Tigapuluh ( FLAHBACK ON ) part satu

398 68 15
                                    

Masih ada Typo di cerita ini...



"Kau belum pulang Jon" ujar Sehun yang berdiri di belakangnya, tampa menyadari disana ada Chanyeol yang menatapnya benci.

"Oh iya, ini mau pulang" ujar Jongin panik berusaha membalikkan badannya menghadap ke Sehun, dan secara tidak langsung Sehun melihat Chanyeol yang berdiri di depannya.

Meraka saling menatap tidak suka , yang membuat aura di sana memanas.

"Ada apa? Kenapa kau di situ Sehun?" Seru Jieun menatap Sehun yang berdiri didepan gerbang yang sedikit terbuka, ia tidak bisa melihat siapa yang di lihat oleh Sehun, karena penasaran Jieun, apa yang dilihat Sehun Jieun berjalan ke gerbang, melihat siapa yang di lihat Sehun .

"Chanyeol Hyung apa yang kau lakukan disini? Apa kau mau menjemput Jongin" ujar Sehun bercanda berusaha mencairi suasana yang menegang ini.

"Apa yang kau lihat Sehun ?" Seru Jieun memposisikan dirinya di samping Sehun untuk dapat melihat apa yang dilihat Sehun tapi Pandangannya segera meruncing saat di lihat beberapa orang berada di depannya Jieun Ia terpaku, sedikit ketakutan mengetahu siapa yang berada di depannya.

"Kau.....Kenapa disini?" Tanya Jieun, semakin dirasakannya kedua orang di depannya mengamatiya secara terperinci. Jujur saja itu membuat Jieun risih diperhatikan dua orang yang masih berhubungan darah itu. Ia melirik Chanyeol sekilas, pria itu menatapnya tajam. Membuat Jieun menundukkan kepala.

Chanyeol yang melihat Jieun di depannya merasa bahagia sekaligus kesal, Ia memandang Jieun lekat-lekat, hari ini Jieun begitu mempesona, ia mengenakan dress minim berwarna biru tua, dengan design polkadots membitik putih di setiap polanya, tangan terutup sampai siku. Ia terlihat lebih cantik lagi, dengan rambut coklatnya yang panjang dan tergelombang indah,

Tapi Ada sesuatu yang merasuki relung hatinya. Saat matanya memandang lekat sesosok gadis yang baru dilihat setelah kejadian tiga hari lalu, membuat dentuman jantung tercipta detakannya begitu cepat, membuat Chanyeol kalah telak, tak bisa berdaya upaya lebih. Ia seperti terjerat seperti terhipnotis, Ia tak mampu mengendalikan dirinya lagi untuk memeluknya.

Tapi ada sesuatu yang mengganjal. Mata itu, mata coklat itu begitu memerah sembab. Apakah ia habis menangis? Untuk apa dia menangis? Apakah ia tidak bahagia hari ini? Pikir Chanyeol

"Aku kesini untuk menemui sayang" ujar Chanyeol berjalan mendekati Jieun, tapi sayang tubuh kecil itu lebih memilih berdiri ditubuh kokoh Sehun berusaha mencari perlindungan dari tubuh kokoh itu.

"Sayang? Apa maksudmu Chanyeol?! Jangan katakan itu pada calon istri ku"Sentak Sehun geram. Pria itu menekan setiap kata-katanya. Berbeda dengan Chanyeol yang tersenyum kecut, berbalik menatap Sehun sinis. Perlahan ia berjalan menghampiri Sehun dengan setiap tatapan menikamnya, tapi sesuatu tangan menahan pergerakannya, tangan itu tangan Jongin, adiknya berusaha menghalanginya.

"Sehun ayo kita pergi, jangan pedulikan omong kosong dia" ujar Jieun menarik tangan Sehun untuk beranjak dari tempat itu.

Chanyeol yang melihat pergerakan tubuh Jieun untuk pergi dari hadapannya, berusaha menghalanginya untuk pergi dengan menggenggam satu tangan Jieun yang kosong dan menarik tubuh itu keperluannya.

Sehun yang melihat pelukan itu, berusaha menarik Jieun dari pelukan  Chanyeol dengan menarik tubuh Jieun secara keras dan secara cepat Sehun memukul Chanyeol.

Bukkkhhhh!
Pukulan keras mendarat tepat di rahang kiri Chanyeol, Sehun meninjunya keras, membuat Chanyeol terhempas jatuh. Tepatnya jatuh kehadapan Jongin yang berdiri kaku.

"Lancang sekali kau memeluk Jieun, sebenarnya mau apa kau dengan Jieun?" Ujar Sehun tegas menatap Chanyeol yang berusaha berdiri dan menatapnya dengan amarah.

Setelah mendapatkan pukulan Sehun, Chanyeol hanya menatap Sehun dengan tatapan tidak bersahabat dan mengeratkan kepalan tangannya bersiap untuk membalas pukulan itu.

"Hentikan Sehun, aku tidak ingin kau terluka, lebih baik kita pergi dari sini" ujar Jieun menengahi pertengkaran ini, ia berusaha untuk menghalau Chanyeol berbuat apa - apa pada Sehun apa lagi mengatakannya kebenarannya apa yang terjadi ia sama Chanyeol.

"Apa kau takut aku mengatakan kebenaran tentang hubungan kita Jieun pada anak kecil ini" ujar Chanyeol menunjuk Sehun dan menatap Jieun dengan senyum manisnya dan mengalihkan pandangannya ke Sehun.

Jieun dan Jongin yang mendengar ucapan Chanyeol membulatkan matanya, dengan wajah pucat Jieun menarik tangan Sehun untuk mengikutinya pergi.

"Hubungan apa maksud kalian?"Tanya Sehun menatap wajah Jieun yang terlihat pucat dan pergerakan tubuh Jieun yang  berusaha menarik tangannya.

"Aku bilang ayo kita pergi, kau tidak perlu mendengarkan omong kosong dia, dia hanya bercanda, dia jahat, dia ingin menghancurkan hubungan kita" ujar Jieun meneteskan air matanya yang sudah menumpuk dari tadi, dia tidak siap menerima kenyataan ini, ia masih ingin bersama dengan Sehun.

"Sudah cukup Jieun, sampai kapan kau ingin menyembunyikan hubungan ini, apa kau ingin anak yang kau kandung itu tidak bersama dengan ayahnya, dan sampai kapan kau ingin menyembunyikan hubungan ini? Cepat atau lambat ia pasti akan tau tentang ini, apa jangan - jangan kau takut mengatakannya? Sekarang Aku sudah mengatakan jadi kau tidak perlu menangis lagi" ujar Chanyeol memberi Seringainya Bagai serigala licik ke arah Sehun yang membeku. Lalu berjalan melangkahkan kan kaki menuju Jieun yang berdiam diri dengan lelehan air mata yang semakin deras di wajahnya.

"Jangan menangis lagi sayang" ujar Chanyeol membersihkan air mata di wajah Jieun dan memajukan wajahnya untuk mengkecup kening gadis itu, apa daya salah satu tangan kokoh menariknya  

Dengan satu gerakan cepat, Sehun menjegal leher Chanyeol dengan sepanjang pergelangan tangannya

“Tutup mulutmu!” Lantang Sehun dengan rahang yang bergemelatuk keras. Wajahnya memerah padam bersama guratan nadi yang terlihat.

"Tidak akan" Ucap Chanyeol pelan. Melemah dalam kungkungan tangan Sehun “Sekeras apapun kau mencoba menyangkalnya, dia akan tetap menjadi milik ku" lanjutnya lagi, yang membuat Sehun semakin kehilangan kendali. Dia menekan kuat leher Chanyeol hingga pria itu meringis menahan sakit.

“Perlu kau ketahui” Sambung Chanyeol lagi, ia menatap Sehun pekat “Aku mencintainya, aku sangat mencintainya!” Jelas semua. Kedua pria itu semakin menggebu dengan perasaan tak terkendali.

“Haruskah aku berterima kasih, pada mau tantang kebohongan ini” Sehun benar-benar kehilangan kendali. Ia memukul Chanyeol berkali-kali, membuat pria itu terselungkup jatuh. Chanyeol yang rasa-rasa ingin membalas, segera bangkit berdiri. Seperti seorang Judoka, ia mencengkram kerah baju Sehun , tepat di dada dan sikunya, dengan sigap ia menendang kaki Sehun hingga kehilangan keseimbangan. Tak butuh banyak tenanga, Chanyeol menarik lengan Sehun dan membantingnya keras.

“Aku bisa melakukan lebih. Menyerahlah” ujar Chanyeol berjalan ke arah Jieun dan menarik gadis itu yang sedang mematung di hadapannya ke dalam pelukan nya.

Sehun yang melihat itu makin tersulut emosi dengan sekali gerakan Sehun memukul Chanyeol dan membiarkan Jieun terjatuh

Sehun masih belum bisa berhenti. Dia menarik kerah kemeja Chanyeol, lalu memukulnya lagi tanpa henti. Jieun yang melihat kejadian itu membeku. Dia bisa melihat mata Sehun yang berkilat seperti orang kesurupan. Kedua tangan Jieun mulai bergetar ketakutan.

“Sehun! Hentikan, sudah cukup!” Jerit Jieun . “Kau bisa membunuhnya!”

Sehun tidak menggubris satu katapun yang keluar dari mulut Jieun. Dia hendak melayangkan pukulan lagi ketika Jieun kembali menjerit. “Maafkan aku Sehun, ini salah ku, hentikan ini kau bisa membunuhnya” Barulah Sehun berhenti. Tangannya yang sudah siap memukul lagi, dia turunkan. Ia berjalan mendekati Jieun tanpa mengatakan apapun.

Tanpa sadar, Jieun beranjak bangun dari posisinya ketika melihat Sehun datang. Rasa takut semakin mencekamnya. Apa yang ia liat tadi sungguh tak bisa di percayai. Jieun baru tahu Sehun bisa seperti itu. Sehun yang kasar dan seperti kehilangan akal sehat. Ia tak mengerti.

“Maaf”



















Vote dan komentarnya ku tunggu...

Just Love Me RightOn viuen les histories. Descobreix ara