8.

10.8K 645 1
                                    


Seperti apa kata Fire, sepuluh menit kemudian ada dua orang wanita dengan dandanan menor masuk dalam ruangan dimana ia berada. Membawa berkotak kotak make up yang Oxy sendiri bingung nama nya apa.

Dia memandang wajahnya yang terpantul di cermin besar tepat dihadapannya. Bagian bawah matanya entah sedang diapakan. Yang pasti cairan encer berwarna mocha itu dioleskan sepanjang bagian bawah matanya.

15 menit kemudian riasannya selesai. Dandanan sederhana yang sesuai dengan seleranya. Tak terlalu mencolok dan terkesan natural. Kedua perias itu pergi setelah menyelesaikan pekerjaannya tak lupa menyodorkan gaun berwarna putih gading dan heels warna senada padanya. Tak lupa pula berkata,

"Tuan menyuruh anda berganti, saya tidak bisa berlama-lama."

Ingin rasanya dia mengebom sekalian tempat ini. Dia menikah. Ya Tuhan. Menikah. Dimana dia akan menjalin hubungan dengan pria yang seharusnya dia cintai. Tapi ini? Bahkan dia baru bertemu dua kali dengan Fire. Perlu di garis bawahi,atau di bold underline sekaligus.
Bertemu dua kali. Dan hanya sekilas.

Dipandang nya lekat gaun backless itu. Berharap tatapannya bisa menembus si gaun dan pernikahannya dibatalkan.

Tapi dia cukup jeli untuk menyadari sesuatu. Disekap,dipaksa menikah dengan orang yang baru ditemuinya dua kali. Seharusnya dia melawan tak peduli apa resikonya. Tapi hal janggal muncul. Bodyguard yang memegang senjata, lambang aneh yang tak sengaja dilihatnya di salah satu lengan bodyguard.

Simbol huruf B.O.U.R dengan huruf yang meliuk-liuk.

Bukan simbol biasa. Memang ini pertama kalinya dia melihat simbol itu secara langsung. Tapi dia sering melihatnya di laporan-laporan kejahatan di US dan beberapa negara bagian lainnya. Simbol yang sama.

Yang berarti Black ours.

Kegelapan milik kita bersama.

Ini semua membuat kepalanya serasa ingin meledak.

∆∆∆

"Dengan ini kunyatakan kalian sebagai suami istri."

Suara sang pastor menggema di altar dadakan di tengah ruangan besar yang merupakan salah satu ruangan di mansion ini.

"Kau boleh mencium pengantinmu."

Tak lama Fire meraih Oxy dalam dekapannya memegang tengkuknya, kemudian diciumnya lembut.

Tak sampai lima detik Fire melepaskan ciumannya.

"My wife. How fun this time."

"Aku berharap kau tiba-tiba terkena serangan jantung kemudian mati. Dan aku akan menggali dengan tanganku sendiri liang kuburmu."

"Sayang sekali wife. Aku tak punya riwayat penyakit jantung."

"Kuharap kau segera punya."

Mungkin jika mereka ada dalam pernikahan yang normal, para tamu undangan pasti akan memandang heran mereka berdua yang berbisik di tengah altar.
Tapi ini pernikahan aneh yang bahkan hanya ada dua bodyguard sebagai saksi dan seorang pastor yang entah didapat darimana.

Oxy yakin pastor itu pasti di ambil dari gereja antah berantah yang masih dipertanyakan keberadaanya. Dan terpaksa menikahkan Fire dengan dirinya.

"Melamun wife?. Apa kau sedang melamunkan malam pertama kita heum."

Suara Fire yang serak menggodanya tepat di telinga. Membuat sensasi merinding emosional sehingga otomatis tubuhnya bergerak reflek mendorong dada Fire.

"Dalam mimpimu Fire."

Oxy menatap nyalang pria yang sekarang menyandang gelar suaminya.
Dia lalu menjinjing gaunnya, turun dari altar dan berjalan cepat menuju kamarnya. Dan sekarang dia baru ingat, itu bukan kamarnya. Itu kamar Fire.

"Aku suka kau memanggil namaku wife. Rasanya aku ingin memakanmu hingga tak bersisa."

Fire berbicara sambil menatap punggung Oxy yang semakin menjauh.
Dengan senyuman maut yang dapat membius siapa saja yang melihatnya.

∆∆∆

Tera mengacak rambutnya frustasi, pagi tadi dia berniat meminta maaf pada Oxy tentang kejadian malam tadi. Tapi jam tujuh Oxy belum juga turun ke bawah. Bahkan ayah dan ibunya heran, belum pernah Oxy bangun seterlambat itu.

Akhirnya dengan terpaksa Tera naik berusaha membangunkan perempuan itu. Sambil berdoa dalam hatinya semoga Oxy mau sedikit berbaik hati padanya.

Satu ketukan.

Dua.

Tiga.

Hingga entah ketukan keberapa pintu tak menunjukkan adanya gerakan akan di buka.

Pikirannya mulai panik saat itu, jadi di dobraknya pintu jati berukirkan nama Oxy.
Dan begitu kagetnya ia tak menemukan Oxy dimana pun.

Sekarang dia bingung setengah hidup. Oxy tak ada dimanapun, dan ya Tuhan dia baru kembali dari US. Apa dia diculik? Atau dia pergi setelah pertengkaran mereka semalam?
Dia sedang berusaha mencari Oxy, mengerahkan sejumlah anak buahnya ke jalanan.

'Dimana kau Oxy.' Tera membatin.

∆∆∆

oxygenicaddict


Let Me In (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang