Briant is Hero

419K 11.6K 50
                                    

Semenjak kejadian itu Daniel dan Nichole menjadi sangat dekat, bahkan mereka berdua sering menghabiskan waktu berdua.

Kini adalah saatnya dimana Daniel pasrah. Ia tidak melakukannya dengan Jessieca. Ia bingung harus mencari bukti dimana, yang ia tau di sebuah kamar club tak ada cctv, tapi beruntungnya Nichole percaya dengan penjelasan Daniel.

Hari ini semua berkumpul di rumah Daniel.

Daniel sengaja mengajak Nichole kerumah orangtuanya, karna yang orang tuanya tau Nichole adalah kekasih Daniel. Alasan itu juga akan memperkuat Daniel untuk sedikit membela dirinya.

"Kau tak bisa membuktikannya Daniel?" Tanya Hans pada putranya tersebut.

Sedangkan Daniel terus merengkuh pinggang Nichole dengan posesive.

"Aku tak melakukannya pa! Tapi kalau aku melakukannya dengan wanita di sampingku, aku akan mengakuinya" jawab Daniel santai sambil mempererat rangkulannya pada pinggang Nichole.

Nichole malu ia menundukkan wajahnya.

"Apa? Kau melakukannya? Dengan dia?" Tanya Jessieca dengan nada Emosi.

"Yaa aku mencintainya mengapa tidak?" Ucap Daniel santai.

"Dasar kau! Bitch!" Seru Jessieca.

"Sudah cukup!" Lerai Hans.

"Kau tak bisa membuktikan jika kau tidak melakukannya dengan Jessieca" jelas Hans.

"Lalu bagaimana dengan kelanjutannya Hans? Apa kau tak penah mendidik anakmu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya? Kau sangat payah Hans!" Ejek papi Jessieca.

"Kau Mr. Walton yang tak mendidik anakmu, sampai-sampai dia rela melakukan hal yang sangat menjijikkan pada Daniel" ucap Briant yang tiba-tiba datang bergabung.

Daniel mengangkat alisnya bingung dengan kedatangan Briant yang tiba-tiba.

Jessieca mulai panik dengan kedatangan Briant.

"Apa maksudmu Mr. Scrott?" Tanya Robert

"Lihat ini! Kau akan menemukan jawabannya" ucap Briant lalu meletakkan sebuah CD.

Hans bingung apa maksud Briant tersebut. Mereka semua penasaran dengan isi CD tersebut. Akhirnya merekapun memutuskan pergi ke ruang keluarga untuk melihat isi CD tersebut.

Daniel tetap melingkarkan tangannya pada pinggang Nichole dengan tangan satunya lagi masuk ke saju celananya.

Mereka semua sudah berkumpul di ruang keluarga Daniel.

Hans langsung menyetel CD tersebut.

Semua yang berada di ruangan tersebut tak habis pikir dengan kelakuan Jessieca.

Robert sangat malu dengan tingkah laku anaknya tersebut. Jessieca pun sama malunya.

Jessieca tak terima ia dipermalukan seperti ini termasuk juga orang tuanya.

"Kau! Bagaimana bisa kau menemukan bukti itu?" Tanya Jessieca dengan emosi.

"Kau tau? Club mana yang kau pakai untuk berulah? Itu club ku! Jangan pernah kau beranggapan jika club ku adalah club kelas bawah? Aku tau dunia bisnis sangat keras, tak hayal kejadian seperti ini terjadi di dunia bisnis. Aku tau apa mau mu Ms. Walton!" Briant tersenyum sinis.

"Kau! Awas kau! Tunggu pembalasanku!" Ucap Jessieca pergi meninggalkan ruang keluarga bersama orangtuanya.

"Aku ingin berbicara denganmu" ucap Daniel pada Briant.

Daniel pergi meninggalkan kedua orang tuanya dan Nichole.

"Bagaimana bisa kau membuktikan semua ini? Sedangkan aku sudah sangat pasrah" tanya Daniel tak percaya.

"Jeck memberi tahuku! Tentang semua ini. Malam itu, ketika Jeck memastikan kau sudah berada di penthouse dengan selamat aku segera pergi ke club ku. Aku memang memasang cctv pada kamar-kamar VIP tapi semua orang tak mengetahuinya. Aku yakin kasus seperti ini akan terjadi di dunia seperti kita ini. Kau tau kamar VIP di club ku sangat mahal tak ada kalangan bawah yang berani menyewanya. Maka dari itu aku memberi fasilitas yang baik untuk kamar-kamar VIP" jelas Briant.

"Tenang saja kau tak perlu tanya tentang privasi mereka. Ruang cctvku di jaga ketat oleh orang suruhanku dan tak ada yang boleh memasukinya selain aku" tambah Briant.

Daniel bernafas lega karna Briant telah banyak membantunya.

"Makasih Briant udah mau bantuin dan jadi sahabat yang baik" ucap Daniel sambil merangkul Briant.

"Sama-sama bro" balas Briant lalu mereka kembali ke ruang keluarga.

a Cold CEOWhere stories live. Discover now