limabelas (FLAHBACK ON)

859 94 4
                                    


FLAHBACK



Bell pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, tak pelak para murid sudah berkeliaran keluar gerbang. Sama halnya dengan Jieun yang tengah berjalan menuju halte bus,namun tiba-tiba seseorang mensejajarkan langkahnya dengannya. "Sehun" seru Jieun mendapati Sehun berada disampingnya.

"Kita pulang bersama, ghwencana? " tanya Sehun

Jieun tersenyum seadanya "Tentu tapi aku ke cafe membeli amiricano" ujar Jieun.

"Baiklah Kau tunggu saja didepan, aku akan membelikanmu Americano" ujar Sehun

Jieun tak tahu harus berkata apa "baik lah" hanya kata itu yang keluar .

Jieun benar-benar tak ingin berdebat dengan pria itu. Ia memilih berdiam diri didepan caffe, hingga Tanpa sengaja ia mendengar rintihan seseorang dari gang kecil dekat caffe ini, gang yang memang tak terjamah oleh orang.

"Kau tahu sudah lama aku ingin melakukan hal ini padamu" ujar seorang pria, ucapan tersebut terdengar jelas ditelinga Jieun. Namun ia tak bergeming tak ingin ikut campur dengan urusan orang lain, maka dari itu ia memilih diam.

BUGGG

"Arggt" suara pukulan dan rintihan terdengar jelas ditelinga Jieun, spontan ia merasa geram mendengarnya. Ia tahu ikut campur urusan orang lain tak baik, tapi ia tak tahan mendengar suara rintihan. Seketika jieun pergi gang kecil tersebut dan....

Jieun membulatkan kedua matanya mendapati sesorang pria yang tampak tak berdaya, bahkan segerombolan pria yang entah datang dari mana dan pakaian pria itu seperti pereman. "Kau, harus menerimanya lagi " terlihat jelas sang ketua ingin meninju .

"YA HENTIKAN KALIAN" seru Jieun membuat tangan sang ketua tertahan.

"Ya siapa kau! Jangan campuri urusan kami"

"Jika kalian mencoba memukulnya lagi, ini sama saja tindakan kekerasan dan aku melihat semuanya. Akan ku telpon Polisi" ujar Jieun yang siap menelpon Polisi.

"Aisshhh geu yeoja, kajja kajja" ujar sang ketua merasa takut jika Jieun menelpon Polisi dan pergi begitu saja.

Jieun merasa lega karena segerombolan pria itu sudah pergi, ia justru teralih kearah pria yang tergeletak dan berusaha bangkit. "kau tak apa? " Tanya Jieun seraya meraih tangan pria untuk membantunya bangun.

Namun pria itu menepisnya "Jangan sok perduli pada ku" ujarnya yang bangkit sendiri.

" bibirmu berdarah, sebaiknya lukamu diobati dulu" Jieun cukup khawatir dengan luka pria itu, namun lagi-lagi ditepis oleh pria dan kali ini ia justru menatap tajam Jieun.

"Kau ini siapa? Aku sudah bilang jangan sok peduli dengan ku " ujar pria itu berjalan tertatih karena tadi pereman itu sempat menginjak kakinya

"Aku bukan siapa - siapa mu tapi setidaknya kau bisa ucapkan kata terima kasih sama orang yang telah membantu mu, dan sebenarnya tadi aku tidak ingin membantu mu tapi aku tidak bisa diam saja sama orang yang berlaku curang "ujar Jieun marah dia merogoh saku katong roknya dan mengambil sapu tangan ping nya.

"Ini lap darah yang ada di sudut bibir mu" ujar Jieun menyodorkan sapu tangannya tapi pria itu hanya menatapnya dan lanjutkan jalan pelannya.

Karena kesal diacuhkan Jieun langsung saja membersihkan luka di wajah pria itu dengan hati - hati, karena terkejut pandangan pria itu tertuju pada bola mata coklat madu Jieun.

"Ada apa dengan ku kenapa aku tidak bisa menolak dan kenapa bola mata itu sangat indah, bola mata itu seperti sesorang tapi siapa?"

Sesaat kemudian Jieun baru menyadari kedekatan mereka langsung saja Jieun memundurkan dirinya dan memberi sapu tangannya.

"Bersihkan luka mu dengan sapu tangan ini jika tidak luka mu akan infeksi, baik aku harus pergi" Jieun berjalan pergi

"Bagaiman aku akan membalikkan sapu tangan ini ?" Pria itumenatap punggung Jieun

"Tidak usah" ujar Jieun tampa membalikkan tubuhnya dan menghilang dari gang itu.

"Aku akan membalikkan sapu tangan ini"

Dilain tampat Sehun mencari Jieun yang menghilang dia amat kesal dan khawatir, dia berusaha mencari Jieun dari kerumunan orang, setelah lelah mencari Jieun beberapa detik kemudian sudut matanya Sehun menemukan Jieun yang berjalan menunduk, langsung saja Sehun menghampiri Jieun dengan menggenggam dua gelas minum yang tadi ia beli.

"Dari mana saja kau?"Ujar Sehun datar menatap Jieun.

"Aku tadi dari toilet" ujar Jieun berbohong.

"Kenapa kau tidak mengatakan pada ku, aku tadi mencari mu"

"Apa kau harus lapor pada mu jika aku mau kemana - mana!!"

"Tidak tapi bisakah kau mengatakan pada ku kau akan pergi kemana, aku tadi sangat kawatir kau terjadi apa - apa"

"Baik aku minta maaf aku tidak bilang pada mu tadi sangat emergensi sangat "ujar Jieun sekali lagi berbohong.

"Mana Americano ku"ujar Jieun menatap Sehun yang masih saja berwajah datar.

"Apa kau masih marah pada ku? Aku tadi minta maaf loh"

"Hem baik lah aku memaafkan mu lain kali kau jangan seperti itu aku benar - benar khawatir"

"Ne tuan Oh, sekarang mana Americano ku"ujar Jieun manja.

Sehun yang mendengarkan nada suara manja Jieun hanya bisa tersenyum dan memberikan minuman yang sendiri tadi iya pegang.

"Ayo kita kencan" ujar Sehun yang didapati agungkan kepala Jieun dan menggenggam tangan Sehun










Maaf tadi sebagian cerita terpotong jadi harus update ulang lagi

Just Love Me RightWhere stories live. Discover now