Lima

972 104 6
                                    

POV Jongin

"Yah Noona apa yang kau lakukan didalam sana sekarang sudah jam 9, apa kau tidak berniat pergi dari sini " ku gedor pintu itu, aku tidak peduli jika pintu itu rusak atas pukulan ku, aku hanya ingin Jieun Noona keluar dari kamar mandi ini dan pergi dari sini, aku ingin dia pergi dari sini dan melupakan janji yang sudah ku sepakatin dengannya.

☄☄☄☄

"Baik kau boleh tidur di sini tapi ada satu syarat " ucap Jieun Noona menatapku dan Soojung dengan senyum yang terbilang manis.

"Apa itu? Asalkan kau tidak merugikan ku " ujar ku menatap curiga dia.

"Tidak ini tidak merugikan mu Dongsaeng ku" ucap Jieun Noona menatap ku dengan penuh senyum manisnya, senyum itu senyum yang sangat menyebalkan bagi ku di tambah kata - kata Dongsaeng, menambah kecurigaan ku bahwa Jieun Noona berencana menjebak ku atau apa lah.

"Jangan menatap ku seperti itu, syarat ini sangat gampang untuk mu Dongsaeng ku, aku hanya ingin kau menemani Chanyeol Oppa di saat studi ku di Jerman berlangsung dan rahasiakan keberadaan ku pada Chanyeol Oppa itu saja syarat ku, bagaimana gampang bukan syarat ku Dongsaeng ku"

"Apa kau GILA Noona, bagaimana bisa membuat syarat seperti itu, menyuruh ku berada disisi Chanyeol Hyung sama saja kau membunuh ku perlahan - lahan " teriak ku, aku tidak peduli jika Jieun Noona marah pada ku atau Soojung menatap ku kesal, bagaimana bisa dia membuat syarat seperti itu, dia bahkan sudah tau aku tidak punya hubungan baik dengan Chanyeol Hyung kenapa dia membuat syarat seperti itu.

"Kau tidak ingin melakukannya?"

"Tidak, aku tidak akan pernah ingin melakukannya"

"Baik jika kau tidak ingin melakukannya, silakan tidur diluar, dan aku akan mengatakan pada Appa jika kau masih melakukan balapan motor itu dan kau masih membolos kuliah" ujar Jieun Noona melemparkan ku bantal, dan tidur membalikkan badan memunggungi ku dan Soojung yang sudah tertidur entah kapan yang jelas dia tertidur sangat pulas, dan sekarang bagaimana bisa Jieun Noona tau aku masih melakukan balapan motor dan yah aku tidak curiga padanya kalo dia tau aku sering membolos kuliah, karena dia mempunyai teman yang menjabat sebagai dosen di tempat ku kuliah.

"Itu tidak adil, bagaimana bisa kau lakukan itu pada ku Noona, apa ini balasan mu pada ku?" Ujar ku merayu Jieun Noona, aku harap kata - kata ini mempan untuk membuat Noona tidak mengatakan pada Appa bahwa ku masih melakukan balapan itu dan masa bodoh tantang bolos itu, ayah juga tau sebagian putranya mempunyai sifat pembangkang dan pembolos.

"Aku hanya meminta kau selalu ada disisi hyung mu Jongin tidak meminta mu terjun di gunung berapi, apa itu salah?" Ujar Jieun Noona masih tetap di posisi itu

"Aku merasa bersalah telah meninggalkan dia sendirinya, tapi dengan mengajukan syarat itu kepada mu, setidaknya rasa ini hilang meskipun tidak sepenuhnya, makanya aku meminta mu selalu ada disisi Chanyeol Oppa agar aku tau bahwa dia baik - baik saja" ujar Jieun Noona "Aku merasa bersalah padanya tapi aku harus bagaiman aku tidak ingin kesempatan ini hilang, ini kesempatan ku untuk meraih impian ku"

"Tapi bagaimanapun ini tidak adil untuk ku Noona, kau tau bagaimana hubungan ku dengan Hyung setelah kejadian 6 tahun lalu, aku tidak ingin kejadian itu terulang kembali Noona" ucap Jongin diakhir dengan nada sedih.

Jieun yang menyadari nada suara sedih Jongin, membalikkan badan menghadap Jongin yang menunduk dan melihat bahu pria itu bergetar dengan sigap Jieun memeluk Jongin dan menepuk bahu pria itu.

Mianhe Jongin aku memaksakan keinginan ku tampa memikirkan perasaan mu, Mianhe karena aku egois menginginkan semuanya tampa memikirkan seseorang yang sudah ku lukai, aku akan membuat semua kembali seperti dulu itu janji ku Jongin.

Just Love Me RightOù les histoires vivent. Découvrez maintenant