blood

3.5K 334 69
                                    

Lisa

" pulanglah lisa, kau sudah disini 5 hari, kau perlu istirahat.. "

Huh,  pulang, bersantai ria sedangkan seseorang yang membuatku merasa hidup sedang berjuang untuk hidupnya hari ini.

kueratkan genggaman tanganku, dan berharap tangan dingin ini akan bergerak untuk mengelus pipiku.

" sudahlah jen,  dia tidak akan peduli dengan ucapan kita..  "

Kurasakan mereka satu persatu pergi, meninggalkan ku sendiri, kedua orangtua rose, sedang pergi, ayahnya sedang dikantor dan ibunya sedang menemui dokter, dan mungkin beliau akan membawa makanan,  seperti biasanya.

Kupandangi wajah pucat yang tertidur pulas ini, aku sangat merindukannya.

Aku masih ingat ketika dia tiba di bandara, aku tidak bisa berhenti tersenyum melihatnya, bahkan aku sudah membuat daftar yang sempurna untuk kami lakukan saat berlibur.

Kami lapar,  dan aku memutuskan untuk membeli makanan, rose bilang dia lelah,  jadi kusuruh saja rose menunggu di mobil.

Dan saat aku kembali, ku lihat orang-orang berkumpul mengintari sesuatu, dan salah satu dari mereka berteriak untuk cepat menelepon ambulans,

Aku tidak ambil pusing tentang hal itu, sudah banyak orang disana, jadi kurasa,  mereka tak membutuhkan bantuanku, yang sekarang jadi prioritasku adalah chipmunkku,  dia lapar, hanya dia yang harus aku pikirkan,  aku tidak peduli dengan hal lain.

Kuhampiri mobilku,  yang anehnya pintunya terbuka dan rose tidak ada ditempatnya.

Sontak otakku berpikir keras,  rose tidak mungkin menyusulku dan tidak mungkin rose pergi sendiri, bahkan rose tidak tau ini dimana.

Aku berlari menghampiri kerumunan orang-orang yang bodoh, ya bodoh, mereka hanya saling berteriak satu sama lain hanya untuk memanggil ambulans.

Kuterjang paksa kerumunan itu dan menemukan gadisku bersimbah darah, aku tidak tau bagaimana detak jantungku, mungkin saat itu berhenti sejenak,  rasanya duniaku akan hilang dalam sekejap, setidaknya orang-orang bodoh itu berguna,  aku tersadar karena teriakan mereka,

Tidak ada waktu untukku menangis, aku gendong paksa tubuh gadisku ini,  aku masih merasakan nafasnya didadaku, dia masih hidup,  siapa pun yang menjadi alasan dibalik ini ,  dia akan mendapatkan gantinya, akan kupastikan itu.


Tanganku bergetar melihat darah yang menghiasi tangan dan tubuhku dan tubuhku ikut Menggigil,  dokter menyuruhku untuk menunggu diluar, bahkan aku tak sadar,  aku sudah duduk dilantai, ini sangat berat untukku harus melawan rasa takutku akan darah, 

Aku hanya perlu duduk dan mencoba tenang tapi ini sangat sulit, aku melihat banyak darah ditubuhku,  kupejamkan mataku dan bayangan rose dengan darah diwajahnya membuatku membuka mata lagi,

Kenapa nafasku sangat berat, aku tidak boleh pingsan disini,  rose membutuhkanku,  aku sudah berjanji membuatnya aman. Aku harus kuat.

Aku harus membersihkan darah ini,  oh god kepalaku sangat pusing mencium bau darah ini. 

Dimana ponselku, 

Aku harus mengganti pakaianku,

Aku sampai dikamar mandi kepalaku amat-amat pusing dan rasanya sangat berat, aku benci darah,  aku sangat benci darah.

Kutelepon asistenku untuk mengirimkan pakaian, hanya itu yang aku pikirkan saat ini.


Tbc.. 

Terimakasih untuk nanaanayi,  aku tadi mampir liat profilnya, dan kalimat dibionya, yang membuatku menulis lagi terimakasih.

Ini pendek,  tapi daripada besok update  kan' ?  Good night 💙💜💙💜💙💜💙💜😄.

Need (complate) Where stories live. Discover now