Chap 27

8.5K 791 66
                                    

Sebuah mobil menembus jalanan Kota Seoul yang tidak terlalu padat malam  itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah mobil menembus jalanan Kota Seoul yang tidak terlalu padat malam itu. Di dalam mobil tersebut nampak kedua bola mata indah milik seorang gadis yang terlihat terus awas menatap keluar jendela dengan perasaan risau yang kentara sekali tercetak di wajah cantiknya. Sementara pria yang tengah mengemudi sesekali mencuri  pandang pada gadis yang duduk di sebelahnya. Sesekali ia bahkan melihat jam yang berada di pergelangan kirinya. Saat ini ia tengah sangat mencemaskan kondisi gadis di sebelahnya itu. Bagaimana tidak gadis itu sudah sangat-sangat lewat dari jam tidurnya dan hal tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatannya. Ia tak ingin kembali melihat gadis itu terbaring lemah di ranjang pesakitan dengan berbagai alat yang pastinya sangat tak nyaman.

"Rosé-ya, lebih baik kita kembali ke rumah sekarang dan melanjutkan pencarian esok hari" ucap pria tersebut.

"Tidak mau, bagaimana aku bisa tidur nyenyak sementara Jisoo eonnie mungkin saja tengah kedinginan saat ini?" sangkal gadis tersebut cepat.

Mata itu sudah siap kembali meluncurkan sebuah liquid bening yang mana merupakan hal yang paling dibenci oleh Chanyeol, "Baiklah, tapi kau juga harus memperhatikan kesehatanmu Rosé-ya" ucap Chanyeol lembut.

"Bukankah aku sudah pernah bilang, aku tak bisa memperhatikan kondisiku sendiri kalau setengah jiwaku saja tengah sekarat!" ucap Rosé meninggikan suaranya.

Chanyeol terdiam, di tepikannya mobilnya dan di tatapnya sang Adik yang nampak rapuh itu. Ia tak pernah mengerti mengapa Rosé selalu berubah keras kepala jika itu menyangkut sahabat-sahababtnya. Sebenarnya ikatan seperti apa yang di ciptakan dirinya dengan sahabat-sahabatnya itu hingga rasanya sangat sulit untuk memutuskan tali hubungan itu.

"Rosé-ya, mereka bahkan tak pernah memikirkan kondisimu!. Lalu mengapa kau sangat mengkhawatirkan mereka hum?" lirih Chanyeol

"Karena mereka orang-orang penting dalam hidupku, sama sepertimu oppa. Bagaimana bisa aku tidur nyeyak, hidup bahagia menjalani perawatanku yang bahkan akan sangat menyakitkan itu jika sahabat-sahabatku malah ku biarkan hancur berkeping-keping hanya karena keegoisanku. Aku tak ingin kembali menjadi sosok Rosé egois yang hanya bisa mengeluh tentang penderitaannya tanpa mau membuka mata untuk melihat penderitaan orang lain yang bahkan jauh lebih pedih dibandingkan penderitaanku" ucap Rosé panjang lebar.

"Berapa tahun yang aku lewatkan hingga Rosé ku yang cengeng bisa sebijak ini hum?. Baiklah, kita lanjutkan pencarian Jisoo-ssi, tapi jika sampai tengah malam kita tidak dapat menemukannya kita lanjutkan esok hari. Deal?" ucap Chanyeol

"Deal!" ucap Rosé ceria.

Chanyeol pun tersenyum dan mengelus sejenak rambut panjang Rosé. Dirinya hendak kembali menjalankan mobil kembali tetapi pekikan dari Rosé membuatnya harus mengurungkan niatnya tersebut, "Chanyeol oppa berhenti!"

"Ada apa Rosé-ya?, apa penyakitmu kambuh?" tanya Chanyeol panik.

Bukanlah jawaban yang diterima Chanyeol malah sang adik dengan tergesa-gesa keluar dari mobil dan  berlari kecil ke arah seorang pria yang tengah memapah seorang gadis. Chanyeolyang melihat hal tersebut pun mendadak panik, dengan kesusahan pria ituberusaha melepaskan seatbeltnya

We Are : BlackpinkWhere stories live. Discover now