Spesial Chapter B

Start from the beginning
                                    

Keningnya memgerut bingung. Kenapa gadis itu menangis?

Setelah memastikan Sihyeon duduk dengan benar dan memasangkan sealtbeat. Baekhyun langsung menjalankan mobilnya menuju Busan.

"Aku benci kalian semua!"

"Dasar setan!"

"Huhuhu, Eomma...dia jahaat..."

"Baekhyun! Ya! Byun Baekhyun!!!"

Hah? Baekhyun menolehkan kepalanya pada Sihyeon. Dari semua rancauan tidak jelas yang Sihyeon muntahkan dari tadi, rancauan terakhir adalah hal yang paling membuat Baekhyun penasaran.

Kenapa pula wanita itu memanggil-manggil namanya ketika tidur?

"Dasar tua bangka!"

Aduh! Lega rasanya tidak ada yang mendengar perkataan kasar yang Sihyeon keluarkan dari mulutnya selain Baekhyun. Bagaimana jika ada anak kecil yang mendengarnya? Bisa gawat.

"Aku mau mati saja..."

Mata Baekhyun membulat kaget. Dia kembali menatap Sihyeon yang masih memejamkan matanya. Mulutnya tidak berhenti mengeluarkan makian dan kata-kata kasar.

Apa? Mati?

Yang benar saja! Sehancur-hancurnya hidup Baekhyun. Pria itu sama sekali tidak pernah berpikir untuk mati, dan gadis disebelahnya ini malah ingin mati?

"Sakit... Eomma, sakit..." lirihnya sambil menangis dadanya.

Baekhyun menghentikan laju mobilnya. Dia menghela nafasnya sebelum melepaskan sealtbeat dan menepuk pelan pipi Sihyeon.

Gadis itu mungkin sedang bermimpi. Mimpi yang sangat buruk sampai membuat gadis itu menangis pilu dalam tidurnya.

"Sihyeon-ssi..." panggil Baekhyun pelan. Pria itu baru sadar, bahwa ini adalah pertama kalinya dia memanggil gadis itu dengan namanya.

"Sihyeon-ssi..."

Sihyeon membuka matanya dengan pelan, gadis itu mengerjap bingung. Tangannya terangkat ke atas, menyentuh jejak-jejak air matanya sendiri.

"Sial,"

"Kau mimpi buruk ya?"

"Tidak!"

"Kau mabuk berat tadi."

Sihyeon mendengus, menyesali perbuatannya untuk memesan minuman alkohol berkadar tinggi.

****

Baekhyun menghentikan mobilnya tepat di depan gedung apartemen tempat Sihyeon tinggal.

Mengingat kondisi Sihyeon yang mabuk berat dan habis mimpi buruk. Baekhyun harus mengurungkan niatnya untuk menurunkan Sihyeon di apartemennya dan pulang sendiri naik taksi.

Pada akhirnya Baekhyun memilih mengantar Sihyeon lebih dahulu ke dala apartemennya. Dia bisa tidak tenang jika meninggalkan wanita itu begitu saja.

"Lantai berapa?"

"12."

"Nomor?"

Heal Your Heart | BBH - COMPLETEWhere stories live. Discover now