28. Ten

3.3K 317 8
                                    

"Oppa" panggilmu dari arah dapur.

Ten yang merasa terpanggil, datang menghampirimu.

"Wae?" tanyanya sambil mengucek mata.

"Oppa masih mengantuk? Aish, seharusnya aku tidak membiarkanmu tidur larut semalam" Jawabmu, sambil mematikan kompor.

Kau mengangkat panci yang berisi air panas tersebut, kemudian menuangkannya kedalam gelas yang sudah berisi kopi dan gula.

"Ini" Katamu sambil menyuguhkan gelas tersebut kepada Ten.

"Untuk apa?" Tanyanya.

"Oppa'kan mengantuk, jadi minumlah ini" Jawabmu.

Ten mengambil gelas tersebut, dan membawanya ke ruang tengah.

Kau naik kelantai 2 untuk membangunkan Evan.

Karena tak kunjung bangun, kau menggendongnya dan membawanya ketempat Ten berada.

"Oppa, kenapa Evan tidak bangun bangun?" Tanyamu.

"Anak kecil memang seperti itu disaat libur sekolah. Jadi tidak ada yang perlu dikawathirkan" jawabnya sambil menyeruput kopinya.

"Baiklah" Ucapmu sambil membaringkan Evan disofa.

Kau ikut duduk disamping Ten, sambil sesekali mengecek notifikasi HandPhone-mu.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Ten bingung.

"Aku mengirimkan pesan kepada Jaemin tadi pagi" jawabmu.

"Lalu?" Tanyanya.

"Jaemin tak kunjung menjawabnya sampai sekarang, entah dia ketiduran, atau dia sedang pergi, atau handphone-nya lowbat aku tidak tau" jawabmu.

"Tak perlu dikawathirkan, adikmu itu sudah besar" Ucap Ten menenangkanmu.

Kau mengangguk dan menyimpan ponselmu diatas meja.

"Appa~ Eomma~"

Kalian berdua langsung melihat kearah sumber suara.

Terlihat bocah kecil itu mengucek matanya.

Kau langsung menggendongnya.

"Wae? Kau lapar, hmm?" Tanyamu.

"Eomma ingat? Besok hari ulang tahunku" Tanya Evan.

"Tentu saja Eomma dan Appa ingat, kau ingin hadiah apa?" Ucap Ten.

"Aku ingin seperti Taerin" Jawab Evan.

"Mwoya?" Tanyamu.

"Aku ingin adik" jawab Evan.

"Wae?" Tanya Ten. Sedangkan kau hanya diam dan menunduk.

"Aku ingin teman bermain, aku ingin ada teman yang bisa ku jaga" Jawab Evan, yang lagi lagi membuatmu terkejut.

Mana bisa bocah berumur 5 tahun mengatakan kata kata seperti itu.

"Baiklah, sekarang kau sarapan dulu" Katamu.

Kau dan Evan pergi kedapur, sedangkan Ten tersenyum Mesum.

***

Aku bingung ngasih nama anaknya Ten.

Ten = Sepuluh.

Endd.

Eleven = Sebelas = Evan

Wkwkwk :v

NCT Imagine [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang