Seperti apa yang dikatakan Alin, dia mendaftar sebagai siswa baru disekolah ini.

Kelas XI adalah kelas penjurusan. Resha masuk kelas IPS. Begitupun dengan Oky dan Sisi. Kelas IPS menurutnya lebih asik. Karena katanya IPS itu IKATAN PELAJAR SANTAI. Ya walaupun pelajarannya tentu tidak kalah membingungkannya  dengan jurusan IPA. Yang katanya juga singkatannya adalah IKATAN PELAJAR AKTIF.

Menurut Resha, semua jurusan sama saja. Ada keunggulannya masing-masing. Jadi tidak perlu harus melulu jadi anak IPA kebanggaan orang tua. Jadi anak IPS juga bisa membanggakan, kok.

Resha sekarang menduduki kelas IPS-5 bersama Oky dan Sisi. Entah bagaimana, mereka jadi sekelas kemarin.

Hari ini belum mulai pelajaran, 3 hari ini ada ospek siswa baru. Alin sedang mengikuti ospek tersebut.

Banyak kelas yang kosong karena ditinggal gurunya mengurus kegiatan ospek. Resha, Oky dan Sisi memutuskan untuk pergi ke kantin.

"Sha, mau aku kenalin cowok ngga? Temennya Gio. Tapi dia ngga sekolah disini." Tawar Oky yang saat ini sudah duduk di meja pojok kantin Mak Sri.

"Nah tuh bener. Mau aja, Sha. Lumayan buat temen baru." Sahut Sisi.

"Ngga ah. Kapan-kapan aja. Aku males sih kenalan sama cowok lagi." Resha menjawab sambil memasukkan nasi goreng ke dalam mulutnya dengan sendok.

"Cakep tau. Bentar aku WA Gio biar dia kesini. Nanti aku kasih lihat fotonya ke kamu."

Oky mengambil ponsel di saku roknya. Dia mulai mengetikkan pesan yang akan dikirimkan ke Gio-pacarnya.

Sembari menunggu Gio, mereka berbincang ke sana kemari. Mengobrolkan hal yang tidak penting.

Kebanyakan adalah membahas adik kelas mana yang ganteng. Tentu saja Resha hanya menanggapi seadanya.

Obrolan mereka terhenti saat Gio sudah duduk tepat disamping Oky.

"Nahh, ini orangnya dateng. Tuh kasih lihat foto Niko ke Resha." Kata Oky pada Gio.

Tanpa berkata-kata lagi, Gio membuka galeri di dalam ponselnya. Mencari foto temannya itu.

Scroll terus kebawah tidak juga ketemu. Akhirnya Gio membuka aplikasi Instagram. Dicarinya nama NikoSalim pada layar ponselnya.

"Nih, kenalan aja dulu." Kata Gio sambil menyodorkan ponselnya kedepan muka Resha.

"Yahhhh, buat aku aja juga mau." Sisi menyambar sambil mengedip-ngedipkan matanya ke arah Oky.

Sisi men-scroll lebih jauh isi instagram Niko. Dilihatnya lekat-lrkat foto yang ada di layar ponsel Gio.

"Ah, cakepnyaaaaa. Satu buat aku dong." Tunjuk Sisi pada salah satu foto yang disana terpampang jelas tampang beberapa teman Niko sedang menikmati senja di pantai.

"Heh ngawur. Mereka diciptain khusus buat jomblo. Bukan buat pacar orang." Kata Oky yang langsung mengambil ponsel milik Gio.

Gio hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hmm, kaya gini nih kalau ngobrol sama cewek. Topiknya kemana nyambernya kemana.. Batin Gio.

"Udah, kenalan aja dulu deh. Siapa tau nyaman? Kita ngga nyuruh kalian pacaran, kok." Oky berusaha meyakinkan temannya itu.

"Terserah kalian aja deh. Tapi ngga jamin bakal aku tanggepin ya." Resha sudah pasrah.

Percuma menanggapi para temannya itu.

Persetujuan secara tidak langsung sudah didapat dari Resha. Walaupun dengan ogah-ogahan, tapi yang penting Resha sudah pasrah.

......

"Kak bantuin bikin surat cinta, dong." Kata Alin dari balik pintu kamar Resha yang terbuka setengah.

Mendengar kalimat itu, Resha jadi menerawang jauh ke situasi saat dia di permalukan di depan seluruh peserta ospek.

"Cari aman aja. Ngga usah bikin surat yang aneh-aneh." Resha memberi saran. Tidak mau adik kecilnya bernasib sama.

"Aman yang kaya gimana, kak?" Kata Alin yang sekarang sudah ada di ranjang Resha.

"Ya cari aja di google. Surat cinta standart aja."

"Yah aku maunya yang unik, kak. Soalnya kata ketua OSIS, taun lalu ada yang bikin surat cinta yang kreatif bukan yang romantis. Dia malah jadi Queen. Alin kan pengen jadi Queen juga, kak."

Muka Resha sedikit memerah. Dia teringat kejadian saat itu. Kenangan masa ospek adalah masa dimana dia merasa sangat dipermalukan.

"Alah ngga usah. Dari pada malu?" Kata Resha kemudian.

"Lah kok malu? Jadi Queen itu kan membanggakan." Tanya Alin heran. "Eh, kalau taun lalu, berarti yang buat surat cinta kreatif itu satu angkatan dong sama kakak?"

Resha berusaha menyembunyikan tingkah konyolnya saat itu. Dia tidak mau jadi bahan tertawaan adiknya.

"Eh ngga tau. Kakak ngga begitu merhatiin siapa yang jadi Queen and King." Nada bicara Resha mendadak berubah jadi salah tingkah.

Alin tidak begitu memperhatikan. Dia masih sibuk dengan kertas dan bolpointnya.

Masih tidak beranjak dari kamarnya, Alin mulai mencari contoh surat cinta di google.

Resha cuek. Dia tidak memperhatikan Alin yang sedang sibuk itu.

Tangannya kembali membuka aplikasi Instagram pada ponselnya.

Diketiknya nama NikoSalim.

......

Tbc.

Pejuang LDRWhere stories live. Discover now