Part 2*

7.7K 802 60
                                    

Author Pov

Naruto memandang gedung perkantoran yang menjulang tinggi dan megah didepannya dengan tatapan malas. Disana tertulis Uchiha Corp., dengan penulisan kalimat yang cukup besar. Menandakan bahwa nama itu mempunyai kekuasaan yang sangat besar di bidangnya. Perempuan berambut pirang cerah itu hanya bisa menghela nafas pelan.

"Ayo masuk. Aku akan mengambil berkas pada sekretarisku dulu, setelah itu baru kita bicara," ajak Sasuke. Ia sedikit menarik tangan Naruto dan tangannya tidak pernah melepaskan tangan Naruto dari genggamannya. Karena ia takut Naruto akan kabur lagi darinya seperti hari-hari lalu.

Naruto menyentakkan tangannya dari genggaman sasuke, akan tetapi usahanya tidak berhasil. "Aku tidak mau ikut denganmu, harus berapa ribu kali aku mengatakannya padamu agar kau mengerti."

"Aku akan mengerti setelah kau mendengar penjelasanku," Sasuke semakin mengeratkan genggamannya. Ia tidak peduli kalau hal itu bisa menyakiti Naruto.

"Aku tidak butuh penjelasan darimu. Saat itu semuanya sudah sangat jelas, bahkan aku melihat dan mendengar percakapan kalian secara langsung," Naruto menatap Sasuke datar. "Jadi hentikanlah usahamu. Aku lelah karenanya, bisakah kau mengerti," ia berkata sambil mengalihkan tatapannya kearah lain. Seolah itu adalah pemandangan yang lebih menarik daripada menatap pria di sampingnya.

"Tidak," Sasuke berkata dengan nada datar. Selanjutnya ia menarik Naruto untuk mengikuti dirinya. Ia membawa perempuan itu menuju ke ruangannya. Tapi keduanya terhenti didepan lift yang masih tertutup.

Naruto sangat benci pada Sasuke. Pria ini sangat egois, pemaksa, brengsek dan suka seenaknya. Dulu dia hanya memanfaatkan Naruto untuk bisa berdekatan dengan Karin, tapi lihatlah sekarang, pria ini dengan seenaknya juga memintanya untuk mendengar semua penjelasannya. Tidak, cukup sekali saja ia dibohongi oleh dua orang yang dekat dengannya. Kali ini tidak bisa lagi. Naruto tidak akan membiarkannya.

Sejenak Naruto melirik ke arah Sasuke yang menatap pintu lift yang masih tertutup di depannya. Otaknya berpikir keras bagaimana ia bisa kabur dari pria yang mengenggam tangannya dengan sangat erat itu. Walau bagaimana pun ia harus bisa kabur dari sini.

"Aku ingin pulang, aku tidak ingin bicara denganmu. Jadi lepaskan tanganmu dari tanganku," Naruto mencoba menarik tangannya. Tapi Sasuke lebih dulu memperatkan genggamannya pada tangan Naruto.

"Tetap pada posisimu, aku tidak bisa menjamin kontrol emosiku jika kau terus bertingkah seperti ini," Sasuke berucap dengan nada yang sangat datar, ia juga menarik Naruto sedikit mendekat.

"Jangan mengaturku, kau pikir kau siapa?!" bentak Naruto. Ia tidak peduli lagi dengan keadaan disekitarnya. Bahkan sekarang mereka sudah menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di lobi Uchiha Corp.

"Jaga ucapanmu, Naruto!" bisik Sasuke tajam.

"Untuk apa aku menjaga ucapanku, sedangkan kau sendiri tidak bisa menjaga sikapmu padaku. Ingat, kita tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi hentikan usaha sia-siamu itu," Naruto menatap garang Sasuke. Ia tau ucapannya barusan menyulut emosi pria itu, terbukti dari nafas Sasuke yang terasa memberat dan dadanya yang naik turun untuk meredam kemarahannya. Naruto tidak akan perduli bila Sasuke akan menyakitinya disini. Itu lebih baik daripada ia dikuntit oleh Sasuke terus menerus. "Kenapa kau tidak berpacaran dengan Karin saja, bukankah itu keinginan mu mendekatiku dulu?!" teriak Naruto keras saat Sasuke akan membuka mulutnya.

Semua orang terdiam di tempatnya masing-masing saat mendengar teriakan gadis berambut pirang cerah itu. Begitu juga dirinya dan Sasuke. Naruto tidak pernah menyangka kalau dirinya berlaku seperti barusan, ini untuk pertaman kalinya ia berteriak didepan umum dan itu karna pria menyebalkan disampingnya. Terlalu sibuk dengan pemikiran dan tatapan sasuke, Naruto tidak menyadari kalau ada ayahnya dan Karin yang baru keluar dari dalam lift. Ia tersentak kala merasa lengannya ditarik dan sebuah tamparan melayang dipipi kanannya.

The Fight  ( FF ) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang