Epilog

7.9K 660 98
                                    

Sasuke keluar dari ruang rapat yang cukup memakan waktu lumayan lama. Bukan tanpa sebab, untuk kesekian kalinya Sasuke harus meladeni perdebatan alot dari Nagato yang sudah bekerja sama sekitar satu setengah tahun lalu.

Entah apalagi yang membuat Paman Naruto itu masih menaruh dendam padanya. Yang jelas Nagato akan selalu mempersulit setiap ruang gerak Sasuke. Namun di setiap kesempatan juga Minato akan menengahi.

Untuk sementara Namikaze Corp di pegang oleh Minato karena kepergian Naruto dua tahun lalu yang sangat tidak jelas sebabnya.

Terakhir kali ia hanya tersenyum miris ketika Naruto lagi-lagi menolak lamarannya. Perempuannya itu berkata jika dirinya mencintai Sasuke namun pada akhirnya tetap tidak menerima Sasuke.

Bukan hanya sekali Sasuke meminta penjelasan bahkan kata maaf selalu ia lontarkan pada Naruto, tapi hati begitu keras. Tetap tegur pada pendiriannya.

Sasuke terus berjalan, mengabaikan beberapa orang yang menyapanya. Hari ini suasana hati Sasuke sangat buruk karena ulah Nagato. Di tambah lagi Naruto yang tidak ada kabar sama sekali.

Tidak cukupkah membuat Sasuke menunggu selama dua tahun ini. Pesan terakhir dari Naruto adalah meminta Sasuke untuk tidak mencarinya karena suatu hari Naruto pasti akan kembali. Kembali pulang pada tempat asalnya.

Sasuke mengabaikan sekretaris yang menyapa sambil bersiap membuka mulutnya entah untuk membacakan jadwal Sasuke lagi, namun secepatnya Sasuke mengisyaratkan untuk diam. Kemudian ia masuk ke ruangannya dan menutup pintu cukup keras.

Sasuke mengernyit bingung kala hidungnya mencium aroma berbeda dari biasa, aroma pengharum ruang milik Sasuke bukan seperti ini. Ia siap berbalik untuk protes pada sekretarisnya. Berani-beraninya wanita itu mengganti pengharum ruangan yang sudah Sasuke gunakan sejak dulu.

Tapi sosok yang duduk di balik kursi kerjanya membuat mata Sasuke membola besar.

Rambut pirang, tubuh mungil, senyum lebar dan aroma tubuhnya bahkan sudah memenuhi ruangan Sasuke. Selama ini sebisa mungkin Sasuke mencoba menghindari hal-hal yang menyangkut perempuan itu agar ia tidak mengila.

Tapi sosok itu seolah mimpi, berulang kali Sasuke mengerjap agar sosok itu bukan hanya halusinasinya.

"Merindukanku, Sasuke," senyum lebar masih menghias bibirnya.

Tanpa memikirkan apapun lagi, Sasuke bergerak cepat dan meraih tubuh mungil itu dalam pelukannya. Menghirup rakus aroma yang sudah sangat lama tidak ia jumpai.

Naruto. Naruto-nya sudah kembali. Seandainya ini hanya mimpi Sasuke tidak akan menyesal karena ia bisa memeluk Naruto dan hal itu sudah sangat mengobati rasa rindu serta keputusasaan Sasuke.

"Kau nyata!" ucap Sasuke ketika tangan kecil itu mengusap punggungnya.

Naruto terkekeh kecil, "tentu. Kau pikir aku makhluk halus apa?"

"Kau...  Kau memang bukan makhluk halus, tapi kau makhluk yang terakhir bisa meremukkanku!" bisik Sasuke.

Naruto mendorong Sasuke menjauh sedikit, "ck. Aku pikir bakalan ada drama saling melotot, memaki atau semacamnya. Namun nyatanya tidak ada!" ucapnya pura-pura kesal.

"Kau pikir kita ini kids jaman now yang bertingkah absurd?"

Bukannya kesal Naruto malah tertawa kencang, "jadi?" ia mengalungkan kedua lengannya pada leher Sasuke.

"Apa perlu aku katakan?!"

Naruto mengangkat bahu dan ia tersenyum kala Sasuke membenturkan bibir mereka.

Dasar Uchiha tidak sabaran.

"Aku harus membuatmu hamil biar tidak lari lagi dariku!!" Sasuke mengangkat tubuh Naruto menjadikan tubuhnya sebagai penopang sepenuhnya tubuh Naruto.

Tentu saja ancaman Sasuke membuat Naruto bergidik ngeri, ia meronta sekuat tenaga, namun hanya percuma karena Sasuke lebih kuat.

Perlu Naruto ingat dalam otaknya, jangan pernah berani mengoda seorang Uchiha Sasuke! Karena dirinya akan berakhir.... Ya, kalian pasti tau sendiri...

Epilog selesai.

Mana suara yang minta ada epilog kemarin??  Sini2 kasi jejak kalian di sini 😆😆😆

Gak pandai bikin yang asem ya 😂😂😂

Pendek??  Iya, sengaja buat gini. Hehe

The Fight  ( FF ) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang