1.3

6.1K 411 9
                                    

"Apa salahnya dicoba" anis berkomentar.

"Iya kenapa gak dicoba dulu," tambah alma.

"Yee, lo pada kira apaan, dicoba-coba. Ini masalah perasaan, lo pada gak tau awalnya gimana," cela pila.

"Iya sih, kita pada gak tau. Tapi apa salahnya dimulai dari awal lagi. Siapa tau kali ini dia beneran serius." Kata alma menyakinkan.

"Nah bener tuh kata alma," anis ikut setuju.

Okay, baiklah sebelum ku lanjutkan ceritanya. Aku perkenalkan dahulu orang-orang gokil yang akan ikut andil dalam cerita aku selanjutnya. Yaitu ada Alma si tukang baper dan ada Anis si Tomboy. Lanjut aja ya.

Aku terdiam sesaat. Mendengar ketiga sahabatku berbicara tentang masalah itu. Kini aku gak tau, apakah tindakanku benar atau salah. Kalau menurut kalian apakah aku salah?

Tapi semoga saja benar.

-----------
"Setiap orang memiliki kesempatan kedua bukan? Mungkin saja ini adalah kesempatan kedua untuk bisa kembali bersamanya." -tya
-----------

"Mau gue beliin apaan? es teh? " tawar alma

"Boleh deh," jawabku sambil menganggukan kepalaku.

Alma beranjak dari kursi lalu menuju kios penjual es teh yang ada dikantinku. Tak lama dari itu dia datang kembali sambil membawakan segelas es teh untukku.

"Makasih," kataku.

"Yoi, jadi gimana nih? Pulang ini temenin gue cari novel ya." Kata alma bertanya.

"Gas," jawab anis.

"Ty, doi" kata pila sambil menyikut lenganku.

Aku langsung melihat kearah depan. Mencari sosok target yang dikodekan oleh pila.

Bingo.

Tepat di sebrang depan mejaku dengan posisi dia menghadap kearahku. Sambil dia menaruh piring makanan di mejanya dan duduk.

Ohmaigat, ini terlalu dekat denganku. Gak bisa ini. Aku bisa gila.

"bawa betenang," sambung anis. "Rilex,"

"Jadi, udah ada pencerahan? Setiap orang ada kesempatan kedua lho." Sambung alma yang berhasil mengalihkan pandangku darinya.

"Iya gue pikir pikir lagi. Kekelas yok, gue lupa. Gue kan ada janji sama benkas (bendahara kelas)"alasanku.

Aku beranjak dari tempat dudukku, disusul oleh pila, anis dan alma. Lalu kami melangkah meninggalkan kantin.

Sesaat setelah keluar dari area kantin,

"Noval liatin lo, bego" kata anis antusias.

"Santai aja begonya,"tambah alma.

"Ntah, gk nyante amat begonya," tambah pila.

"Masa iya?" Tanyaku menyakinkan.

"Iya ty, dari awal lo berdiri dia udah liatin lo, sampe muter palanya." Jelas anis.

"Ah lo aja lebay," kataku tak percaya.

"Iya sih, tadi sekilas gue juga liat." Tambah alma.

"Kata mama gue nih ya, kalo cowok ngeliatin lo. Berarti dia punya ketertarikan sama lo nya." Sambung pila.

"Bener tuh kata mama lo" setuju alma.

"Mama gue juga bilang gitu,"

"Ah elu mah ngikut ngikut aja," sambung pila sambil menyekel kepala anis.

Cinta Anak SMA [C O M P L E T E D]Where stories live. Discover now