Duadua ( FLAHBACK ON)

661 90 13
                                    

Typo dimana aja, mohon dimaklumi






"Bianglala?" Tanya Jieun sambil menatap Chanyeol dengan ekspresi tidak terkesan

"Itu menyenangkan bukan?" Chanyeol menyakinkan dan mendorong ke gondola yang sudah siap untuk iya naiki, seseorang pria tua tersenyum dan menutup pintu. Dan mengatakan pada meraka untuk menjaga keamanannya sebelum bianglala mulai bergerak ke atas.

Jieun memejamkan mata dan menggunakan sesuatu dibawah napasnya, kedengarannya dia sedang mengutuk pada orang yang duduk di seberangnya.

"Kau tidak takut ketinggian bukan?" Chanyeol menggoda saat perjalan dimulai, wajah Jieun tampak lebih pucat dari biasanya.

"Tidak " Jieun berkata dengan sombong, dan Chanyeol memutar matanya

"Oh tidak,saya sudah melihat wajah mengeringkan lee Jieun!"

"Yah!" Jieun meninju lengan Chanyeol dengan bercanda.

Jieun mungkin membuatnya terdengar seperti dia tersinggung, tapi dia tersenyum.

lalu gondola tiba - tiba bergoyang dan Jieun menjerit dan menutup mata, Jieun mencengkeram kursi begitu kuat dan bergumam pada dirinya sendiri.

Chanyeol yang melihat dan mendengar kata - kata yang dimaksudkan untu dirinya sendiri mengatakan " Tidak apa - apa, itu normal" Chanyeol mengulang kata - kata itu berulang - ulang kali untuk menyakinkan Jieun bahwa dia tidak akan terjadi apa - apa.

"Jieun ah" Ujar Chanyeol suaranya tenang dan lembut.

Jieun membuka matanya perlahan dan mengalihkan perhatian ke sepatunya. Chanyeol menduga bahwa Jieun masih terlihat takut kerana Jieun langsung menatap kakinya sebelum mengatakan "Apa?"

"Kau takut ketinggian bukan?" Chanyeol mengatakan dengan nada khawatir

"Tidak, aku tidak takut " Jieun menjawab dengan lamban.

Jieun menatap Chanyeol dan tersenyum menyakinkan bahwa iya tidak apa - apa, Chanyeol tampak khawatir dari pancaran matanya yang besar dan seringan menggodanya yang selalu menghiasi bibirnya tidak terlihat di bibirnya.

"Ah paman kau benar - benar peduli pada ku yo?" Jieun menggoda Chanyeol, tapi gondola yang mereka naiki berhenti di puncak teratas, Jieun mengintip keluar dan bisa melihat keseluruhan taman dari sana.

"Jika kita jatuh kita pasti akan mati" Jieun bergumam sebelum melihat kembali sepatunya.

Chanyeol terkekeh " beberapa menit yang lalu kau menggoda ku tentang kekhawatiran ku, kau bahkan berkata kau tidak apa - apa, tapi sekarang kau merengek seperti bayi, seharusnya kau mengatakan bahwa kau takut dengan ketinggian"

Jieun handak memukulnya tapi gondola itu mulai bergerak lagi, Jieun merengek dan berpegangan pada kursi iya duduki dimana buku - buku jarinya mulai menjadi putih.

Chanyeol menikmati wajah Jieun yang ketakutan, ini adalah moment yang akan Chanyeol rekam karena wajah ini akan terpasang sekali dalam kebersamaannya seterusnya wajah sombong dan mengejek, tapi sebagian besar hati Chanyeol khawatir dan merasa kasian padanya.

"Apa kau ingin saya duduk disamping mu?" Chanyeol berdiri yang membuat goyangan pada gondola itu, Jieun yang panik menggelengkan kepalanya secepat mungkin.

"Dudukdudukdudukduduk"

Chanyeol mencoba untuk tidak tersenyum pada reaksi Jieun, betapa manisnya Jieun menginstruksikannya untuk duduk dengan suara bernada tinggi dalam satu tarik napas, Chanyeol yang mendengar itu langsung saja duduk dengan patuh dan mengamati gadis yang sedang duduk seberangnya.

Just Love Me RightWhere stories live. Discover now