Aduhhh lama banget sihh.

"Kenapa gitu, kak? Dia kan baik? Dia memperlakukan aku bener-bener kaya cewek kok. Dia ngga kasar ataupun selingkuh." Resha menjawab tanpa pernah menatap mata Hilham.

"Ini murni karna kesalahan aku aja yang ngga cerita sama dia. Jadi yaa, memang aku yang salah kan, kak?" Resha bingung. Dia ingin menutupi kenyataan agar dia tidak kelepasan menjelek-jelekkan mantannya itu di depan temannya.

Tapi Hilham malah tersenyum getir.

"Aku tau, kamu masih sayang Zefan kan? Aku udah diceritain sama Oky. Oky udah tau kejadian yang sebenarnya kok. Aku larang dia cerita, biar kamu ngga salah paham. Jadi aku putusin biar aku sendiri aja yang cerita."

"Hah? Yang sebenernya? Yang bener apa kak?"

Hilham mengusap tengkuknya. "Yakin kamu menganggap Zefan itu orang baik?"

Wow, Resha kaget. Merasa pertanyaan itu akan menjurus ke hal yang tidak enak.

Memang, selama 6 bulan mereka pacaran, banyak sekali yang bilang kalau Zefan itu seorang player. Tapi masa bodoh, toh selama pacaran dengan Resha, dia bahkan ngga pernah aneh-aneh.

Ya, kecuali kemarin saat satu tamparan dan kata-kata jahat bertubi-tubi menghujam hati Resha.

"Hah, maksutnya? Ya orang baik lah. Kalau orang jahat, harusnya dia yang jahatin aku. Bukan malah aku yang jahatin Kak Zefan, kan? Hehehe."

"Kamu kok jadi menutup semua mata, otak, hati dan telingamu kaya gini sih? Kamu ngga sadar ada yang salah sama Zefan?" Resha diam. Berusaha mencerna tiap kata-kata yang Hilham katakan. Hilham langsung melanjutkan kata-katanya tadi melihat tidak ada respon dari seorang yang ia ajak bicara.

"Dia selingkuh, Sha. Dia balikan sama Arimbi. Kenapa kamu ngga bisa lihat itu? Dari awal emang kamu opsi kedua." Kata-kata Hilham membuat mata Resha berkaca-kaca. Lidahnya kelu. Seakan tidak mampu memberikan respon terhadap pernyataan yang ia dengar barusan.

Tanpa diminta,  Hilham sudah tau kalau dia harus kembali menjelaskan.

"Kamu tau kenapa waktu itu aku yang kasih kamu minum? Waktu itu, Zefan masih sama Arimbi. Dan waktu selesai acara penutupan, aku yang ajak kamu ke warung. Bukan Zefan yang nyamperin kamu. Kenapa? Emang mereka udah putus, tepat sebelum kamu nyanyi di panggung. Tapi waktu itu, Arimbi bakal nglabrak kamu. Makanya Zefan memutuskan buat anter Arimbi dulu."

"Kak? Bohong,  kan? Aku tau Kak Arimbi ngga suka sama aku. Tapi aku ngga maksut ngrebut Kak Zefan dari dia." Suara Resha sedikit bergetar.

Resha tidak percaya, selama ini Zefan baik padanya. Kecuali kemarin. Tapi selama ini dia terlihat seperti orang baik.

Dia sangat manis. Dia tidak mengira orang yang dia anggap bakal ngerubah hidupnya, malah ngerusak hidupnya.

Resha berharap ini hanya mimpi. Taoi hatinya benar-benar hancur. Sehingga dia yakin ini bukan mimpi.

Hilham mencoba menenangkan Resha. Satu, dua, tiga tetes air mata jatuh. Namun setelah itu, semua tumpah di depan Hilham.

Pejuang LDRWhere stories live. Discover now