William pov
" cegah rose, jangan sampai dia ke club,.. "
" baik boss.. "
" ingat, jangan sentuh dia, kau hanya perlu menghalangi jalannya saja.. "
" iya bos.. "
" cepatlah.. "
Sambungan telepon mati bersamaan, dengan terbukanya pintu ruanganku.
" ada apa dengan rose, will... " tanya ayah rose, " aku tidak tau, mr. Park, setauku dia menerima telepon, suaranya seorang wanita, dan rose juga menyebut nama lisa tadi... "
" lisa ? .. " tanya ayahku, menatap ayah rose, sepertinya ayah rose tak tau Tentang lisa, baguslah " ayah, lisa adalah alasanku terbaring disini, "
" dia yang memukulimu ?.. "
" iya ayah.. "
" apa kau dengar, apa yang dibicarakan rose tadi... " mr park.
" yang aku dengar hanya, lisa meminta rose untuk menemuinya di club, dan rose menghiraukan nasehatku untuk tidak pergi ke club, seperti yang mr. park tau disana sangat berbahaya bagi gadis seperti rose, "
" ya tuhan, mr. Shug, saya berpamitan dulu, dan maaf atas sifat anak saya, ini bukan dirinya sama sekali... " ayah rose sedikit meringis malu,
" tunggu, mr. park , maaf aku lancang tapi, aku harus ceritakan ini, sebelumnya rose tak pernah seperti ini, berkata kasar, atau bersikap kasar padaku, tapi semenjak dia berteman dengan lisa, dia berubah, tolong larang rose berteman dengan lisa, ini bukan untukku saja, tapi ini juga untuk kebaikannya.. " ucapku menyakinkan calon mertua bodohku ini.
" iya, terimakasih will, kami pamit dulu.. " mereka pergi.
" hey, nak apa yang kau katakan itu benar... " kutatap ayahku dengan senyum smirku.
" iya.. Kekekeke "
" aku tau kau sangat terobsesi dengan rose, tapi bisakah lakukan dengan cara yang benar.. "
" caraku selalu benar ayah, aku akan mendapatkannya.. "
William pov end.
Tbc...
Maaf ini pendek kekeke...
Berikan vote dan komen teman-teman..
