Episode 24

82 3 0
                                    

Masih pagi dan aku tenggelam dalam lamunan.

Peristiwa malam minggu itu masih terus menari-nari dalam benakku membuatku enggan melakukan apapun.

Aku bertemu lagi dengannya. Dia semakin tampan saja dan semakin matang di usianya. Tanpa sadar aku menebak berapa usianya sekarang?

Waktu itu aku masih sekolah dasar dan dia sudah SMA. Kemudian aku bertemu lagi saat kuliah dan dia menjadi pebisnis muda yang sering dibicarakan gadis-gadis model.

Mengapa dia harus membuatku mengingat bahwa dia pernah ada dan aku pernah kagum atau lebih tepatnya masih menyukainya. Ah... benarkah?

"Rin... event order, please!" perintah Ongky mendadak didepan mejaku. Wajahnya terlihat pias dengan napas agak tersengal.

"Ada apa?" tanpa sadar aku mengernyit. Any problem?

"Astagfirullah, aku lupa minta kitchen untuk prepare welcome drink," ujar Ongku sambil menepuk jidatnya. Kemudian secepat kilat berlari menuju dapur. Aku tersenyum geli sambil menggeleng. Pasti dia akan mencoba rayuan maut agar Pak Gio, Kepala Kitchen tidak marah plus merayu staff yang lain dengan pesonanya.

"Rin, tolong ketikkan menu ini. Cepat ya, ditunggu jajaran Polda di Coffee Shop. Lastminutes siang ini buffet lunch" pinta Brian sambil memperbaiki dasi biru hadiah ulang tahun dariku.

"Oke," kataku langsung bekerja cepat di depan komputer.

Aku sudah selesai dan bermaksud mengantar keluar ketika Kushi baru datang.

"Rin, quotation wedding anak Pak Wawali sudah kau buat?" tanyanya.

"Ada dimejamu."

Aku merapikan jas dan rok ku yang terangkat sekaligus memeriksa jika stockingku ada yang robek. Syukurlah harini aku memakai pakaian resmi, sepatu hak tinggi terbaik. Tata rias lengkap dan rambutku sudah kucatok lurus dan wangi.
Ah... apa mungkin pengaruh malam minggu setelah bertemu dengannya. Mengapa aku terus memikirkannya?

Wah, bertemu dengan bapak-bapak polisi yang pangkatnya jangan ditanya, deh. Tapi satu yang menyempil diantara mereka membuatku terkejut.

Glek!

Aku lupa bernapas!

Tanpa sadar menghitung waktu.

Berapa tahun ya, aku lupa dengan jelas. Aku lupa atau lebih jelasnya telah melupakannya.
Tapi kini takdir membawaku bertemu dengannya. Dia yang selalu mencariku. Dan aku yang lupa dan tak terkoneksi dengannya. Tapi kami bertemu lagi.
Ahahahahahahahahahahaha

(Yang baca pasti pada bingung kenapa banyak bertemu dengan cowok-cowok ganteng😂😂😂)

Begitulah kehidupan sebelum dan sesudah😆😆😆

TEMAN SEPIKUWhere stories live. Discover now