saatnya memilih

452 36 4
                                    

Pikiran hanna ga lepas dari apa yang diperbuat chanyeol. Memegang tangannya, merangkul nya seakan-akan hanna adalah miliknya. Bukan! bukan hanna ga seneng. Sepertinya hanna terlalu munafik jika dia bilang ga senang diperlakukan seperti itu oleh chanyeol. Hanna hanya ingin memastikan, sebenarnya perasaan dia untuk siapa.

Hanna sangat menyayangi kedua laki-laki itu. Termasuk chanyeol. Cowok yang udah hanna suka dan akhirnya bisa menjadi miliknya, namun hanya untuk sesaat. Dan disaat itu pula, chanyeol hanya menyakitinya. Acuh, cuek, bahkan tidak menunjukan sikap pedulinya terhadap hanna. Siapa yang akan bertahan menghadapi laki-laki seperti itu? Hanna memang sayang dengan nya, namun jika rasa sayang itu hanya dianggap seolah-olah permainan baginya, untuk apa di lanjutkan? Rasa sayang seperti itu, sangat menyakitkan.

Dia juga menyayangi sehun. Laki-laki yang membantu hanna sampai akhirnya hanna jadian dengan chanyeol. Dan sehun juga yang membantu hanna disaat dia rapuh, merasa sakit, ataupun sedih. Laki-laki yang menurutnya lebih dari seorang teman. Selalu ada disaat hanna butuh ataupun tidak butuh.

Hanna selama ini diam bukan berarti dia mempermainkan perasaan kedua cowo itu. Dia ingin memastikan, kepada siapa perasaan dia yang sebenarnya.

------

Hanna membanting tubuhnya dengan pelan ke atas kasur. Merasakan lelahnya hari ini. Menatap langit-langit atap. Handphone nya bergetar, pertanda ada pesan masuk.

Udah sampe rumah?

Saat hanna ngetik untuk bales pesan dari sehun. Hp nya bergetar lagi. Diliatnya notif di handphonenya. Tertera nama chanyeol mengirimnya pesan

Jangan lupa istirahat ya :)

Dia merubah posisinya menjadi nyender ke pala kasur.

Kalau hanya membalas pesan itu gampang. Tinggal jawab apa pertanyaannya atau apa perkataanya, kita bisa langsung bales. Namun ini beda bagi hanna, kedua pesan dari laki-laki yang sedang ia pikirkan.

Hanna ga bisa terus-terusan seperti ini. Dia ingin milih sehun namun hatinya seolah-olah menyuruh untuk milih chanyeol. Ga mungkin jika dia memacari sekaligus dua cowo kan?

Dia ga bales pesan dari sehun ataupun chanyeol. Melainkan, dia ngirim pesan untuk mino agar ke kamarnya segera.

Kimhanna : ke kamar gue sekarang.

Minogans : mager

Kimhanna : gua butuh lu

Minogans : gua ga butuh lu.

Kimhanna : mati lo :)

Hanna melempar hp nya ke sebelahnya. Kalau saja dia banyak duit untuk membeli hp keluaran baru, mungkin hp yang sekarang ia gunakan akan di lempar hingga rusak untuk melampiaskan kekesalan nya.

Ga lama dari hanna memejamkan mata untuk meredakan emosinya. Pintunya terbuka pertanda ada orang masuk. Hanna membuka matanya dan mendapati mino sedang megang sebuat gelas berisikan es campur.

"Beli dimana lo?" Tanya hanna sinis. "Bikin lah, walaupun gua laki, tapi gua bisa bikin ginian" jawab mino dengan santai seraya memasuki kawasan kamar hanna, tidak peduli betapa judesnya hanna, mino tetap santai.

"Anak TK juga bisa bikin gituan doang" juteknya hanna tidak mereda

"Mau ngapain nyuruh gue kesini? Syukur-syukur gue lagi baik"

"Gua mau cerita, bang" hanna membenarkan posisinya menjadi duduk. Paha nya yang ditutup dengan selimut dan diatas paha nya ditaruh bantal kesayangannya.

"Chanyeol? Sehun?" Jawab mino seolah-olah udah tau apa yang mau dibicarakan.

"Gua bingung sama perasaan gue sendiri, gue suka sama siapa?" Kini, hanna menundukan kepalanya.

"Tegakin badan lo dan angkat kepala lo, ga usah pake nangis. Cerita dari awal dan yang jelas" mino mulai serius menanggapinya

Hanna menegakan badannya dan mengangkap kepalanya. "Okay, lu tau kan gue udah putus sama sehun?"

"Hm"

"Setelah gua putus sama dia, perasaan ini beda bang. Gua sedih tapi disisi lain entah kenapa gua merasa seneng. Gua ngerasa bersalah sama sehun yang selalu ada buat gue. tapi dengan seenaknya gua sakitin dia. Sedangkan chanyeol yang bisanya cuma nyakitin, gua belum bisa move on dari dia"

"Terus?" Mino menyuruh hanna melanjutkan ceritanya, sembari mino mencerna kata-kata hanna.

"Tadi di studio karaoke, dia ngerangkul gue dan pegang tangan gua seolah-olah gua itu milik dia. Gua seneng, tapi gua juga risih. Gua mau mastiin sebenernya perasaan ini milih siapa?"

"Udah?"

"Hm"

"Gua jawab ya" kini posisi mereka berhadapan.

"Pilihlah laki-laki yang bisa ngebawa lu ke arah yang bener, bikin lo bahagia. Sekarang lo pikir deh, dengan lo balikan sama chanyeol, apa lu yakin semuanya akan beda dari yang dulu-dulu? Inget han, chanyeol dulu pernah nyakitin lo. Sekali dia gitu, dia akan seterusnya gitu. Dan coba lo liat sehun. Apa dia pernah bikin air mata lo jatuh karena lu disakitin dia?"

"E---ngak" jawab hanna terbata-bata.

"Sehun terlalu baik untuk lu sakitin han. Dan jujur, gua kecewa sama lo yang nyakitin sehun sampe dia putusin lo"

Hanna kembali nunduk, dan kini dia nangis.

"Karena ga selama nya orang jahat akan berubah menjadi baik jika keinginan nya terpenuhi. Kalaupun lu balikan sama dia, bikin dia susah untuk dapetin lo, kalo lo aja langsung mau, dia akan seterusnya nyakitin lo. Karena dia mikir 'ini cewe gampang dibaikin nya, bikin aja kata-kata romantis, nanti juga dia luluh' gua paling benci sama cowok kayak gitu"

"T--api gua sayang sama chanyeol" lirih hanna.

"Lo sayang sama kenangan lo dan chanyeol ketika lagi seneng-seneng doang. Coba lo inget perbuatan chanyeol saat nyakitin lo, apa lu yakin masih tetep sayang sama dia? Dia brengsek han"

Hanna menggelengkan kepalanya artinya dia tidak tau jawabannya.

"Gua selama ini diem dan biarin chanyeol gabung sam kita-kita. Karena cukup lu sama dia aja yang punya masalah. Temen disekitar lo dan chanyeol ga boleh kena sasaran dari pertengkaran kalian"

Karena melihat tangisan hann yang semakin menjadi, mino memeluknya sambil menepuk pundak nya. "Gua tau lu orang yang bisa menilai mana yang buruk dan mana yang baik. Jangan salah pilih, han" hanna menghadapkan tubuhnya ke mino dan membalas pelukan mino.

"Makasih b--ang" katanya sambil terisak oleh tangisannya.

"Jangan nempelin idung lo ke pundak gue han. Ingusnya nanti nempel" canda mino mencairkan suasana.

"Sialan lo" hanna melepaskan pelukannya dan mengelap hidungnya menggunakan tangan nya dan memeluk mino lagi.

"Semoga gua lama ya disini, biar bisa jagain bocah kayak lo han"

"LO HARUS TINGGAL SELAMA NYA DISINI" bentak hanna.

"Bocah haha" mino memberantaki rambut hanna.

"Makasih saran nya bang, lo bisa jadi orang bijak juga ya"

"Sama-sama" jawab mino sembari menyuapi es campur ke hanna.
















Hanna pilih siapa ya?

Vomment nya jgn lupaa :**

I Love You // SehunWhere stories live. Discover now