kesempatan [EDITED]

817 80 5
                                    

Author pov

"Hanna bangun udah pagi, cepet mandi" Suara mama nya yang terlalu kencang, berhasil buat hanna bangun dari tidurnya. Hanna duduk sebentar pinggir kasur sambil ngumpulin nyawa yang ketinggalan di mimpi nya tadi. Mimpi yang ga mau dia akhiri. Karna di mimpi itu, dia dan mantan nya kembali bahagia bersama. Iya, dia chanyeol.  hanna seneng, walaupun itu hanya mimpi.

"Bisa pelan-pelan ga sih mah suaranya" oceh hanna dengan mata yang setengah tertutup sambil jalan menuju kamar mandi.

"Ga bisa! Kamu harus diginiin biar ga males" dengan lantang mamah nya menjawab sambil nyapu kamar hana.

"Ya ya ya" jawab hanna lalu mandi.

Tidak membutuhkan waktu banyak untuk hanna mandi. Sepuluh menit cukup. Bisa juga hanya tiga menit kalau dia malas untuk mandi. Hanna keluar dari kamar mandi dan segera mengambil seragam nya hari ini di lemari. Berdiri di depan kaca besar yang mampu menampung seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah. Merasa penampilan nya hari ini sudah cukup, dia bergegas keluar kamar lalu pergi sekolah dengan bus sekolah.

"Ma, hanna berangkay ya."

***

Bus sekolah berwarna kuning itu bergenti tepat di depan sebuah gang sekolah hanna. Hanya jalan seratus meter agar sampai ke sekolah perempuan berambut cantik itu.

"Pagi pak" hanna menyapa seorang laki-laki tua ber-umur sekitan lima puluhan. Nama nya pa jajang. Petugas kebersihan yang setiap pagi membersihkan halaman sekolah terlebih dahulu. Tanpa mampir ke kelas teman nya, hanna langsung ke kelas nya sendiri. Tapi, biasa nya dia ga pernah ke kelas nya dulu, pasti selalu ke kelas teman nya. Hanya saja, mood nya sedang tidak baik. Jadi, enggan untuk sekedar tertawa atau basa-basi ke orang lain.

"Hanna" sehun yang sedang duduk di bangku, menyapa hanna dengan senang.

Hanna hanya membalas dengan manikan kedua alisnya tanda sambil tersenyum seperti terpaksa.

"Bawa tugas ipa ga lo han?"

"Bawa" hanna menaruh tas nya di bangku terlebih dahulu. Lalu duduk kamudian mengeluarkan biskuit di saku baju nya yang ia bawa dari rumah untuk mengganjal perutnya yang belum ter-isi makanan.

"Tumben lo pinter" jawab sehun dengan senyuman andalan nya.

"Kok lu duduk sini?"

"Pengen sama lo" jawab, sehun.

Hati nya hanna terasa berhenti sejenak. Hanya jawaban singkat dari sehun berhasil membuat hanna berhenti makan lalu deg-degan hebat. Ini perasaan saat ia pertama kali jatuh cinta ke chanyeol.

Ga mungkin gue suka sama sehun. Ga mungkin, han. Batin nya.





***



Pelajaran ipa berhasil membuat otak siswa atau siswi hampir meledak. Tiga jam dihabisi oleh pelajaran ipa, membuat mereka semua bahagia saat bel istirahat berbunyi. Bukan notofikasi pesan dari chanyeol yang hanna tunggu selama pelajaran ipa ini. Tapi, bel istirahat yang paling dia tunggu.

Dimasukan nya buku-buku yang tadi di keluarin oleh hanna. Kemudian, dia ke bawah untuk samper hanna dan teman-teman nya. Tentu, sehun ikut.

"Eh han" langkah nya terhenti saat mendengar ada yang memanggil nama nya. Hanna memutar badan nya seratus delapan puluh derajat menghadap ke arah jendela kelas nya chanyeol dan hanbin.

"Chanyeol udah putus dari shin" kayta hanbin sambil nyengir.

"Apa sih" jawab hanna dengan tatapan tidak percaya. "Emang beneran?" Lanjut nya.

I Love You // SehunWhere stories live. Discover now