Chap 19

8.7K 797 39
                                    

Hari Sabtu merupakan hari dimana semua orang berhenti sejenak dari rutinitas sekolah atau pun kantor yang melelahkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari Sabtu merupakan hari dimana semua orang berhenti sejenak dari rutinitas sekolah atau pun kantor yang melelahkan. Lebih memilih berjalan-jalan di taman dengan teman dan sanak keluarga atau bergelung dalam selimut sampai sang malam kembali menjemput merupakan salah satu ide cemerlang di hari Sabtu seperti ini.

Terkecuali Lisa yang sedari tadi terus mengikuti Rosé semenjak gadis itu meninggalkan rumah dengan menghentakan kakinya serta guratan kekesalan yang nampak jelas tercetak di wajah gadis itu. Itu terlalu mudah ditebak oleh Lisa, pasti Kakaknya kembali terlibat adu mulut dengan kedua orangtuanya. Sebenarnya Lisa sama sekali tak memiliki niatan untuk menguntit sang Kakak, hanya saja ketika Rosé mengangkat sebuah telepon  entah dari siapa dan membicarakan soal Rumah sakit. Lisa tahu ini merupakan kesempatan bagus baginya untuk mengetahui apa yang sebenarnya Rosé sembunyikan.

Lamunan Lisa buyar ketika di dapatinya sang Kakak menghentikan langkahnya tepat di sebuah bangunan menjulang yang berisikan orang-orang yang merasa kurang sehat. Rosé menatap bangunan tersebut dengan pandangan yang sendu sebelum melangkahkan kakinya masuk. Lisa pun dengan segera mengikuti langkah Kakaknya dengan kernyitan penuh tanda tanya menghiasi wajahnya.

Ia tidak ingin kehilangan momentum kali ini, Ia harus benar-benar mengungkap apa penyakit yang di derita oleh Rosé juga tentang Dokter asing tempo hari. Tapi sayangnya karena terlalu fokus dengan punggung Rosé. Lisa sama sekali tidak memperhatikan jalan dihadapannya dan menabrak seorang pria yang mengenakan kursi roda hingga terjungkal.

"Ya ampun, maafkan aku, aku benar-benar minta maaf" ucap Lisa sambil mencoba membantu sang pria kembali duduk di kursi rodanya meskipun sedikit kesusahan akibat ukuran tubuh Lisa dengan pria tersebut yang sangat berbanding terbalik.

"Tak apa-apa" balas sang pria.

"Ya ampun kau berat. Perawat tolong bantu kami" sahut Lisa kearah seorang perawat yang kebetulan lewat, dengan segera perawat tersebut pun membantu Lisa dan juga pria asing tersebut.

"Sekali lagi saya minta maaf. Kalau begitu saya permisi" sahut Lisa dan langsung membungkukkan badannya meninggalkan pria asing tersebut.

Ia mencari keberadaan Rosé yang sudah tak nampak di penglihatannya. Gadis itu melihat kesana dan kemari tetapi hasilnya nihil yang ia dapati hanyalah orang-orang asing yang berlalu lalang disekitarnya.

"Lisa-ya?" sahut seseorang yang mampu membuat Lisa berbalik dan menampakkan wajah terkejutnya.

"Oh eonnie? Mengapa kau ada di rumah sakit?" tanya Lisa setelah ia membungkukan badannya.

"Ah, hanya menjenguk kawanku yang sakit" sahutnya sambil menggaruk tengkuknya. Lisa hanya menganggukan kepalanya dan hendak membalas tetapi bunyi notif dari handphonenya membuat gadis itu beralih mengecek benda persegi tersebut.

Min Yoongi

Aku sudah berada ditempat janji kita. Cepatlah kemari aku malas menunggu.

We Are : BlackpinkWhere stories live. Discover now