49. MENGHAPUS MEMORI (1) [REPOST]

404K 28.4K 10.7K
                                    

49

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

49. Menghapus Memori (1)

Galaksi mengembuskan napas keras saat ia berhasil duduk dengan kedua kaki terbuka. Galaksi duduk tepat di tengah-tengah tangga—di atas teman-temannya yang sibuk mengurus celana abu-abu Nyong yang tak sengaja kena tinta spidol di meja piket.

Sudah dua hari terhitung ia putus dengan Kejora. Banyak desas-desus kabar yang langsung tersebar dari mulut ke mulut hingga putusnya hubungan Kejora dan Galaksi pun meroket begitu cepat membuat gosip-gosip negatif timbul dari berbagai orang. Bahkan guru-guru pun tak mau kalah menggosipkan tentang mereka. Galaksi tahu dari mana? Cowok itu nguping dari ruang guru setelah ia selesai sholat di masjid sekolah.

Tiap kali Galaksi tak sengaja melihat perempuan itu berjalan di lorong, menunggu jemputan sendiri dan makan di kantin. Kejora pasti langsung merunduk dan pergi dari radius terdekat Galaksi secepat mungkin.

Perempuan itu benar-benar menjauh dan jadi lebih pendiam. Itu semua karenanya. Galaksi tahu ada banyak hal yang hilang darinya dan juga Kejora. Melihat Kejora yang terus-terusan seperti itu membuatnya jadi uring-uringan.

"Kenapa lu Lak?" tanya Oji setelah duduk di sebelah cowok itu. "Diem aja gue liat dari kemarin. Galau lu?"

Mereka bertujuh sedang duduk di tangga sekolah dekat ruang guru. Ini sih namanya cari mati! Udah tau guru-guru pada sentimen sama Galak tapi nih cowok-cowok masih aja duduk-duduk nyante di sini padahal udah jam masuk kelas lima menit yang lalu. Emang bener-bener murid-murid biadab!

"Lak? Katanya lo putus sama Kejora. Bener Lak?" tanya Bams dengan suara hati-hati. Takut Galaksi menendangnya karena laki-laki itu duduk di undakan tangga atas.

Mood laki-laki itu sedang tidak bagus selama dua hari ini. Bams tahu persis Galaksi. Begitu pula teman-temannya. Cowok itu akan marah-marah tidak jelas bila ditanya baik-baik dan itu artinya Galaksi sedang banyak pikiran dan juga masalah.

Jordan mendelik pada Bams. Memberitahu lewat mata agar cowok itu diam. Sementara Bams hanya cengengesan di tempatnya. Kedua pundaknya sampai bergetar. Jordan kalau lagi serius bukannya nambah ganteng seperti apa yang dieluh-eluhkan cewek-cewek yang ada di sekolahnya. Tapi udah kaya ikan buntel keabisan napas.

"Ya. Bukannya lo pada udah tau?" suara dalam Galaksi terdengar benar-benar tidak bersahabat yang membuat keenam laki-laki itu terus memperhatikannya. Guntur yang sedang minum teh gelas pun berhenti karena reaksi dari ketuanya.

"Siapa juga yang nggak tau. Lo cegat aja anak-anak Ganesha terus lo tanya satu-satu juga pasti pada tau," celetuk Oji dengan wajah tanpa dosa membuat semuanya menoleh tajam pada laki-laki itu tapi Oji tidak terpengaruh. Malahan ia balik menatap keenamnya.

"Santai dong lo Ji. Jangan ngegas," kata Guntur.

"Ets gue santai nih."

"Lak. Lak. Gue tau lo masih cinta dia. Kenapa lo putusin?" tanya Guntur pada Galaksi. "Lagi deket sama Abraham tuh cewek lo!" detik berikutnya seteleha merasa salah berkata Guntur langsung meralatnya. "Eh maksud gue mantan lo, Lak."

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang