Episode 29

62 2 0
                                    

Jam 9 pagi.

Aku celingak-celinguk mencari Ongky. Dimana sih, makhluk satu itu.
Katanya ambil mobil tapi di Engineering Department tempat pengambilan kunci wujudnya tak tampak.

Aku duduk di depan kantor personalia hendak menelponnya ketika melihatnya berjalan dari arah Kitchen.

"Ongky!!!"

"Sorry, aku ketemu pak..."

"Alasan aja, kamu pasti godain Karina khan?" tukasku sambil mendelik.

Ongky tertawa.

Aku jadi ikut tertawa.

Bukan Ongky namanya jika melewatkan sesuatu yang bening. Apalagi Karina, gadis mahasiswi perhotelan yang baru tiga hari magang.

"Ayo!"

"Pokoknya aku nggak mau sembarangan mobil. Aku nggak mau kalo AC-nya nggak dingin," celetukku beralasan.

"Siap, deh! Biar kamu tetap wangi ketemu sama Dokter Henry."

"Ongky!" aku mencubit lengannya.

Bisanya Henry menelpon memintaku untuk datang membicarakan detail acaranya dengan alasan di sibuk. Jadi aku yang harus menemuinya. Tentu saja aku tidak mau sendirian. Jadilah Ongky yang wajib menemaniku.

"Ini kah function-mu! Aku hanya membantu," kilahku ketika aku enggan pergi.

"Iya tapi dealnya sama kamu. Malas aku kalo dia nanti nanyain kamu terus!"

Jadilah kini aku bersama Ongky di ruang tunggu alias lobby klinik kecantikannya yang luas, nyaman dengan sofa-sofa besar dan tenang dengan wangi aromaterapi.

Tak berapa lama sebuah mobil sport merah datang dan parkir tepat di depan. Entah mengapa jantungku tak karuan.

Melihatnya keluar dari mobil dengan rambut spike yang rapi dan kacamata hitam membuatku hatiku kebat-kebit. Tanpa sengaja aku melirik Ongky yang melongo.

Duh kenapa penampilannya jadi seperti siapa itu artis Korea. Duh, siapa ya namanya... itu loh... ahhhhh...

Kim...

Kim siapa ya😉😆😄

TEMAN SEPIKUजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें