pilihan terakhir

505 35 5
                                    

Hal yang paling berat bagi hanna saat ini adalah harus merelakan orang yang dia sayang demi kebikannya. Nyatanya, orang yang selama ini dia sayang, hanya mempermainkan nya, hilang begitu saja dan kemudian kembali dengan rasa tanpa menyesal. dia kembali dan memberi harapan lagi. Sudah hampir hanna berhasil move on, namun usaha nya sia-sia. Karena laki-laki itu, kembali dan membuatnya ingin mengulang dari awal. Keterlaluan, bukan?

Hanna sadar, bahwa perasaanya memilih sehun untuk menjadi pendamping hidupnya. 

Ga selamanya orang yang kita sayang akan menjadi milik kita. Ga selama nya orang yang kita peduliin selama ini, mempedulikan kita kembali. Takdir lah yang menentukannya. Sama halnya seperti yang hanna alami. Dia menyukai chanyeol jauh sebelum dia menyukai sehun. Tapi, semuanya berakhir ga sesuai dengan ekspetasinya.

---

Hanna membuka matanya secara perlahan, dilihatnya langit yang sudah terang, membuat cewe itu langsung bangun dari ranjang.

"Masih ada waktu 30 menit lagi!" Ditaruh kembali jam kecil pemberian teman nya saat dia ulang tahun. Lalu dia bergegas untuk mandi sebelum terlambat.

"HANNA, CEPET ATAU GU----" terdengar samar-samar suara mino dari kamar mandi yang ada di kamar hanna.

"APA SIH GUE GA DENGER" hanna membalasnya dengan teriakan juga.

"C-E-P-E-T-A-N B-O-L-O-T" mino me-ngeja dengan pelan dan nada yang cukup tinggi. Membuat tinker, anjing peliharaan hanna naik ke atas nyamperin mino.

"Utututu anjing item kecil dekil, mak lo kalo mandi lama juga ya" kata mino ke tinker seraya mengelus kepala anjing tersebut.

"Kayak ada yang lupa, tapi apa ya" mino seolah-olah bertanya kepada dirinya sendiri. Merasa ada yang tidak lengkap, mino pun mengecek tas nya sambil nunggu hanna.

"Tuh kan gue lupa bawa tugas sosiologi. Bisa bisa nambah ganteng gue kalo diomelin sama pak dovar" dimasukannya buku sosiologi ke dalam tas nya. Ga lama kemudian, hanna keluar dengan seragam tanpa atribut seperti dasi dan sabuknya.

"Mau di hukum lo?"

"Ha?"

"Dasi sama sabuk lo, pake" perintah mino seraya dia turun kebawah untuk memanaskan mobilnya.

"Oh iya!" Hanna kembali ke kamarnya untuk mengambil dua benda itu, pelindung dirinya agar tidak dihukum. Setelah keluar dari kamarnya, dia bergegas untuk memakai kaos kaki kemudian pakai sepatunya dengan terburu-buru. Pasalnya, dia hanya punya waktu dua pulih menit lagi untuk ke sekolah sebelum terlambat.

"Kalo gue terlambat, abis lo sama gua han" anceman dari mino yang bermaksud hanya bercanda. Mino memasuki mobilnya diikuti debgan hanna.

----

Mobil mewahnya terparkir di parkiran sekolah. Untungnya masih ada lahan yang kosong. Biasanya, kalau udah jam segitu, lahan parkiran khusus mobil sudah penuh.

Mereka berdua keluar dari mobil dengan terburu-buru, akibatnya handphone milik hanna tertinggal di mobil mino.

Dipertengahan jalan menuju kelas hanna, dia baru sadar kalau hp nya ketinggalan di mobil. "Ah sial!" Dengusnya.

Mendengar suara hanna. Mino mengehentikan langkahnya "kenapa?" Tanya mino ikutan panik. "Hp gue ketinggalan di mobil lo" kata hanna dengan muka bete nya

Mino melemaskan badan nya yang tadi nya tegang. "Apa itu penting? Lo udh telat masuk kelas. Mau disuruh keluar kelas?" Mino menatap tajam ke hanna.

"Bye" hanna lari dengan cepat untuk menuju ke kelasnya. Dilanjut dengan mino.

Sialnya, hanna terlambat. Mau ga mau dia harus menerima omelan dari guru matematika. Walaupun udah di marahin, hanna tetep ga boleh ikut jam pelajaran matematika.

I Love You // SehunWhere stories live. Discover now