Lisa
" disini dingin,.. " rose semakin mengeratkan pelukannya dan semakin menenggelamkan kepalanya ke leherku, rasanya geli, rambutnya menggesek leherku,.
" kuantarkan pulang ya.. " kutahan desisanku, rasanya sangat geli, dia menggesekan berkali-kali.
" kita hanya duduk disini belum ada 2 jam, dan juga kau besok akan pergi, beri aku waktu lebih... "
Dia mendongak menatapku, dengan tatapan manisnya, dia selalu membunuhku dengan tatapannya.
Ku lihat jamku menunjukan pukul 9 malam.
" ke apartemen?.. "
" tidak buruk, ayoo, aku kedinginan.."
" kau ini, pake jaketku ya.. "
Aku akan mencopot hoodie ku, tapi tangan rose menahannya.
" tidak, ayolah.. Cepat peluk aku... "
Dia langsung memelukku, memutari pinggangku dengan tangannya. Dan aku hanya membalasnya lebih erat lagi.
Kami berjalan beriringan.
Aku menghidupkan lampu apartemen dan rose menunjukkan wajah bingungnya.
" ada apa?.."
" ini sangat rapi dari terakhir aku kesini, apa kau membersihkannya sendiri.. "
Dia mengambil tempat duduk disofa dan menarikku untuk bersamanya,
" aku hanya menyuruh beberapa orang... "
Dia menatapku seperti menunggu sesuatu.
Kudekatkan wajahku dan menariknya dekat ke jangkuanku.
" kenapa kau sangat cantik.. Hem.. "
Kuciumi tangannya, jemarinya dan wajah memerah yang terlihat.
" aku akan merindukanmu.. " rose
Menarik tangannya, dan mengalungkan tangannya ke leherku, menarikku lebih dekat ke bibir manisnya.
Menciumku singkat.
" siapa yang mengantarmu besok?.."
Memainkan pipi chubbyku.
" salah satu bawahanku,.. "
Kucium bibir manisnya sedikit melumatnya, dan berhenti sebentar untuk memberinya kesempatan berbicara.
" jam berapa kau pergi... "
" jam 3 sore,... "
" masih ada banyak waktu,.. "
" for what... "
" bersenang-senang, kekeke "
Senyuman muncul diwajahku melihatnya tersenyum lucu tentang hal ' menyenangkan ' yang akan terjadi.
Kutarik rose untuk duduk dipangkuanku, dan menciumnya penuh nafsu, kugigit bibir atas dan bawahnya bergantian, dan ketika mulutnya terbuka ku jelajahi tempat itu dengan lidahku, kuhisap lidahnya kuat.Tangannya mengelus tengkukku, terkadang menarikku, untuk lebih dalam.
" aaash lis.. "
Rose menghentikan ciumanku, kepalanya ditenggelamkan ke ceruk leherku, nafas panasnya menghembus mengenai leherku. Dan juga bibir basahnya terasa geli menyentuh kulit leherku.
" kita ke kamar..."
Aku bangkit dengan rose kugendong didepan, kakinya mengerat(?) dipinggangku, tangannya merangkul leherku kencang.