L'ombre de l'obscurité de Paris (3)

277 44 0
                                    

Bayangan Kegelapan Paris (3)
•••

"Selamat pagi warga Paris, hari yang indah pada musim ini. Kembali pada kasus pembunuhan berantai yang meneror Paris. Setelah terjadi dua peristiwa pembunuhan yang lalu, telah kita ketahui bahwa pada beberapa hari belakangan ini terjadi dua kasus pembunuhan berantai pada satu hotel.Pelakunya pun mempunyai ciri khas atau tanda pembunuhan yang sama pada setiap kejadian. Apakah pembunuhan berantai ini ada hubungannya dengan kasus pemerkosaan yang akhir-akhir ini terjadi di Paris ?-"

Chris langsung mematikan radio dan kembali duduk di dekat Kate. Dia melempar dirinya di sofa dan menghembuskan nafas dengan keras sambil menyilangkan kaki.

Kate hanya memutar bola matanya melihat apa yang dilakukan James.

"James, bagaimana menurutmu ?" Kate bertanya pada Chris. Dirinya menunujukkan ekspresi penasaran seolah Chris akan mengatakan sesuatu yang hebat.

"Sebenarnya aku sudah memikirkan suatu simpulan atau hipotesa dari kasus akhir-akhir ini, tapi aku belum bisa mengatakannya karena aku sendiri belum yakin dengan itu," Chris membenarkan posisi duduknya.

"Kau bisa mengatakannya sekarang. Aku tidak akan pergi ke pusat informasi dan mengumumanya."

"Lain kali saja atau mungkin tidak usah. Kita harus mengetahui pendapat kepolisian dulu. James, Agatha ?" Chris mengangkat alis kirinya sambil mengerutkan bibirnya.

"Mereka pulang ke hotel mereka. Kau ingin menemui mereka untuk membicarakan kasus pembunuhan berantai ini ?"

"Sebenarnya aku malas untuk keluar kamar," Chris berdiri hendak berjalan menuju dapur untuk mengambil teh.

"Tapi, aku tertarik dengan kasus ini. Jadi, apa boleh buat. Hubungi Agatha, kita berempat akan bertemu di Jardin des Plantes.

"Um, baiklah."

"Dua jam lagi. Kita akan jogging sebentar di sana lalu membicarakan kasus itu setelah sarapan," Chris menuang teh dari teko ke mug.

"Sebetulnya, ini mendadak, Chris. Ya sudahlah, aku akan menelpon Agatha."

Tangan wanita asal Inggris itu dengan cepat meraih ponselnya. "Ya?" Agatha menyambut si penelepon.

"Ini kate. Jika ada waktu aku dan Chris ingin bertemu dengan kalian. Yah, membicarakan soal kasus ini."_

Agatha menjauhkan teleponnya. Melihat nama siapa yang meneleponnya. Memang benar itu dari Kate, dia sempat meminta nomornya. "Ah, jam berapa kira-kira?"

"Saat kau dan James ada waktu senggang."_

Mata Agatha kini menatap James yang duduk di sampingnya. Pria itu tampak memainkan rubik dengan penuh perhatian. Sangat kurang kerjaan!

"Sepertinya sekarang juga bisa," balas Agatha setelah Kate menunggu cukup lama.

"Baiklah kita bertemu di Jardin des Plantes. Kami akan menjemput kalian secepatnya. Tunggu dan jangan pergi dulu."_

Belum sempat Agatha protes tak mau dijemput, Kate sudah menutup teleponnya. "Huh, kurasa kami merepotkan!"

"Ada apa?" tanya James mendengar helaan napas saudarinya.

Kepala Agatha menggeleng pelan. "Kita harus pergi," jawabnya lalu menguap.

"Ke mana?" James meletakkan rubiknya di atas meja. Menghadapkan tubuhnya pada Agatha. "Soal kasus lagi?"

"Seperti yang kau duga. Dan aku yakin mereka sudah sampai," jelas Agatha begitu mendengar ketukan pintu.

Kaki Chris mengetuk lantai dengan cepat. Sedangkan tangannya mengetuk pintu. Sedangkan Kate hanya melipat tangannya.

Double C DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang