9. Mark

8.2K 724 4
                                    

Y/n POV

Tok tok tok~

"Siapa sih? Pagi-pagi udah berisik aja" aku bersungut-sungut sambil berjalan kearah pintu rumah.

Klek~

"Hai" sapa orang yang berada diluar rumah, sambil melambai lambaikan tangannya.

"Lho? Mark? Ngapain lo ke sini? Kuker banget tau ga?" Kataku malas.

Siapa yang ga males, pagi-pagi udah bertamu.

"Mau ngajak lari pagi, lo mau 'kan?" Tanya mark. Sumpah ini anak ngeselin banget.

"Sorry ya. Gue lagi ada urusan. Urusan bocan." jawabku.

"Yah, ayolah. Kalo lo ikut, gue traktir deh. Lo belum sarapan 'kan?" Kata Mark.

Hmm, boleh juga. Gue belom sarapan. Mama papa udah pergi duluan lagi.

"Iya deh. Tunggu bentar. Gue ganti baju dulu." kataku.

Gue lari ke atas, ambil baju olahraga yang biasa gue pake lari pagi sama Papa.

Gue ganti, terus turun ke bawah. Yah, niatan fangirling-an seharian tidak bisa dilakukan.

"Dah." kataku.

Tiba-tiba Mark menggandeng tangan gue yang sedang bebas.

"Jangan baper, Y/n." - Y/n

Sampai diluar rumah, Mark lari duluan. Gue cuma ngeliatin dia lari, soalnya niat gue pengen ditraktir doang.

Gue berjalan pelan di belakang dia.

"Eh, lo ngapain jalan? Lari ogeb!" Teriak mark.

"Iya, iya. Bawel ah." Jawab gue kesal.

Gue lari, nurutin kata-kata dia.

Udah dua kali lari keliling komplek, gue merasa lelah.

"MARK! Dah, cukup. Gue udah ga sanggup." kata gue sambil terengah-engah.

Mark berhenti, terus mendekat ke arah gue yang duduk di bawah pohon.

"Y/n." panggil mark.

"Apa?" Jawab gw.

"Sebenernya-"

"Apa? Yang jelas"

"Gue-"

"Apaan si, jangan putus-putus."

"Gue suka sama lo. Lo mau ga jadi pacar gue?"

Mark bicara dalam satu tarikan napas.

"Terus? Gue harus jawab atau tidak?" Tanya gue.

Tabok tidak, ya? Untung sayang - Mark

"Iya. Lo harus jawab" kata mark.

"Iya." kata gw.

"Hah? Iya?" Tanya mark.

"Untuk pertanyaan yang lo ajukan  secepat kilat tadi." jawab gue.

Cup~

Mark menempelkan bibirnya cepat, kemudian pergi begitu saja.

"Makasih." mark buru-buru lari meninggalkan gue yang masih bengong di belakang dia.

"Weh, gue masih laper. Balik kagak lu?" teriak gue sambil ngejer dia.

Dia? Cengengesan doang.

***

27 Mei 2017

Revisi pada 21 September 2020
Ctn_27

NCT Imagine [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang