid café.

Semua anak laki-laki dan Maggiana ikut angkat tangan.

"Roman-hentai, belum juga dibahas udah bilang maid café aja. Kita kan bisa mengadakan acara lain, kayak rumah hantu, rumah ramalan, atau mungkin rumah konsultasi cinta. Pokoknya diskusikan dulu!" Nana protes.

Subarashii Classroom: Kelas Aneh! [END]Where stories live. Discover now