Chap 8

12.4K 1K 47
                                    


Bunyi pantulan bola basket terdengar mengema ke seluruh penjuru lapangan indoor sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bunyi pantulan bola basket terdengar mengema ke seluruh penjuru lapangan indoor sekolah. Seorang gadis nampak memandang tajam ke arah ring basket. Peluh sudah menetesi setiap inchi wajah cantik sang gadis. Gadis itu melompat dan melemparkan bola basket tersebut hingga masuk ke dalam ring. Ia terdiam memandang bola basket yang mengelinding, tak ada niatan untuk bergerak barang sesentipun.

"Shoot yang bagus nona Kim," ujar sebuah suara berat dibelakang sang gadis. Sang gadis terlonjak kaget dan menatap ke arah seorang pria pucat yang tengah men-dribble bola basket. 

"Kita bertemu lagi Jennie-ssi." ucap pria pucat itu sambil melempar bola basket ke arah Jennie yang langsung ditangkapnya dengan gesit.

"Aku tak menduganya kita dapat bertemu lagi Suga-sii." ucap Jennie sambil menyunggingkan sebuah senyuman. Oh, kemana sifat dingin nan acuh seorang Kim jennie?.

"Kau tak ke kantin?" tanya Suga sambil mendekat ke arah Jennie. Yah pasalnya sekarang ini merupakan jam istirahat dan sebagian siswa sudah memadati kantin sekolah untuk mengisi perut lapar mereka.

"Tidak, aku sedang ingin melepaskan bebanku dengan bermain bola basket. Kau sendiri mengapa tak ke kantin?" tanya Jennie sambil men-dribble bola basket.

"Aku juga sama sepertimu. Kalau begitu mari kita bertanding." ucap Suga dan dengan gesit mengambil alih bola basket yang tengah di dribble oleh Jennie. Jennie menatap wajah dingin Suga dengan pandangan tajam nampak seulas senyum tipis menghiasi bibirnya.

"Mari bermain, Suga-ssi." ucap Jennie dan kembali berusaha mengambil alih bola basket dari tangan Suga.

Bunyi decitan sepatu dan lantai parket terdengar beradu dengan suara pantulan-pantulan dari bola basket. Kedua manusia tersebut larut dalam permainan mereka. Keduanya sama sekali tak mempedulikan seragam mereka yang telah basah dengan keringat. Suara bel pertanda istirahat telah usai menghentikan sudah permainan mereka. Napas keduanya sama-sama memburu tetapi keduanya saling tersenyum.

"Kau bermain dengan sangat bagus Jennie-ssi." ucap Suga setelah dapat mengontrol deru napassnya.

"T-terima kasih atas pujianmu Suga-ssi." ucap Jennie.

"Baiklah, senang dapat bermain denganmu. Aku akan kembali ke kelas. Ku harap kita dapat bertemu kembali Jennie-ssi." ucap Suga dan berjalan meninggalkan lapangan indoor. Sementara Jennie masih terdiam terpaku, pipinya nampak merona dan jantungnya kembali berdetak tak karuan. Ia memegangi pipinya sendiri dan berjalan uring-uringan.

"Ya ampun, ada apa denganmu Kim Jennie" ucapnya sambil mengatur deru nafasnya. Setelah dirasa gemuruh dalam jantungnya berhenti, Jennie pun melangkahkan kakinya keluar dari lapangan indoor.

Dirinya membelokkan diri ke arah atap sekolah, terlalu malas untuk mengikuti pelajaran sastra yang menurutnya sungguh membosankan itu. Semilir angin langsung menyapa wajah Jennie kala tangannya membuka pintu atap sekolah. Ditatapnya langit biru dengan sang surya yang membungbung tinggi di atasnya.

We Are : BlackpinkWhere stories live. Discover now