.......

Kantin hari jumat cukup ramai. Hari jumat adalah satu-satunya hari dimana siswa Nusa Bhakti pulang lebih awal dari biasanya.

Resha dan kedua sahabatnya sedang menunggu gerbang di buka karena pelajaran terakhir kebetulan kosong.

Keuntungan berlipat dihari jumat kalau pelajaran terakhir kosong.

Ketiganya kini berada di kantin Mak Sri. Teh botol dan bungkus jajanan kosong masih ada dimeja karena memang sengaja belum di buang oleh ketiganya.

"Cieeeee, yang bentar lagi mau sweet seventeen."

"Enaknya di acarain apa engga, ya?" Jawab Resha.

3 minggu lagi adalah hari ulangtahun Resha. Dan tidak seperti teman-temannya, 17tahunnya akan dirayakan kecil-kecilan saja.

"Dirumah aja kali, Sha. Biar ngga usah ribet kudu boking ini itu." Saran Sisi.

Oky sebenarnya sudah menyarankan ke tempat yang sama saat dia merayakan ulang tahunnya dulu. Tapi memang tempatnya terlalu mahal.

Sebenarnya memang tujuan Resha merayakan ulang tahun hanya seadanya saja, tanpa perayaan yang mewah seperti Oky atau teman-teman lain seusianya.

"Kalau engga iya bener di rumah aja, Sha."

"Tapi gimana caranya ulangtahun Anak SMA ngga sama kaya anak SD karena di rayain dirumah."

Bukan tanpa alasan Sisi berbicara demikian, bulan lalu teman satu kelasnya merayakan ulangtahun di rumahnya. Tapi dekornya sangat mirip seperti anak SD yang sedang berulang tahun.

Sedangkan di rumah Resha tidak ada halaman yang luas.

"Serahin sama aku. Kalau cuma buat ngedekor, ntar biar urusan aku." Oky mengajukan diri.

"Kita pake MC yang rame. Itu aja sih biar ngga kelihatan kaya acara anak kecil."

Resha mengangguk setuju. Hal ini memang sudah di bicarakan Neni dan Fino jauh-jauh hari. Tentu saja dengan anggaran yang tidak terlalu tinggi.

"Alin siap bantu loh gimanapun rencananya." Kata Alin tiba-tiba.

Rupanya bel pulang sekolah memang sudah berbunyi. Jarak antara parkiran dengan kantin cukup dekat. Mungkin Alin akan menuju parkiran lalu tidak sengaja melihat kakaknya, makanya dia mampir.

Resha sudah tau kalau hari ini Alin pulang dengan Gilang. Terbukti sekarang Gilang sedang mengekor di belakang Alin.

"Mau pulang sekarang, Lang?" Tanya Resha.

"Iya kak. Kakak pulang sama siapa?"

"Sendirian nih. Sana buruan pulang."

"Sama Kak Resha aja deh. Alin tinggal sini aja. Udah biasa dia sendirian." Canda Gilang.

Resha beranjak hendak menggoda adiknya yang sepertinya sudah paham dengan sifat Gilang.

"Yuk." Keduanya berjalan namun Alin masih biasa saja.

"Udah sana jalan. Alin bisa nebeng cowok lain."

"Jangan dong, cantik. Yuk pulang." Gilang menarik tangan Alin kemudian menggandeng tangannya.

"Kak, Alin pulang dulu, ya." Alin pamit dengan kakak dan kedua teman kakaknya. Gilang juga melakukan hal yang sama.

Setelah Alin pergi, ketiganya berdiri hendak meninggalkan kantin. Sampah yang tadi ada di meja dibuang ke tempat sampah.

"Mak, pulang dulu yaaa."

"Makasih yaa." Jawab Mak Sri sedikit berteriak karena ketiganya sudah berjalan meninggalkan kantinnya.

Pejuang LDRWhere stories live. Discover now