13. Chenle

6K 573 19
                                    

Lele goreng itu makanan kesukaan author. Apalagi lele goreng pake sambal terasi. Tapi, kalo Lele yang ini sayang digoreng.
Abaikan kerandoman saya:v
.
.
.
.
.

"GOOD MORNING, DUNIA~" Kamu melompat dari kasurmu, kemudian beranjak untuk mandi.

"Wuanjer, pagi-pagi udah berisik." Winwin memandangmu tidak senang.

"Apa 'sih, bang? Biarkan adekmu ini bahagia sebelum tiada." Ucapmu ala-ala drama telenovela.

"Alah, kebanyakan ngeles lo." Ucapnya sambil cemberut.

Setelah itu kamu pergi mandi, dan bersiap-siap pergi ke sekolah.

Saat semua sudah siap, kamu turun ke bawah untuk sarapan.

"Pagi abang Winwin tercinta." Ucapmu sambil menyengir lebar kepada Winwin.

Seketika, bang Winwin menutup mulutnya, dan raut wajahnya berubah.

"Jijik, ga napsu makan gue gara-gara lo." Winwin beranjak dari meja makan, kemudian meninggalkanmu.

"Eh, dek." Langkah Winwin terhenti.

"Hm?"

"Temen Bang Win, hari ini mau kerumah. Lo yang baik sama dia." Ucap Bang Winwin.

"Iya, iya. Udah, sana. Gue mau makan." Ucapmu sambil mengibaskan tanganmu.


Sekarang sudah pukul sebelas kurang lima belas menit, terdengar suara bel bergema ke seluruh penjuru rumah.

Kamu buru-buru melangkahkan kaki ke pintu utama.

Klek~

"Siapa, ya?" Tanyamu saat melihat sosok laki-laki berdiri di ambang pintu rumahmu.

"Ini Chenle, Bang Winwin ada?" Tanya laki-laki bernama Chenle tersebut.

"Ada, naik aja ke atas. Pintu kamarnya warna hitam." Ucapmu.

"Ok, permisi." Chenle bergerak masuk, kemudian melangkahkan kakinya menuju tangga.

Kamu merebahkan punggungmu di sofa, kemudian meraih remot TV di sampingmu.

"Y/n, ambilin abang air putih, dong." Teriak Bang Win dari atas.

"Baru aja gue megang remot." Gerutumu.

Kamu mengambil nampan kemudian mengisi dua buah gelas dengan air putih, dan membawanya ke kamar Bang Winwin.

Kamu meletakkan air tersebut diaras meja belajar Bang Win.

Sialnya, saat kamu berbalik, kamu tidak sengaja menginjak kabel PS dan kehilangan keseimbangan.


Bruk~


Kamu memegang dagumu yang terhantuk lantai, lalu menatap seseorang di bawahmu.

Chenle yang berada di bawahmu menatapmu kaget, kamu bergegas pergi dari sana.


"Gue ga sengaja, maaf!" Kamu berteriak sambil berlari.


"Iya, ga apa." Chenle menunduk, menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Kamu mendudukan dirimu di sofa, kemudian mengalihkan perhatianmu dengan cara menonton televisi.

Tidak terasa, matahari sudah mulai turun tertutup awan senja. Chenle pamit kepada kakakmu.

Namun saat turun ke lantai bawah, dia melihatmu yang sibuk bermain game di ponselmu.

"Y/n, gue pamit dulu, ya." Ucapnya padamu sambil tersenyum lebar.

Kamu yang kaget hanya tersenyum kikuk.

"Ma-maaf, ya." Kamu menunduk malu mengingat kejadian tadi siang.

"Ga apa, kok. Aku pulang dulu, ya, manis." Ucapnya.

***

Revisi pada 25 September 2020

NCT Imagine [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang