Ch. 2 - Sakaki SHUU

11.2K 893 137
                                    

Murid Aneh 2: Sakaki SHUU

Kekuatan Aneh: Signal Absorber

Letak Bintang: Ketiak Sebelah Kiri

Beruntunglah kalian yang hidup di zaman sekarang. Beruntunglah kalian yang dapat menikmati penemuan terhebat sepanjang masa. Yap! Handphone. Mungkin lebih tepatnya Smartphone.

Di era modern ini, hampir semua orang memiliki Smartphone. Termasuk aku sendiri. Orang akan merasa risih ketika tidak menggunakan Smartphone dalam waktu yang lama. Tanpa Smartphone, kebahagiaan seseorang akan turun sebanyak 50%. Smartphone yang lowbat atau tertinggal di rumah dapat membuat orang jadi bad mood.

Setiap hari, semua orang pasti sibuk dengan Smartphone-nya masing-masing. Ya, semua orang. Kecuali Shuu, salah satu muridku di Kelas 1-F. Laki-laki ini memiliki kekuatan aneh. Daripada kekuatan, aku lebih senang menyebutnya sebagai hambatan.

Kekuatan aneh Shuu adalah: Peredam sinyal.

Orang yang berada di dekat Shuu tidak akan mendapatkan sinyal Handphone atau internet. Handphone yang disentuhnya tidak akan memiliki sinyal. Orang yang sedang asik main game online akan disconnected ketika Shuu mendekat. Shuu adalah orang paling berbahaya di zaman sekarang.

Oleh karena itu, walau punya, Shuu jarang memainkan Smartphone. Apalah arti sebuah Smartphone jika nge-chat orang di sebelah saja tidak bisa? Apalah arti sebuah Smartphone jika medsos saja tidak punya? Di hadapan Shuu, semua Smartphone akan berubah menjadi Stupidphone.

Fitur Smartphone yang paling disukai Shuu adalah kamera. Walau hasil jepretannya terbilang bagus, tetap saja dia tidak bisa mempostingnya di Instagram. Ya, mau bagaimana lagi. Shuu tidak bisa menikmati suatu kenikmatan hakiki yang disebut internetan. Shuu hanya bisa melihatnya dari jauh saja, seperti cinta yang tak terbalaskan.

Walaupun begitu, Shuu tidak lantas menjadi pemurung atau pemulung. Sebaliknya, ia malah tumbuh menjadi orang yang cukup jahil.

Pernah suatu ketika, saat siswa-siswi lain sedang asyik menikmati Wi-Fi yang disediakan sekolah, Shuu nekat mendekati sumber Wi-Fi tersebut. Dengan santai dia diam di sana dan asyik membaca manga.

Siswa-siswi yang sedang asyik internetan mulai kelimpungan karena sinyal Wi-Fi mendadak hilang. Orang-orang tampak emosi. Kata-kata kasar dan kesal mulai keluar dari mulut siswa-siswi tersebut.

"Kampret! Download-an ku gagal, padahal sudah 99,9%!"

"Yaelah, baru aja log in udah keluar lagi."

"Sialan. Belum sempet ke-save udah disconnected."

"Aduh! Kenapa disconnected, sudah mau menang padahal!"

"Cobaan apalagi ini ya tuhan..."

Begitulah keluh-kesah para korban hilangnya sinyal Wi-Fi di SMA Subarashii. Walau sinyal Wi-Fi di sekolah ini terbilang kuat dan berkecepatan tinggi, tetap saja di hadapan Shuu sinyal itu jadi melempem.

Shuu terlihat sangat puas saat itu. Ia tertawa melihat penderitaan murid-murid lain. Ekspresinya seakan mengatakan: Muahaha.... Rasakanlah penderitaan yang selama ini kualami.

Aku sangat terkesan kepada Shuu. Meski ia tidak bisa internetan seperti murid yang lainnya, ia tidak pernah mengeluh ataupun menyalahkan tukang pulsa. Shuu tetap bisa beraktifitas seperti biasa.

Namun, sekarang Shuu sudah merdeka. Sekarang ia sudah bisa mengirim SMS. Sekarang ia sudah bisa internetan. Ia berhasil menemukan caranya. Aku penasaran bagaimana caranya.

"Oh, mudah saja sensei. Aku tinggal mengetik di Handphone lalu mengirimnya. Kemudian aku

pergi meninggalkan Handphone itu. Ketika aku kembali, pesannya sudah terkirim," tutur Shuu.

"Begitupun untuk menerima pesan. Aku memakai cara yang sama. Yang paling sulit adalah ketika menerima telepon. Ketika aku mendekati Handphone-ku yang berbunyi, Handphone-nya langsung

mati. Aku tidak punya kesempatan untuk mengangkat sama sekali," lanjut Shuu.

Meski keberadaannya meredam sinyal, Shuu tetap memiliki teman yang banyak. Orang yang berada di dekat Shuu terpaksa harus berhenti bermain Handphone dan saling berinteraksi. Menurutku ini adalah hal yang positif. Tentu saja, agar orang-orang yang berada di dekatnya tidak cepat kehabisan kuota.

Tertanda: Jui Ainsworth – 24 Tahun

Subarashii Classroom: Kelas Aneh! [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum