0,3 (sudah direvisi)

9.8K 226 1
                                    

Astaga... lagi-lagi aku melakukannya. Kebiasaan burukku yang seringkali kambuh tanpa kenal waktu. PELUPA.

Kali ini aku lupa untuk memilih lagu apa yang akan aku kunyanyikan di acara pensi yang tinggal dua hari lagi.

"Aah yasudahlah, biar aku cari sekarang aja lagunya." Batinku.

Lalu ku rogoh tasku untuk mengambil ponselku. Tanpa memikir panjang aku langsung membuka aplikasi google untuk membantuku mencari lagu apa yang sekiranya cocok untukku bawakan.

"hm.. lagu apa ya?" Tanpa memalingkan sedikitpun perhatianku dari ponsel.

Brukk..

●□●
Sesampainya di kelas

Aku langsung duduk dikursi yang telah ditentukan. Yaitu berada di barisan ke dua deretan depan kursi guru.

Keadaan di kelas cukup sepi karna sebagian siswa berada diluar kelas.

Sedikit ku lirik Kelvin yang sedang berbicara dengan teman dekatnya, John. Tapi saat itu pula Kelvin memergokiku yang sedang meliriknya. Secepat mungkin aku mengalihkan pandanganku.

"Gimana lagunya?" tanyanya.

Sedikit terkejut melihat Kelvin yang kini sudah berada di hadapanku dan mengambil posisi duduk dikursi depan ku.

"hm.. Gue masih bingung nih Vin. Mau nyanyi lagu luar atau lagu indonesia," jawabku basa-basi

"Lho kok gitu?" Tanyanya.

"Menurut lo bagusan gue nyanyi Just a Friend to you atau Cinta Pertama dari Isyana?" Tanyaku kembali.

"Lagu Cinta pertama aja, soalnya kan..." ucapnya berhenti.

"Soalnya kan? Apa?" Tanyaku penasaran.

Bel masuk pun berbunyi. Memaksa kami untuk mengakhiri percakapan dan bergegas keluar kelas untuk baris-berbaris. Selepas itu dilanjutkan dengan pengisian materi tentang pengenalan lingkungan sekolah yang membosankan.

●□●

Bel istirahat pun berbunyi, menandakan jam materi sudah habis. Dengan sesegera mungkin aku merapikan barang-barang yang berserakan dimejaku dan bergegas untuk keluar kelas.

Dugaanku benar. Seseorang tengah menungguku dengan wajahnya yang sedang menahan lapar. Ya siapa lagi kalau bukan Pila si Tukang Makan.

"Ayo" ucapku tanpa berdosa.

"Lama amat" ucapnya mengomel.

"Orang sabar disayang tuhan,"

Dikantin, aku hanya memesan es teh. Dan mungkin akan menjadi minuman terfavoritku ku di SMA ini. Sedangkan Pila, dia memesan mie ayam dan es jeruk.

"eh Pil. By the way" ucapku memulai percakapan.

Pila yang sedang asik menyantap makanannya. Langsung mengalihkan fokusnya kepadaku. " apa?"

"Gak jadi, lo makan dulu aja" ucapku

"Bacot lu lama. Buruan" ucapnya sambil menyuapkan makanan kemulutnya.

"Jadi gini. Tadi pagi ntuh"

Pila lagi-lagi tak bisa mengalihkan fokusnya yang lain dan menantikanku meneruskan perkataan.

"Di deket koridor sekolah. Gue nabark orang, tebak siapa?"

"Siapa?"

"Gak kenal sih, kakak kelas pokoknya." Icapku sambil memainkan sedotan es tehku.

"Cewek cowok?" Tanya Pila

"Cowok." Jawabku pelan.

"Untung" ucap Pila lega.

"Kenapa?"

"Setidaknya lo gak nyari masalah "

"Engga kok"

"Iya tya, makanya gue bilang untung. Huf, kesel. Sabar Pila" ucapnya sambil mengelus dada.

"Terus gimana tu ceritanya" tanya sambil menyantap kembali makanannnya.

"Sebenarnya ini bukan salah gue sih"

"Ya cerita dulu, baru gue bisa nilai lo bener apa salah"

#flasbhackOn

Brukk..
Tak sengaja aku menabrak seseorang yang tiba-tiba melintas di depanku.

Seorang kakak kelas. Dengan badan yang cukup tinggi dibandingkan denganku dan memiliki postur tubuh tegap, dadanya terlihat bidang dan... memiliki wajahnya menawan menurutku. Sempurna.

Ntah karna aku takut dimarahinya atau takut jatuh cinta, eheh gak deng. Aku langsung membuang muka ku karna kutak sanggup untuk menatap wajahnya lama-lama. Tapi rasa takut ini 90% takut dimarahi. Selebihnya jatuh cinta.

"Maaf kak," ucapku sambil menundukkan kepala.

"Kalo jalan liat-liat dong, jangan main hp mulu," ucapnya dengan suaranya yang tak kalah menawan.

"iya.. kak maaf yaa," aku langsung saja meninggalkannya tanpa berani menatap wajahnya lagi.

#flashbackOff

"Kan gue gak bisa dikatakan salahkan? Lagiankan jalan tu lebar. Kenapa harus didepan gue?" Ucapku tak mau kalah.

"Tya. Nenek gigi satu juga tau, kalau ini tu salah lo"pendapat Pila yang berbeda denganku

"Ya enggala" ucapku tak ingin kalah.

"btw, Cakep kagak?" tanya Pila

Ku anggukan kepalaku dengan antusiasnya. Menyetujui pertanyaan yang 100% benar adanya. Ku edarkan pandanganku ke seluruh kantin. Mencari sosok kakak kelas yang tadi pagi ku tabrak karna salahnya tapi bukan salahku. aku masih mempertahankan itu.

And the result, dia disini bersama dengan teman-temannya. Ya iya dong, diakan satu sekolah sama aku.

"Dia disini,"

"Siapa?"

"Yang nabrak gue,"

"Yang lo tabrak tya..." ucap pila kesal

"Dia Pil, dia yang salah"

"Bodo. Yang mana orangnya?" Sambil celingak-celinguk.

"Itu disana," sambil menujuk ke arah kakak kelas itu dengan kode menggunakan kepala.

"Yang mana? Disanakan bukan satu orang aja." Ucap Pila sambil mengangkat kepalanya

"Yang duduknya ngadep kita. Sebelahnya pake kacamata. Duduk nomor dua dari sebelah kanan." jelasku.

"oooh.. kak Noval?"

"Kak noval?" Ucapku bingung

" Iya kak noval, anak kelas 11. Lo gak kenal?"

"Enggak,"

"Eh Serius lo?"

"Iya emangnya kenapa?"

"Anak guru disini" jelas Pila

"Oh terus?"

"Tapi lo yakin dia yang lo tabrak? "

"Bukan gue tabrak Pila. Tadi dia yang nabrak gue."

"Lo yang nabrak"

"yaudah ah. Mending lo abisin aja dulu tu mie ayamnya." Ucapku.

hm, jadinya namanya Noval.

Ah bodo amat deh, siapa yang peduli?

Dia kan sudah tidak ada urusannya lagi denganku.

Lagipula aku juga sudah meminta maaf kepadanyakan. Jadi untuk apa aku pikirkan lagi.

Mending ku pikirkan saja soal lagu yang akan ku nyanyi bersama Kelvin.


Revisi || vote

Cinta Anak SMA [C O M P L E T E D]Where stories live. Discover now