LEBIH DALAM

5.9K 423 55
                                    

   Just information guys,  aku membuat cerita ini melalui ponsel, jadi maaf jika pendek atau lama dalam meng-update,  tapi dari sudut pandangku,  aku sudah cukup cepat dalam meng-update. ︶︿︶

   Dan ini ceritanya  !!

     Rose POV

     " ya, ada apa ? " tanyaku cepat, ku dengar lisa mengumpat, ya dia marah soal bunga sialan itu.

     " ada yang ingin bertemu nona,..  Dia bernama william..  "

    " william ?... " tanyaku memastikan,  lisa menatapku dingin,. Oh god

    " iya..  Nona... "

    Aku menatap lisa,  entahlah, mengapa aku harus meminta ijin untuk ini.  Kututup gagang telepon dengan tangan. " dia ingin kesini,.." tanyaku pelan,  dan hanya ditanggapi anggukan.

     " ijinkan dia masuk... " ucapku singkat lalu aku menghampiri lisa lagi, sepertinya  dia masih marah.

    " hey tenanglah..  Dia hanya berkunjung.. " kenapa aku mengatakan ini, layaknya pacarnya saja.

      " its.. Okay maafkan aku, aku hanya,  kau tau siklus bulanan.. "  dia sudah baikan sekarang, ku kira kau cemburu  lisa.

    Kudengar suara ketukan pintu.

" ya masuklah.. "

    Pria bersetelan jas rapi masuk,  " hey honey.. " dia langsung memelukku dengan tubuh tegapnya,  oh tuhan, ku lihat lisa,  sudah menjadi es sekarang, tatapannya begitu dingin, bahkan lebih dingin dari saat kami baru pertama  bertemu.

     " hey bagaimana kabarmu sayang.. " Pria ini, " lepaskan aku..  " kudorong paksa dadanya dan membuatnya terdorong  3 langkah kebelakang.

      " hey kenapa kau mendorong ku ha' .." bentaknya, ini yang tidak aku suka, dia bermuka dua, didepan orang tuaku dia sangat  memanjakanku, dan sebaliknya  saat bersamaku.

        " aku tidak suka pelukanmu.. " balasku, dia meremas lenganku kuat,  dan ini sakit. " heh..  Mungkin kau suka jika kita melakukannya diranjang.. " ooh tuhan tolong aku, dia berkata tepat didepan wajahku,  dengan  jarak lebih dari kata berberbahaya, tenagaku terlalu kecil untuk sekedar mendorongnya lagi.

  

      " aargh... " william tersungkur,  dan lisa memukul lagi batang hidungnya,  tak sampai disitu lisa menendang perutnya.  Ya tuhan darimana lisa sejago ini. Aku takut banyak darah disini.

         William berhasil bangkit,  dan sekarang dia memukul tepat dibagian bawah mata lisa, ya tuhan aku takut, lisa tersungkur,

     "  BERHENTI...  STOP KALIAN..  "  ucapanku seperti  peluit bagi mereka,  lisa bangkit lagi dan sekarang dia memukul william,  menendang dengan kaki panjangnya,

Aku keluar dan teriak teriak,  semua karyawanku datang,  dan mengerti maksudku,  lalu mereka melerai perkelahian.  Wajah william babak belur dan darah mengucur deras dari hidung dan sudut bibirnya, bajunya yang rapi sudah tak berbentuk,

   Aku lari ke lisa yang tak begitu parah lukanya, tapi tetap saja, masih ada darah diwajahnya,  dan aku, aku hanya bisa menangis.

    " bawa bajingan itu keluar,  dan tolong bantu aku membawa lisa ke mobilku.. " ucapku finish.










      Dokter sudah menyatakan, bahwa lisa tidak mengalami hal yang serius,  hal ini membuatku lega,  tapi,  gadisku berani berkelahi  untuk melindungiku, aku tak rela melihat luka itu tercetak diwajah dinginnya.

Need (complate) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang