Chap 24

8.9K 820 44
                                    

Seorang pria tinggi berwajah tampan terlihat tengah mengigiti kuku jarinya sambil berjalan kesana-kemari

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Seorang pria tinggi berwajah tampan terlihat tengah mengigiti kuku jarinya sambil berjalan kesana-kemari. Keringat sebesar biji jangung nampak mengalir dari pelipis pria tersebut. Kentara sekali rasa cemas tengah mendominasi pria itu. Bahkan ia sesekali melirik kearah jam dinding , harusnya ia sudah datang.

"Hyung bisakah kau diam, aku pusing melihatmu terus berjalan kesana dan kemari" ucap Taehyung yang sedaritadi memperhatikan kegiatan pria tinggi dihadapannya ini.

"Bagaimana aku bisa tenang Taehyung-ah, tadi Rosé menelepon dan di-"

"Dia hanya mengatakan ingin bertemu denganmu ada suatu hal penting yang harus ia sampaikan dan ia menutup sambungan telfon secara sepihak. Lalu kau menghubungiku dan berteriak padaku lewat telfon agar aku segera datang ke ruanganmu. Aku sudah tau itu hyung, kau mengulangnya hampir 10 kali" potong Taehyung panjang lebar.

Ah, rasanya Taehyung sangat menyesal mau-mau saja datang ke ruangan Chanyeol dengan iming-iming pizza gratis. Lalu, selama lebih dari 30 menit ia di suguhi pemdangan Chanyeol yang terus berjalan kesana kemari, sesekali mengomelinya yang padahal hanya diam sambil bertopang dagu. Harusnya tadi ia bilang saja memiliki janji temu penting dengan presiden Korea Selatan, agar tak perlu melihat kehebohan Park Chanyeol.

"Kau 'kan psikiater, kau taukan aku panik" sahut Chanyeol.

"Hyung aku memang seorang psikiater tetapi kalau kau tak diam dan tak berteriak-teriak aku sudah memecahkan masalahmu sedari tadi" sahut Taehyung malas.

"Aku panik!" teriak Chanyeol untuk kesekian kalinya.

"Baiklah, apa yang membuatmu panik hyung?, tolong jelaskan secara perlahan" ucap Taehyung

"Aku panik karena tidak biasanya Rosé seserius itu dan dia memanggilku Yeollie oppa!. Aku hanya takut penyakitnya kambuh kembali atau dia menging-"

Clek

"Chanyeol oppa" ucapan tersebut mampu menghentikan ocehan Chanyeol. Tubuh pria itu mendadak kelu saat melihat seorang gadis yang tengah berdiri dihadapannya dengan penampilan yang bisa dibilang lumayan acak-acakkan.

"R-rosé-ya" gagap Chanyeol, memaksakan seulas senyuman.

"Bisakah kita bicara berdua?" ucap Rosé sambil melirik sedikit kearah Taehyung.

"Tentu, terima kasih banyak sudah mau menyelamatkanku dari hyungku," Ucap Taehyung menghela napasnya lega yang mendapatkan delikan kesal dari Chanyeol, "Jangan lupakan janjimu tentang pizza itu hyung atau aku akan menerormu dengan pisau daging. Kalau begitu aku permisi dulu hyung, Rosé-ssi" lanjut Taehyung lalu berjalan menuju pintu

"Dasar tak berguna," Hardik Chanyeol pelan. Wajah pria itu terlihat masam kala tanpa sengaja melihat Taehyung mengedipkan sebelah matanya sebelum benar-benar keluar dari ruangannya.

Pria itu pun dengan segera mengubah wajahnya yang semula masam menjadi tersenyum kearah Rosé yang masih tak bergeming di tempatnya. Mencoba bersikap biasa saja, padahal jantungnya bertalu-talu riuh.

We Are : BlackpinkΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα