Ch. 1 - Tamaki HOSHI

10.2K 828 57
                                    

Murid Aneh 1: Tamaki HOSHI

Kekuatan Aneh: Moon Head

Letak Bintang: Tengkuk

Di kelasku, ada seorang murid botak bernama Hoshi. Meski botak, ia disukai banyak orang karena sifatnya yang jujur.

Aku yakin, semua orang yang ada di dunia pasti pernah berkata bohong. Siapapun itu, pasti pernah berkata bohong. Orang tua pernah berbohong, guru pernah berbohong, bahkan koruptor pun pasti pernah berkata bohong.

Siapapun itu—sejujur apapun orang itu—pasti pernah berkata bohong. Termasuk aku dan dirimu.

Tapi, tidak bagi Hoshi. Murid botakku ini tidak pernah berkata bohong. Ah, tidak, lebih tepatnya dia TIDAK BISA berkata bohong. Hoshi tidak bisa berkata bohong setelah ia mendapatkan sebuah kekuatan aneh.

Kekuatan aneh Hoshi adalah: Ketika ia berkata bohong, kepalanya akan bersinar.

Semakin besar kebohongan Hoshi, semakin terang pula sinar yang keluar dari kepalanya. Setelah ditelusuri ternyata sinar itu berasal dari dalam otaknya. Tetapi, saking terangnya, sinar itu mampu menembus sampai keluar.

Jadi, setiap kali berkata bohong, Hoshi pasti akan ketahuan.

Menurut penelitian, rata-rata manusia berkata bohong sebanyak sebelas kali dalam sehari. Ternyata, penelitian itu memang benar. Kepala Hoshi pernah bersinar secara tiba-tiba ketika sedang mengobrol dengan temannya. Aku sering menahan tawa ketika melihatnya. Setiap kali kepala Hoshi bersinar, teman ngobrolnya akan diam dan langsung menunjuk wajah Hoshi, sambil berkata: 'Hayoo, kau bohong, ya?'

Hoshi selalu tertunduk malu ketika ia ketahuan bohong.

Kalau dipikir-pikir, sepertinya sulit hidup menjadi Hoshi. Ia harus selalu menahan diri dari kebohongan. Walau terdengar sepele, tidak berkata bohong itu sangat sulit dilakukan. Apalagi ketika teman-temannya mengerjainya.

"Hoshi, kau suka ya sama Sera?"

"Tidak, aku tidak menyukainya." Kepala Hoshi tidak bersinar.

Itu artinya, ia berkata jujur.

"Kalau sama Maggiana?"

"Tidak."

"Kalau sama Nana?"

"Tidak."

Sera, Maggiana, dan Nana memperhatikan percakapan itu. Mereka tampak kesal.

"Kalau sama Akemi?"

Hoshi terdiam. Tidak menjawab apa-apa.

"Hey Hoshi, ayo jawab!"

"Tidak. Aku tidak menyukainya." Kepala Hoshi kemudian bersinar.

Teman-teman yang memperhatikan percakapan itu tertawa terbahak-bahak. Hoshi tertunduk malu. Sedangkan Akemi tampak tidak memperdulikannya. Hoshi memang sering dikerjai, tetapi ia tidak pernah di-bully. Sebaliknya, Hoshi adalah murid kesayangan di kelas ini.

Walaupun tampak merugikan, di satu sisi kekuatan aneh Hoshi bisa berguna di saat yang tepat. Salah satunya ketika aku sedang mengajar di sore hari. Saat itu, langit sangat mendung hingga kelas menjadi gelap. Aku menyalakan lampu agar kelas menjadi lebih terang.

"Jadi, begini anak-anak. Untuk mendapatkan nilai X kalian harus mensubstitusikannya dengan—" lampu kelas tiba-tiba mati. Ruangan di sini menjadi semakin gelap.

"Ya, karena mati lampu, terpaksa kita harus berhenti sejenak sampai lampu kembali menyala," kataku.

"Sensei!" Sera si murid paling rajin mengangkat tangannya. "Bagaimana kalau kita minta Hoshi untuk berkata bohong? Nanti kepalanya akan bersinar, dan ruangan ini akan menjadi lebih terang. Jadi kita bisa melanjutkan pelajaran!" Sera memberi saran.

Setelah berkata begitu, Sera ditatap tajam oleh murid-murid lain yang sudah malas belajar. Tatapan mereka layaknya singa yang sedang mengincar mangsanya. Tetapi, Sera tampak tidak takut.

"Maaf, suaraku sudah habis. Aku tidak bisa berkata bohong lagi," ujar Hoshi, kepalanya langsung bersinar.

Sinar yang keluar dari dalam kepala Hoshi membuat seisi ruangan jadi lebih terang. Orang yang duduk di sebelahnya menutup mata karena silau.

"Yeaayy!!!" Anak-anak bersorak.

"Ayo Hoshi, berkata bohong lagi!"

Hoshi menggerutu. "Sudah kubilang, suaraku habis!"

Triing~

Kepala Hoshi Bersinar.

"Yeaayy!!"

Sore itu, suara Hoshi benar-benar habis karena ia terus menerus berkata bohong. Pelajaran tidak dilanjutkan, kami semua malah asyik memperhatikan kepala Hoshi yang bersinar terang.

Dasar kami.

Tertanda: Jui Ainsworth – Guru Matematika

Subarashii Classroom: Kelas Aneh! [END]Where stories live. Discover now