Kisah ini bercerita tentang sebuah pengorbanan.
Pengorbanan keempat gadis cantik untuk sebuah ikrar berharga bernama 'persahabatan'. Yang membangkitkan sebuah tembok kokoh yang melindungi mereka dari segala rasa sakit yang sungguh menyiksa.
Karna ta...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ruangan ini mengapa semakin kosong dan sepi.
Kapan aku berhenti terapung-apung seperti ini.
Aku merindukan papah dan mamah, aku merindukan Jimin dan Chanyeol oppa.
Blackpink?, apakah mereka baik-baik saja saat ini?.
"Rosé-ya"
Suara siapa itu?
"Rosé-ya"
Siapa?
"Kau datang nak, kau sudah tumbuh secantik ini"
"I-ibu?"
"Iya, aku Ibumu. Ibu kandungmu nak."
"Ibu" ucap Rosé langsung melesak masuk kedalam pelukan hangatnya, ia terus mengusak rambutnya dengan halus penuh kasih sayang membuat perasaannya tenang seketika.
"Ini dimana Bu?" Tanya Rosé sambil melepaskan pelukannya dari sang ibu, memandang wajah ayu yang ternyata sangat mirip dengan dirinya.
"Ini di rumah sayang, rumah baru kita" ucap sang ibu.
Dapat ia rasakan kini tubuhnya yang perlahan turun dan bersentuhan dengan rerumputan yang terasa halus seperti kapas. Rosé memandang kesekeliling, merasa takjub dengan segala keindahan yang memanjakan matanya yang selama beberapa hari ini hanya melihat hitam dan sesekali melihat kilas balik kehidupannya.
Rosé mulai berlari-lari merasakan deburan angin yang menerbangkan rambutnya, Ia benar-benar merasa sangat bebas disini aku sama sekali tak merasakan rasa sakit yang biasa menghujami jantungnya ini.
Rosé menatap ke arah sang Ibu yang masih terduduk sambil tersenyum manis melihat perilaku kekanak-kanakkannya.. Perlahan Rosé terdiam menatap sendu ke arah sekitarnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ibu yang melihat hal itu langsung menghampiri Rosé dan lagi-lagi mengusak halus rambutnya, "Ada apa? Kau tak senang nak?" tanyanya lembut
