Nyenyak. Sangat mengenakkan.

.......

Istirahat pertama, Resha serta teman-temannya bergegas menuju kantin.

Di sana terlihat Arimbi yang sejak tadi matanya tidak berhenti menatap sinis ke arah Resha.

"Apa lihat-lihat!!  Colok sedotan juga tuh mata." Kata Oky yang sadar dengan tatapan Arimbi dari tadi.

Arimbi berdiri, namun ditahan teman-temannya.

"Apaaaaa!"

"Udah, diem aja. Kamu mau Zefan marah?" Salah satu teman Arimbi menasehati.

Matanya masih memelototi Resha tanpa menjawab sentakan Oky. Tatapan pembenci.

Rupanya, Zefan sudah jujur pada Arimbi bahwa setelah putus, masih ada Resha di dalam hatinya.

Balikan dengan Arimbi hanya memuaskan nafsunya saja.

Mengetahui itu, emosi Arimbi meluap-luap. Sumpah serapah keluar dari mulutnya dan mengancam akan mencelakai Resha.

Namun Zefan larang dan malah memarahi Arimbi habis-habisan. Mereka memang sekarang sudah putus, namun Arimbi masih belum mau.

Dia masih mengejar-ngejar Zefan. Awalnya Zefan menolak. Tapi Arimbi mengancam dan membawa-bawa Resha ke dalam masalah hatinya yang sudah dipenuhi dengan kebencian terhadap Resha.

Zefan akhirnya mau masih berhubungan tapi hanya berteman saja. Dengan syarat, sekali saja Arimbi menyakiti Resha, habis sudah kesempatannya untuk dekat dengam Zefan lagi.

Permintaan Zefan dikabulkan.

Resha dan kedua temannya memilih bangku yang jauh dari Arimbi.

Mereka membawa makanan dan minuman ditangannya.

"Udah ada kemajuan pesat nih." Kata Sisi yang baru saja duduk.

Resha mengaduk-aduk susu hangatnya tanpa melihat ke asal suara. "Kemajuan apa?"

"Ya kemajuan sama Kak Niko lah. Apa lagi?"

"Biasa aja kok. Ngga ada kemajuan apa-apa juga." Jawab Resha sekenanya.

"Tapi kak Niko sweet banget semalem. Gio aja ngga pernah tuh kaya gitu."

Tangan Resha mengarah pada sendok yang ada di depannya. "Nih makan. Aku suapin sini. Biar ngga kaya Gio." Resha menyodorkan sendok berisi nasi ayam ke depan mulut Resha.

"Ngga mau. Maunya Gio. Biar kaya kak Niko semalem." Jawab Oky sambil menyingkirkan tangan Resha pelan.

Sisi mengangkat tangannya. Memberi isyarat pada seseorang untuk mendekat. "Gio, sini." Teriaknya.

Oky dan Resha menoleh. Ternyata Gio sedang berjalan ke arahnya.

"Ada apa?" Tanya Gio ketika sampai.

"Duduk sini dulu. Duduk sini." Sisi menepuk-nepuk bangku di sebelahnya. Sehingga sekarang posisi Gio ada di depan Oky.

"Oky minta di suapin sama kamu."

Oky dan Gio kaget serempak.

"Apaan. Emang Oky sakit? Pake minta di suapin." Jawab Gio heran.

"Tuh kan, Sha. Dia ngga pernah mau nyuapin aku." Adu Oky.

"Emang kenapa sih?" Gio menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Dia iri sama Resha. Semalem Resha di suapin kak Niko." Jawab Sisi sambil menoel pipi Resha.

Pejuang LDRWhere stories live. Discover now