Extra Part - 1

283K 8.4K 51
                                    

Sebelas tahun kemudian....

Leon telah berumur 17th sedangkan Aletha berumur 13th, mereka tumbuh menjadi pria dan gadis yang tampan dan cantik bahkan Aletha adalah ratu di sekolahnya. Sedangkan Leon tumbuh menjadi pria yang tampan namun Leon mewarisi sifat Daniel yang dingin, terlalu cuek dan masa bodoh.

Leon melihat jam yang melingkar di tangannya. Aletha tak juga datang menemuinya. Ia terlalu lama menunggu adiknya di dalam mobil. Leon sudah sangat bosan ketika harus menjemput adiknya dan menunggunya seperti ini berjam-jam.

Leon akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobil dan berjalan mengitari sekolah Aletha untuk mencari adiknya.

Leon berhasil menemukan dimana adiknya berada. Leon menghembuskan nafasnya kasar sebelum ia harus menegur adiknya.

"Tuan putri, apa kau sudah selesai bermain-main dengan temanmu?" Ejek Leon pada adiknya sedang bersama gengsnya tersebut.

"Bentar kak sebentar lagi selesai. Nanggung tunggu bentar ya" ucap Aletha pada kakaknya.

"Aletha, kakak kamu dingin banget sih kaku gitu. Sayang tampan-tampan tapi kaku" ucap Nilam teman Aletha.

"Tau tuh. Emang gitu orangnya" ucap Aletha pada Nilam dan teman-temannya.

Leon mendengar semua ucapan mereka tentang dirinya, tapi lagi-lagi Leon tak peduli. Ia lebih memilih untuk mengacuhkan mereka daripada membalas ucapan mereka.

"Aku pulang dulu ya teman-teman" ucap Aletha berpamitan pada gengsnya.

Leon berjalan terlebih dahulu daripada Aletha. Aletha berada dibelakangnya sambil mengotak-atik handphonenya.

"Lain kali kakak nggak mau kalau kamu setiap pulang harus telat gini. Besok-besok kamu pulangnya di jemput supir aja" ucap Leon pada adiknya.

Aletha masih terfokus pada game yang ada di handphonenya.

"Yah kak kok gitu? Nggak bisa gitu dong. Nanti kalau aku di jemput, kan aku nggak bisa mampir-mampir" ucap Aletha yang masih setia dengan game yang ada dihandphonenya.

Leon tiba-tiba berhenti di tengah perjalanan menuju mobil yang ia parkir. Ia mengingat sesuatu. Ia menciba merogoh sakunya mencari benda yang tak terlihat semenjak tadi ia menunggu Aletha di dalam mobil.

Bruk

"Aduhh kak!!! Kalau berhenti bilang-bilang. Jadi kalah kan aku" ucap Aletha kesal.

Leon memutar badannya menghadap adiknya.

"Kau jalan pakai mata! Bukan matanya di taruh di layar handphone! Masukin hpnya!" Ucap Leon tak kalah emosi.

Mereka sudah berada di dalam mobil milik Leon, di tenggah jalan Leon berniat untuk mengambil sesuatu yang tertinggal di sekolahnya.

"Loh kak kita belok ke kanan bukan lurus!!!" Seru Aletha pada kakaknya. Aletha takut jika kakaknya lupa arah jalan pulang.

"Kau berisik Aletha! Kau diam saja disitu" bentak Leon.

Aletha cemberut karna kakaknya membentaknya. Aletha tau jika dirinya berbeda dengan kakaknya. Aletha paham jika dirinya cerewet dan centil beda dengan kakaknya yang lebih banyak diam dan masa bodoh.

Kini mereka telah sampai di sekolah Leon. Leon melepas sabuk pengamannya.

"Kau disini atau ikut keluar? Tapi jika kau ingin ikut denganku, jangan kecentilan sama pria disini!" Jelas Leon pada adiknya.

a Cold CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang