Mystery of Beaufort (2)

447 48 0
                                    

Misteri Keluarga Beaufort (2)

•••

"Bukan hanya mungkin. Tapi memang begitu," ucap Chris santai.

"Apa kesimpulanmu, Chris ?" Tanyaku penasaran sambil mengangkat salah satu alis.

"Mungkin saja ayahmu akan memberikan ini untuk ibumu sebagai kejutan agar terlihat berbeda. Atau-"

"Atau apa ?" Tanya Gray dengan sambil memperhatikan Chris.

"Karena aku tidak ingin diolok-olok. Jadi, aku tidak akan mengatakannya. Aku juga tidak ingin membuat Gray sakit hati. Kate kau tidak peka."

"A-"

"Stop ! Gray kami pamit pulang. Nanti sore kami akan kembali lagi," ucap Chris pada Gray seraya menggandeng tanganku dan turun ke lantai 1.

"Tapi, penyelidikan ini..."

"Kami akan kembali sore nanti. Jadi, tetaplah di rumah. Maksudku istana ini."

●●●

Sesampainya di rumah.

"Aku tidak paham maksudmu Chris. Pikiranku seperti dibatasi akan ingatan tentang wajah Tn. Raymond," ucapku membuka pintu, keluar dari mobil, dan menyusul Chris yang berjalan cepat menuju halaman.

"Kau tau bunga yang sudah layu akan dipetik tapi akhirnya dibuang. Sebaliknya, bunga yang masih segar dan cantik akan dipetik dan disimpan."

Aku berpikir sejenak memikirkan ucapan Chris yang berputar-putar, "Tidak mungkin. Tn. Raymond pria yang terhormat."

"Semua bisa saja terjadi. Tidak ada yang mustahil. Bisa diibaratkan saat ini, mungkin sebelum Ny. Emily tiada ada sebuah pembelahan biner. Itu hanya istilah, tidak mungkin hati bisa melakukannya. Kau mengertikan ?"

"Kau bisa terus memegang ucapanmu bahkan menyimpannya selamanya, tetapi aku tidak akan percaya dengan hal itu," ucapku sambil menghadang Chris yang akan melangkah ke teras rumah lalu membalikkan badan dan masuk ke rumah.

"Terserah," ucap Chris berteriak.

"Huh, Chris. Dia berpikir seenaknya tanpa tau apa akibatnya nanti," ucapku sambil melepas sepatu di kamar.

Aku cukup dekat dengan Ny. Emily sejak pindah ke London. Aku mengenalnya dari pertemuan penggalang dana.

Tuut-tuuut-tuut

"Halo ?" Ucapku.

"..."

Tidak ada suara balasan dari telepon. Berpikir positif, itu hanya telepon salah sambung.

"Kate, keluar ! Waktunya makan siang. Aku sebenarnya tidak peduli kau mau makan atau tidak, tapi jangan sampai kau pingsan saat di rumah Gray."

"Iya iya. Aku bukan anak kecil yang harus kau ingatkan."

Aku menuju ruang makan setelah melewati lorong remang-remang. Terlihat di sana seorang pria dengan lahapnya makan menghadap ke barat. Pandangannya menembus kaca patri yang menjulang tinggi.

"Hey ! Kau tidak menugguku," celetukku sambil mendongak melihat lauk.

"Kau terlalu lama. Aku lapar."

"Chicken Buffet dengan Mash Potato. Lalu orange juice ?"

"Makan saja. Aku akan bicara padamu nanti," ucap Chris sambil mengelap mulutnya dari sisa minyak chicken buffet.

Aku hanya duduk di seberang Chris. Mengambil makanan dengan porsi sedikit dengan minuman yang sedikit pula. Aku menyimpan biskuit coklat dan jus mangga di dalam kamar. Jadi, aku akan memberi sedikit ruang untuk itu.

Double C DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang