"Ya?"

"Eomma, Appa-"

"Kau merindukan mereka?"

Jungkook lagi-lagi menggeleng.

"Kookie, apa kau merindukan mereka?"tanya Jiseo sekali lagi.

Jungkook menatap mata Jiseo, sesungguhnya jawaban iya adalah jawaban yang paling tepat ia katakan sekarang. Namun, ia sendiri terlalu sakit untuk mengungkapkannya.

"Mereka menghubungiku tadi pagi, mereka menanyakan kondisimu. Kau tau, mereka sangat khawatir padamu dan ingin sekali kemari, tapi-"

"Tapi mereka tidak pernah memiliki waktu untuk kembali kemari dan menemaniku."potong Jungkook.

"Kookie."

"Aku tau, Noona. Tidak apa-apa, aku mengerti."kata Jungkook. Sebisa mungkin, ia menarik seulas senyum agar raut wajah Jiseo yang terlihat bersalah berubah.

"Mengapa kau tidak menghubungi mereka lewat ponsel saja?"tanya Jiseo.

"Aku sedang tidak ingin bicara dengan siapa-siapa kecuali dirimu."jawab Jungkook.

Tangan Jiseo terangkat menyentuh pipi Jungkook. Ia sebenarnya tau, jika Jungkook sangat ingin berbicara dengan kedua orang tuanya.

"Noona?"

"Eung?"

"Itu-"

Jungkook melihat ada sesuatu yang berbeda di jari manis Jiseo. Sebuah cincin berlian nampak melingkar manis disana.

"Seokjin hyung?"tanya Jungkook.

"Iya, dia melamarku beberapa hari yang lalu."Jiseo tersenyum manis.

"Apa kau akan menikah?"tanya Jungkook lagi.

"Iya."jawab Jiseo.

Jungkook diam mendengar penuturan Jiseo. Rasa takut kembali berkecamuk dalam hatinya.

"Kookie?"

"Apakah Noona akan-"

"Ssshh ... jangan berfikiran jika aku akan meninggalkanmu."potong Jiseo.

"Tapi kau akan menikah dan aku-"

"Kookie, kemarilah ..."

Jungkook dengan cepat masuk ke pelukan Jiseo, ia mengeratkan pelukan miliknya seolah tidak ingin jika Jiseo meninggalkannya.

"Dengarkan aku ..."

"..."

"Kemanapun aku pergi, kemanapun kakiku melangkah ... aku tidak akan pernah meninggalkanmu."lirih Jiseo. Ia mengusap rambut hitam Jungkook lembut.

"Noona, kau akan memiliki kehidupan baru. Kau bahkan akan memiliki seorang bayi dan-"

"Kookie ..."

"Tapi aku benar kan?"tanya Jungkook.

"Kau adalah hidupku, ingat?"

"Noona?"

"Aku tidak akan menikah jika kau tidak menyetujuinya."kata Jiseo.

"Aniyo, kau harus menikah karena aku yakin Seokjin hyung akan membahagiakanmu."kata Jungkook.

Jiseo mencium puncak kepala Jungkook. Ia benar-benar khawatir jika Jungkook berfikir ia akan meninggalkannya.

"Kita akan selalu bersama denganmu, Kook-ah."

Jungkook melongok dari balik badan Jiseo yang kini menoleh memperhatikan pintu.

"Hyung?"

 전 형제 [JEON SIBLING] × Jungkook [√] [DICETAK]Место, где живут истории. Откройте их для себя