Sihyeon menghela nafasnya pelan sebelum melanjutkan, "parahnya, temanku itu malah di tuduh telah membunuh kedua orang tuanya. Dia dimasukan ke pusat rehabilitasi remaja selama setahun serta mendatangi psikiater setiap harinya."

Baekhyun terdiam. Dia tidak perlu memutar otaknya untuk berpikir siapakah teman yang Sihyeon maksud. Sihyeon hanya menceritakan kisahnya sendiri dengan tokoh orang lain.

Pria itu lalu mengangkat sebelah alisnya. "Lalu kenapa memangnya?"

Sihyeon mengedikkan bahunya. "Menurutmu dia orang baik atau jahat?"

"Baik."

"Hah? Benarkah?!"

Melihat dari ekspresi berlebihan Sihyeon, membuat Baekhyun semakin yakin jika wanita itu memang sedang menceritakan dirinya sendiri.

"Iya, jika benar dia itu di tuduh, maka dia orang baik bukan? Kedua orang tuanya mati bukan karena kesalahannya."

Sihyeon mengerjapkan matanya pelan sebelum menghela nafas kasar. "Kau tahu jika itu aku ya?" tanyanya dingin.

"Iya."

"Soojung eonni yang memberitahumu?"

"Hm."

"Jadi menurutmu, benar tidak jika aku ini baik?"

Hh, awalnya Baekhyun kira Sihyeon akan marah karena dia sudah terlalu banyak mengetahui rahasianya, tapi pada faktanya wanita itu hanya menghela nafas dan melontarkan sebuah pertanyaan bodoh. Nampak seperti Jin Sihyeon saat pertama kali bertemu dengannya, Stupid.

"Sejujurnya aku belum tahu." Baekhyun melirik Sihyeon yang nampak kecewa sebelum melanjutkan, "kau tidak marah?"

Sihyeon kembali menatap Baekhyun dengan cepat. "Marah? Maksudmu?"

"Sekarang, aku hampir saja tahu semua rahasiamu."

Wanita itu melontarkan sebuah senyuman kecut. "Rahasia ya..."

****

Entah apa yang telah dikatakan Jin Sihyeon pada Saera saat Baekhyun tidur tadi. Yang jelas, aneh sekali jika tiba-tiba Saera mengiriminya pesan singkat dengan isi,

Lekas sembuh menantuku, belilah obat muntaber di apotik ya...

P.s aku akan mengatur bulan madu kalian lagi nanti.

Muntaber?! Hah! Mau dikemanakan mukanya nanti jika berhadapan dengan Saera?! Hilang sudah harga dirinya sebagai pria.

Baekhyun menghela nafas pelan, tidak ada yang bisa dia lakukan lagi sekarang. Pekerjaannya di bar sudah dia serahkan pada Taehyung.

Yang tersisa sekarang hanya dirinya yang pengangguran. Mungkin kursi jabatan yang kosong bekas Ayahnya sudah menunggu, tapi tidak ada minat sedikitpun bagi Baekhyun untuk mendudukinya.

"Aku bosan," gumamnya.

Pria itu melirik Sihyeon yang duduk tidak jauh darinya dengan malas. Wanita itu juga nampak sekali hampir mati kebosanan. Mereka berdua malah tidak terlihat seperti sepasang pengantin baru.

Heal Your Heart | BBH - COMPLETEWhere stories live. Discover now